Part 4 : Rahasia Rumah

161 13 5
                                    

"Ting.... ting... ting... selamat datang di daerah wilayah bagian timur... semoga hari anda menyenang"sorak pengeras di setasiun

brok pun pergi setelah memberikan surat itu.

"jaga dirimu baik-baik bocah... kita akan berjumpa lagi nanti" pergi sambil melambaykan tangan kanannya.

"heiyyy... kau mau kemana ??!" Aku memekiknya dari jauh.

"kau tidak perlu tau aku ingin kemana bocah , kau masih kecil untuk itu .. dah...." dia pun pergi kearah berlawanan dengan ku.

Aku pun melanjutkan perjalananku untuk berkerja.

setelah beberapa lama berjalanan cukup jauh, akhirnya aku pun sampai ditempat berkerja.

keringat menutupi raut mukaku, lalu aku basu dengan lengan tangan kananku.

Aku berjalan ke arah lorong pintu masuk yang sudah tua serta beberapa coretan-coretan di dinding yang membekas.

Tapi dibalik itu semua, terbentang sangat luas penghijauan yang memanjakan mataku.

Seolah-olah lelah yang aku alami lepas seketika ,aku pun terpana olehnya.

"oke baiklah para siswa yang terpilih disektor pertanian berkumpul lah..didepan kantor aula" sambil menepuk tangannya memanggil kami.

Aku pun berjalan kearah sumber suara dan berkumpul dengan yang lain.

"baiklah untuk para siswa baru yang terpilih, ada baiknya untuk memperkenalkan dirinya masing-masing"ujar kepala sektor pertanian.

Siswa demi siswa sudah memperkenalkan diri mereka masing-masing.

hingga akhirnya tiba giliranku dipanggil. akupun berjalan kedepan lalu memperkenalkan diriku.

"Namaku Bruce Nova, umurku baru menginjak 15 tahun , aku mempunyai ambisi besar untuk menyelamatkan umat manusia dari serangan MON, dan aku berniat untuk meninggalkan dinding yang sudah 60 tahun melindungi manusia dari serangan mereka." ucapku dengan penuh keyakinnan.

Orang disekitarku pun mulai heboh dan mulai membicarakanku.

"haahhhh... apa kau yakin bocah dengan perkataanmu ?!!"mengejekku dari jauh

"wehhh... ambisi yang sunggu sangat mulia!!?" ketua menepuk tangannya.

"walaupun itu dibilang hal yang mustahil dilakukan. tapi apa salahnya kita mempunyai mimpi yang besar" ejek ketua itu kepadaku.

semua orang pun mentertawakan ku.

Akupun hanya bisa diam dan menerimanya.
aku pun kembali ketempat semula.

"oke baiklah semua perhatikan sekarang, kalian dibagi tiga kubuh . kubuh pertama di daerah timur bertugas menangani kebutuhan primer, daerah bagian barat menangani sekunder, dan bagian utara menangani tersier" ujar ketua

primer atau kebutuhan pokok yang bertugas menanam dan memanen padi dan jagung.

sekunder atau kebutuhan pelengkap yang bertugas menanam dan memanen tebu , gandum dan lainnya.

tersier atau kebutuhan mewah yang bertugas menanam dan memanen rempah-rempah makanan, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

"kalian bisa melihat papan pengumumannya disitu"sambil menunjuk papan pengumuman dibelakang kami.

Akupun berjalan kearah papan pengumuman dengan rasa yang penasaran.

"ehhhhhh...namaku dimana yaa.....??!" sambil menunjuk sejaring kertas pengumuman.

"yahh... ketemu Bruce ehhh....." sambil menunjuk dengan jari kananku, kesamping berlahan-lahan.

"ehhh primer ya.... kirain masuk kubuh tersier"aku mengelahkan napas dan sedikit mengeluh.

Life in The WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang