HATE TO LOVE YOU part 5

59 4 3
                                    

Warning ! Typo bertebaran...
Maaf jika banyak kesalahan kata atau penulisan...
Selamat membaca part 5....

VINO POV

Perjalanan kerumah Winda membutuhkan waktu yang tidak cukup lama...
Aku masih bertanya-tanya, mengapa Winda menangis tadi ? Apa ia ada masalah dengan Rendi ? Aku sebenarnya ingin bertanya kepadanya, tapi untuk apa aku ikut campur urusan orang lain...
Sesampainya di rumah Winda...
''Vin, makasih banget udah anterin aku pulang'' ucap Winda kepadaku...
''Sama-sama Win, yaudah aku pamit dulu. Ucapku...''
Akupun memutuskan untuk pulang ke rumah...

VINO POV END
...
KESYA POV

Aku meratapi langit kamarku sambil berbaring memikirkan bagaimana bisa Winda mengetahui semuanya dengan begitu cepat. Apa aku harus menyalahkan kak Septi karena hal ini ? Sebenarnya aku memang menginginkan Winda tau bahwa sebenarnya aku dan Rendi dijodohkan, tapi entah mengapa aku merasa saat ini pasti Rendi merasa sangat sangat sangat membenciku karena hal tadi...
Aku semakin bingung dengan diriku sendiri saat ini...

KESYA POV END
...
RENDI POV

Malam ini perasaanku sangat kacau...Aku memikirkan bagaimana Winda memutuskan hubungan denganku. Dan juga Vino yang mengantarkan Winda pulang tadi. Perasaanku saat ini bercampur aduk. Mulai dari cemburu, tak rela, benci. Aku merasa cemburu saat Vino mengantar Winda tadi dan aku merasa tak rela saat Winda memutuskan hubunganya denganku. Juga aku merasa benci dengan orang yang sudah membocorkan perjodohanku. Kesyalah orangnya...

RENDI POV END
...
AUTHOR POV

Pagi-pagi sekali Kesya sudah rapi dengan pakaianya. Mungkin ia berfikir untuk datang lebih pagi agar fikiran bisa lebih fresh.
Dibandingkan dengan Kesya. Rendi bangun tak kalah paginya dengan Kesya. Sebenarnya tadi malam ia tidak tidur sama sekali. Mungkin tidur hanya 2 jam. Ia sebenarnya ingin pergi secepatnya kesekolah agar ia bisa menjelaskan semuanya pada Winda persoalan kemarin. Tetapi sialnya Mamah Rendi masih tetap memberi tugas anaknya untuk menjemput Kesya.
Parahnya saat ini, Rendi dalam keadaan kurang sehat akibat kurang tidur. Ia merasa badanya sakit semua dan kepalanya agak pusing. Tetapi karena dia seorang lelaki, maka ia bisa menahan semua itu...
.
.
.
Tak lama kemudian tibalah Rendi di depan rumah Kesya. Kesyapun terlihat sangat terkejut karena tiba-tiba ia melihat Rendi menjemputnya. Tetapi kekhawatiran tercetak jelas di wajah Kesya, karena ia melihat wajah pucat Rendi...

