Disclaimer : masih Masashi Kishimoto
Pair : ShikafemNaru, SasufemNaru
Warming : typo berlebihan dimana-mana, OOC, dll.
Chapter 4
Bila di ibaratkan dengan pepatah pastilah 'sudah jatuh tertimpa tangga'. Bagai mana tidak tertimpa tangga kalo masalah ayahnya aja belum selesai dan sekarang dia di hadapkan pada masalah perjodohan sang kekasih. 'astaga ini benar-benar merepotkan' batin Shikamaru yang masih melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Masih dengan kesal Shikamaru menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu. Tak dihiraukannya sapaan dari pelayan juga Iruka. Pikiranya melayang pada kejadian di butik tadi. Setelah Kushina pergi dan meninggalkan mereka bertiga dalam keadaan canggung. Shikamaru berusaha mengajak Naruto pergi untuk meminta penjelasan, tapi Sasuke yang merasa punya tanggung jawab untuk menjaga Naruto gak mau ngelepasin Naruto untuk pergi bersamanya, dan yang lebih kesalnya lagi bahkan Naruto membiarkan Sasuke untuk menggenggam tangannya.
"Astaga aku bisa gila... ini benar-benar merepotkan" gumam Shikamaru.
"Ya... dan hal yang kamu lakukan itu benar-benar merepotkan untuk ayah" Shikaku telah berdiri di depan Shikamaru. Shikamaru membuka matanya dan menatap sang ayah yang tampak menahan marah.
"APA KAMU SENGAJA MELAKUKAN INI HAHHH...!" kali ini Shikaku membentak Shikamaru.
"Hari ini hari yang sangat merepotkan, jadi bisakah kita membahas apapun masalah ayah besok saja" ujar Shikamaru tak perduli sembari berdiri dari duduknya dan melangkah kearah tangga. Membuat Shikaku yang marah bertambah marah.
Tapi baru melangkahkan kakinya 3langkah di anak tangga Shikamaru berhenti dan berbalik. "Tapi kalau ayah marah karna wanita yang ayah kencani hari ini, lupakan saja. Bukankah ayah juga menikmatinya"
"KAU...!!"
Shikamaru mendengus melihat kemarahan sang ayah dan melanjutkan perjalananya. Sesampainya di kamar segera dia menghubungi seseorang.
"Uangnya udah aku transfer ke rekening mu"
"Terimakasih tampan... bila masih membutuhkanku aku akan selalu siap untukmu. Dan bukan hanya ayahmu... aku juga bisa memuaskanmu kalau kamu mau" ujar suara di sana. Shikamaru hanya mendengus dan segera menutup hpnya.
'Mungkin tidur akan membuat stresnya sedikit berkurang' batin Shikamaru yang langsung memejamkan matanya tanpa menganti bajunya terlebih dahulu.
Naruto masuk ke dalam kelasnya. Hampir semua anak telah ada di dalam. Di tatapnya bangku Shikamaru yang masih kosong.
"Pagi" sapa Sasuke membuyarkan lamunan Naruto. Bukanya membalas sapaan itu Naruto malah melanjutkan langkahnya. Sasuke tetap mengikuti Naruto ke kursinya, bahkan dengan percaya diri duduk di kursi depan Naruto sembari menghadap Naruto.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Melihatmu"
"Apa kau terobsesi padaku?"
"Hn..."
Naruto menatap Sasuke datar, berbalik dengan Sasuke yang menatap Naruto dengan memuja. Kedunya memutuskan kontak mata mereka saat terdengar tawa dari arah pintu. Nampak Kiba dan Gaara sedang berbicara, entah apa yang di bicarakan hingga Kiba tertawa keras padahal Gaara masih memperlihatkan wajah datarnya seperti mereka tidak sedang berbicara hal lucu. Di belakangnya tampak Shikamaru berjalan dengan santai sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS NOT BUSINESS
RomanceApa yang akan Shikamaru lakukan saat Kushina menganggap bahwa cinta adalah bisnis yang harus saling menguntungkan. Sedangkan Shikamaru sangat mencintai Naruto yang merupakan anak dari Kushina. Belum lagi saat keduanya harus dihadapkan pada masalah y...