HATE TO LOVE YOU part 4

74 6 2
                                    

Warning ! Typo bertebaran...
Maaf jika banyak kesalahan kata atau penulisan...
Selamat membaca part 4....

KESYA POV

Kring~Kring~Kring~

Saatnya mengisi perut, karena istirahat telah tiba...
"Baik semuanya, sekarang jam sudah berakhir. Selamat menikmati waktu istirahat kalian dan bersiap-siaplah untuk pelajaran selanjutnya." ucap dosen yang mengajarku...
Semua mahasiswa-mahasiswi berhamburan keluar kelas untuk melaksanakan jam istirahat. Akupun sama. Ingin mengisi perutku.
PUK..
Aku sangat kaget karena tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Saat aku berbalik badan ternyata Sania, sahabat baikku.
"Sya, kamu bawa bekal kan ?" Tanya Sania kepadaku. Aku hanya mengganguk dengan semangatnya.
"Kalau begitu kita makan di tempat seperti biasa yuk ? " ucap Sania...
"Kalau begitu ayoo" ucapku seraya merangkul pundak Sania. Aku memang sudah bersahabat denganya sejak pertama kali aku masuk di kampus ini. Jadi kami berdua terlihat sangat akrab.
.
.
Sesampainya di taman...
Ya memang taman adalah tempat di mana kita berdua berbagi makanan, suka, dan duka.
Kami berdua memutuskan untuk duduk di salah satu kursi dekat pohon besar.
"Ooh yha Sya, maafin aku ya ? Soalnya tadi aku mau kasih tau loh soal fans-fans Renda couple itu yang tadi pada nyariin lo. Tapi lohnya sulit ditemuin sih. Jadi terlambat deh.~" Ucap Sania dengan menyesalnya...
"Nggak papa kok San, lagipula itu bukan masalah yang serius. Ohh ya, sebenarnya aku ingin cerita sama kamu. Soal Rendi. Ini emang udah beberapa hari yang lalu. Tapi aku baru bisa kasih tau kamu sekarang" Ucapku seakan ingin curhat pada Sania...
"Ada apa ? Apa lo ditembak sama dia ? "Ucap Sania dengan hebohnya...
"Jangankan ditembak San, ini bahkan lebih serius.."ucapku...
"Emangnya apaan sih ? Udah buruan kasih tau aku ! " ucap Sania...
"Gini, kemarin keluargaku ngomong ke aku kalo aku bakal dijodohin. Parahnya orang yang dijodohkan sama aku itu adalah Rendi." Ucapku dengan nada sedih...
"Apa ? Beneran lo ?" Ucap Sania dengan ekspresi terkejutnya...
"Heem, tapi ibuku bilang kalo nanti aku atau Rendi nggak saling mencintai, perjodohan ini mungkin akan dibatalkan. Tapi kalau sebaliknya aku akan dinikahkan sama dia." Ucapku sedikit ngejelasin ke Sania...
"Ooo, terus harusnya lo senengkan ? Bukankah lo udah cinta sama dia dari dulu ? " ucap Sania...
"Emang bener sih, masalahnya kamu tau ? Dia sangat membenciku. Dia selalu berkata-kata pedas kepadaku. Dan ia bahkan sama sekali tidak mencintaiku." Ucapku dengan sedikit kecewa...
"Tenang aja Sya, biasanya kalo orang itu benci pada seseorang. Lama kelamaan orang itu akan mencintai orang yang di bencinya itu. Bisa jadi ntar Rendi kayak gitu juga..." ucap Sania meyakinkanku...
"Benar juga. Ehh kenapa kita dari tadi ngobrol mulu, sekarang ayoo makan sebelum pelajaran selanjutnya akan dimulai." Ucapku lalu aku dan Sania  membuka kotak bekal masing-masing, lalu memakanya...
.
.
.
Kring~Kring~Kring~
Bel sudah berbunyi...
Akhirnya pelajaran kampus sudah selesai. Aku memutuskan untuk pulang.
Aku dan Sania sekarang sedang berjalan menuju gerbang...
Tiba-tiba aku teringat Rendi. Aku lupa jika aku tadi berangkat bersama Rendi. Apa sekarang aku harus pulang sendiri dengan naik bus. Harusnya dia juga mengantarku pulangkan. Sudahlah lagian siapa juga yang mau mengantarku pulang...batinku...
"Sya, kamu pulang naik apa ? Bukankah tadi kamu berangkat dengan Rendi. Lagian kok bisa kamu berangkat bersama ? " Tanya Sania kepadaku...
"Aku naik bus aja San. Emang sih tadi aku berangkat sama Rendi. Tapi itu aja Rendi terpaksa karena ia disuruh sama mamahnya. Mana mau ia mengantarku pulang." Ucapku...baru saja 3 detik aku berkata seperti itu. Ada klakson mobil berbunyi tepat di belakangku...
Tin..Tin..Tinnnnn....
"Sya, pulang bareng yuk. Tadi kan kamu berangkatnya diantar Rendi, sekarang dia juga akan mengantarmu pulang...ayoo naiklah" ucap Winda dengan sedikit berteriak kearahku karena ia masih berada di dalam mobil...
Aku hanya bengong tak percaya. Bagaimana bisa Winda sebaik itu padaku. Mungkin karena ia belum tahu kalo sebenarnya aku dan Rendi di jodohkan. Bagaimana perasaanya nanti kalau ia tahu Rendi dijodohkan denganku, batinku...
"Yakk Sya, kok malah bengong, udah buruan naik..." ucap Winda...
"Udahlah Sya buruan naik. Gue juga udah dijemput. Hati-hati Sya. Jangan cemburu loo." Ucap Sania dengan  berbisik-bisik...
"Apaan sih, yaudah kalo gitu, kamu juga hati-hati ya San..." ucapku lalu melangkah menuju mobil Rendi...
.
.
Mobilpun melaju dengan kecepatan sedang...
"Ren, kita anterin Kesya dulu pulang, habis itu baru anterin aku..." ucap Winda. Kulihat Rendi tersenyum sambil menganguk menanggapi.
.
.
.
RENDI POV

HATE TO LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang