Happy Reading^-^
Maaf kalau nemu typo yah😊
6 tahun yang lalu
Seorang gadis sedang berdiri disalah satu pondok yang terletak dipinggir jalan. Rambut hitam sepunggungnya terlihat setengah basah akibat air hujan. Berulang kali dia mendesah kesal karena dihari pentingnya justru mendapat akhir yang menyebalkan baginya. Sepulang penerimaan mahasiswa baru di Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne pukul lima sore, hujan mengguyur deras dan membuat mobil audy biru milik gadis itu mogok ditengah jalan. Pakaiannya juga sedikit basah, dia meringsut semakin dalam kepondok kecil agar tidak terkena air hujan. Gadis itupun sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Mungkin sudah hampir lima belas kali dia menghubungi sebuah nama dilayar ponselnya namun belum ada jawaban. Satu kali lagi dia kembali menghubungi kontak bernama Jonathan dan jika tidak ada jawaban, dia memutuskan untuk tidak menghubunginya sama sekali dalam hidupnya.
"Ada apa?" Sapaan yang tak akrab bagi gadis yang diselimuti rasa kesal.
"Mobilku mogok ditengah jalan. Kau bisa tidak menjemputku sekarang?" Tanya gadis itu sedikit berteriak karena kesal.
"Maaf Carol. Aku baru saja ada penerbangan ke Jerman. Kenapa kau tidak telepon rumah saja?"
Caroline L. Anderson, gadis itu mengumpat kesal pada kakak laki-lakinya. Untuk apa Jonathan menyuruhnya menelepon rumah jika selalu mengoceh harua menghubunginya jika terjadi sesuatu. Meskipun Jonathan tipe lelaki yang sibuk dan Caroline sadar kalau mereka tidak pernah memghabiskan waktu bersama selama lebih dari dua jam. Kebersamaan mereka hanya sesekali melalui komunikasi meskipun hanya menanyakan kabar. Tapi Caroline tak habis pikir kalau kakaknya memang selalu menyempatkan waktu disela kesibukannya saat terjadi sesuatu buruk padanya, entah itu saat gadis itu sakit ataupun sedang kesusahan. Makanya gadis itu menaruh harapan besar padanya dan sekarang kandas begitu saja.
"Carol...?" Suara Jonathan terdengar khawatir karena hanya suara hujan saja yang terdengar.
"Iya." Jawab Caroline sedikit lama.
"Aku akan meminta Harry untuk menjemputmu. Aku rasa dia sedang tidak sibuk. Sam juga sedang tidak ada di Paris. Kau tidak apa-apakan jika Harry yang menjemputmu?" Tanya Jonathan.
"Iya. Terserah kau saja." Gumam Caroline dan langsung mematikan ponselnya.
Caroline memasukkan kembali ponselnya kedalam tas. Dirinya memeluk tubuhnya sendiri untuk menghangatkannya. Kalau saja Jonathan memperbolehkannya pulang dengan teman laki-lakinya pasti saat ini Caroline sudah duduk santai diatas sofa dengan coklat panas. Meskipun Jonathan tak pernah ada disampingnya tapi dia selalu tahu saat Caroline sedang pergi dengan teman prianya dan langsung menghubunginya, memasehatinya yang justru membuat Caroline menggeleng kepalanya karena dilain sisi Jonathan sendiri senang bermain dengan wanita.
Pandangan Caroline menyipit pada mobil porsche hitam yang berhenti didepan mobilnya yang terguyur hujan. Pintu mobil itu terbuka dan menampilkan sosok laki-laki terbalut jas armany rapi sedang berjalan kearahnya dengan bantuan sebuah payung besar agar tidak membasahi tubuhnya.
"Kau sudah lama disini?" Suara berat milik lelaki itu terdengar lembut digendang telinga Caroline.
Caroline menatap lama pada lelaki yang sekarang berdiri didepannya. Sudah lama semenjak Caroline duduk dibangku sekolah menengah atas dirinya sudah mengagumi sosok sahabat kakaknya itu. Mandiri, baik hati, dan selalu tersenyum padanya membuat hatinya luluh. Tapi saat ini dia tidak ingin lelaki itu berada didepannya untuk melihat penampilannya yang menyedihkan. Dia ingin lelaki didepannya selalu memujinya bukan mengasihinya seperti Sam ataupun Jonathan.
"Caroline..." Panggil Harry dan menyentuh lengan Caroline untuk menyadarkannya dari lamunannya.
Harry De Lawyer, adalah seorang CEO muda didunia bisnis perhotelan. Dia dibesarkan di Roma dan berpindah ke Paris saat ada sepasang suami istri yang mengadopsinya dari sebuah panti asuhan kecil. Saat itu dirinya hidup dengan kemandirian dan keteguhan hati untuk menguasai Paris. Berpisah dengan orang tua angkatnya karena kabur dari rumah yang dianggap hanya neraka baginya karena hampir setiap hari dirinya disiksa oleh ayah angkatnya tanpa ada kesalahan apapun. Dimulai dari itu dia mempunyai sisi gelap dalam hatinya yang bahkan belum ada siapapun yang mampu menyentuhnya dan menghilangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Angel [TB#2]
RomanceTrilogi dari Three Boys Jonathan-Harry-Sam. (18+) Cerita mengandung unsur dewasa dan kekerasan. Harry De Lawyer adalah seorang CEO perhotelan. Hampir 86% hotel di Paris menjadi assetnya. Insiden dimalam pertama saat dirinya disuruh oleh Jonathan unt...