AUTHOR POV END
...
KESYA POV

Aku tidak menyangka kalau Rendi menjemputku saat ini. Tetapi aku bingung, kenapa wajah Rendi sangat pucat. Apa ia sakit ? Tanyaku dalam hati...
Sejak kedatangan Rendi  dirumahku untuk menjemputku, dia sama sekali tidak berbicara padaku. Bahkan sampai saat ini kami masih dimobil ia tidak berbicara padaku. Parahnya aku melihat dia memeggangi kepalanya dan sedikit menahan sakit...
''Ren, apa kau baik-baik saja ?'' Tanyaku padanya.
Ia tidak menjawab pertanyaanku...
''Jika kepalamu pusing, tak apa berhentilah dulu disini. Jika kau teruskan menggemudi nanti kau tidak akan fokus dengan jalanannya. Maaf aku tidak bisa menyetir mobil. Jangan memaksakan dirimu Ren...'' ucapku...
Ckkkkiiittt...
Rendipun memberhentikan mobilnya tepat di sebuah rumah.
Dia sepertinya sangat pusing. Sampai- sampai keringat bercucuran di dahinya...
Aku memutuskan untuk turun...
Aku berniat ingin membeli obat didaerah sekitar sini. Aku melihat sekerumpulan orang sedang mengobrol satu sama lain, dan akupun menghampirinya...
''Permisi...apa disekitar daerah ini ada apotek terdekat ? Teman saya merasa pusing, padahal sekarang kami masih berada dalam perjalanan menuju kampus...'' ucapku...
''Saya punya nak, obat pusing bukan ? Tunggu disini saya ambilkan dulu...''ucap seorang ibu salah satu kerumunan tadi...
.
.
Lama menunggu, akhirnya ibu tadi datang membawa sebotol air dan obat. Ia memberikanya padaku. Akupun berterima kasih pada ibu tadi. Dan sekaligus pamit...
Sesampainya di mobil, aku terkejut karena Rendi menggigil, keringat bercucuran di dahinya. Kurasa itu gejala demam. Akupun langsung memberikan obatnya pada Rendi dan menyuruhnya untuk meminumnya. Kulihat obat ini juga berguna untuk menurunkan demam.
.
.
Kurasa pusing di kepalanya saat ini sudah hilang...tetapi aku masih melihat keringat bercucuran didahinya...
Kurasa saat ini Rendi memutuskan untuk pergi menuju kampus...
.
.
.
Setelah perjalanan 10 menit akhirnya sampailah di kampus...
Aku terkejut karena tiba-tiba Rendi keluar dari mobil dan langsung berjalan, sepertinya ia menuju keseseorang.

Aku memutuskan untuk turun dari mobil Rendi lalu melihat siapa yang akan Rendi temui...
DEG...
Aku terkejut, karena teryata orang yang Rendi temui adalah Winda...
Hatiku terasa sakit sekali. Aku berfikir bahkan dalam keadaan sakit seperti itu ia masih sempat ingin menemui Winda dan bebicara padanya...

Aku tau rasa cintaku pada Rendi tidak sebesar rasa cinta Rendi pada Winda...
aku tau itu, tapi entah mengapa cinta membuatku egois...
Semua cintaku aku ingin memilikinya. Mungkin aku akan berhenti jika aku sudah ingin berhenti. Biarlah hatiku yang menjalaninya...

Rasa sakit hatiku bertambah perih saat aku melihat Winda sedang memapah Rendi pergi...
Ingin sekali ku menggantikan posisi Winda. Tapi itu tidak mungkin dan tidak akan pernah mungkin....

KESYA POV END
...
RENDI POV

Saat ini aku sedang berada di UKS. Aku memutuskan untuk beristirahat saja disini, karena pusing di kepalaku tak kunjung reda. Untuk tadi Winda mengantarku. Kukira dia masih marah padaku teryata ia masih peduli denganku...
''Kesya ? Dimana anak itu ? Mungkin ia sudah pergi entah kemana...dia tadi memang menolongku tapi hanya mencarikan obat apa susahnya ? Semua orang juga bisa melakukannya. Ahh kenapa aku memikirkanya...'' Entah mengapa aku memikirkan si wanita menyebalkan itu...
HIKS HIKS...
Aku sedikit terkejut saat aku mendengar ada isak tangis yang sepertinya suaranya dari depan pintu UKS...
''Siapa itu ?'' Aku membelakan diriku untuk bertanya...
''Siapa itu di luar sana ?'' Tanyaku lagi...
Huh teryata tidak ada yang menjawabnya...tetapi tiba-tiba...
CEKLEEK...
pintu UKS terbuka begitu saja. Teryata Winda yang membukanya.
''Ren, kamu udah baikan ? '' tanya Winda padaku...
''Udah mendingan Win, ohh yha makasih tadi kamu udah nganter aku ke UKS.'' Ucapku...
''Sama-sama Ren. Lagian sesama manusia harus saling membantu. Ohh yha tadi pas aku mau masuk kesini, aku lihat Kesya lagi nangis dideket pintu UKS. pas aku mau samperin eh dianya pergi gitu aja. Kenapa ya dia kok aneh kayak  gitu ?'' Ucap Winda

Apa tadi yang nangis didepan UKS kesya ? Tanyaku dalam hati...
Aduhh pasti gara gara dia dengar kata-kataku tadi...ahh biarlah. Tapi aku sedikit merasa bersalah karena dia tadi sudah membantuku tadi...
''Ren ? Rendi ? Kok kamu nglamun sih ?'' Ucap Winda menyadarkan lamunanku...
''Nggak kok Win.''bantahku...
''Kalo gitu aku pergi dulu ya ? Ada urusan sebentar. Kamu bisa balik kekelas sendiri kan ?'' Ucap Winda...
''Heem..''ucapku...
''Kalo gitu aku pergi dulu ya bye...'' ucap Winda...
''Sepi sekali disini...lebih baik aku pergi ketaman sajalah...iggin sekali aku menghirup udara segar...'' ucapku...

RENDI POV END
...
KESYA POV

Igin sekali aku berlari sejauh-jauhnya dari Rendi. Tapi itu tidak bisa, terlalu sulit untuk dilakukan. Aku hanya bisa berlari sejauh ini. Saat ini aku berada di taman belakang kampus. Air mataku sedari tadi tidak mau berhenti menetes. Menginggat ia berkata seperti itu tadi. Sakit sekali rasanya.
.
.
.
Srek~Srek~Srek~
Aku mendengar derap langkah yang menuju di taman ini. Akupun langsung membersihkan air mataku yang menetes di pipiku.
Seseorang itu, aku melihatnya ia sedang berjalan dengan santainya dengan mata tertutup seakan sedang menikmati suasana di taman ini. Tiba-tiba bangku yang aku duduki diapun juga mendudukinya. Mungkin jarak kami hanya 3 jengkal tangan. Orang itu tiba-tiba berbicara...
''Sejuknya...''ucap orang itu...
Aku tidak bisa melihat wajahnya karena ia memakai jaket dengan tudung kepala menutupi wajahnya...
Aku pun terkejut saat orang itu menolehkan kepalanya..
''Rendi ?''ucapku dengan nada sedikit terkejut...
''Kau ? Untuk apa kau disini ? Mengikutiku ?'' Ucap Rendi...
''Aku tidak mengikutimu, bahkan aku datang lebih awal darimu...''ucapku...
''Baiklah aku pergi saja. Sebelum kau membuat hidupku lebih buruk...''ucap Rendi...baru ia ingin beranjak pergi, aku menahan tangannya. Entah aku mendapatkan kekuatan dari mana hingga aku bisa melakukan itu.
''Tidak. Kau tidak perlu pergi dari sini. Biar aku saja yang pergi. Lagipula aku sudah terlalu lama disini...mungkin kau bisa beristirahat disini...''ucapku...
Akupun langsung pergi begitu saja sebelum kata-kata pedasnya keluar...

KESYA POV END
...
RENDI POV

Dimana hatiku ingin pergi. Disitu pasti ada Kesya. Entah takdir atau sebuah kebetulan.

Aku berfikir dia sepertinya tidak seburuk yang aku kira. Tadi dia menolongku lalu sekarang ia menawarkanku tetap berada ditaman ini. Tapi tetap saja aku membencinya...

RENDI POV END
...
BERSAMBUNG

Dimana 2 orang sering bertemu tanpa dugaan...
Disitulah biasanya mereka akan menjalin sedikit demi sedikit cinta...

Benci selalu menjadi cinta ?

Apakah benar ?

Gimana part 4 nya ??
Bagus atau jelek ?
Maaf ngepostnya lama 😊
Please komen !
Jangan lupa vote !

HATE TO LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang