Chapter 8

699 47 1
                                    

" Kamu cantik kalau senyum terus." Ucapan Ranveer membuat Ishani sedikit memerah di bagian pipinya♡

¤¤¤¤¤

Sudah berhari-hari bahkan berminggu-minggu aku dan Ishani selalu menghabiskan waktu bersama baik itu di sekolah maupun dirumah Ishani, Ayahnya yang menyuruhku selalu menjaga Ishani tapi bagiku tanpa di suruh pun aku akan melakukannya sendiri, karena aku menyukainya dan mulai mencintainya. Aku akan selalu menjaga orang yang aku cintai, hari ini kami berdua sedang berada di gazebo dekat kolam berenang milik Ishani di temani dengan gitar kesayanganku, kami berdua bernyanyi bersama dan aku tidak menyangka kalau suara Ishani begitu indah di telinga ku sepertinya dia mempunyai bakat menyanyi.

Akhir-akhir ini aku sering bersama Ishani ketimbang bersama sahabatku sendiri, tapi Shikar mengerti dengan semua nya karena dirinya juga selalu bersama Neha Swami pacarnya, bisa bersama Ishani adalah keinginanku sendiri. Aku masih belum mengungkapkan apa yang aku rasakan dari pertama kali melihatnya, aku takut dia akan menolakku atau membenci ku tapi hati ini selalu menyarankan bahwa aku harus melakukannya. Sudah sejauh ini aku mengetahui semua tentang Ishani kecuali sakit yang selama ini ia derita, aku tidak tau karena aku tidak terlalu berhak mengetahui nya tugasku hanya bersamanya sekarang mungkin setelah aku menyatakan perasaanku Ishani akan lebih terbuka lagi.

" Ranveer aku laper" Ucap Ishani

" Laper? Kita bikin spageti yuk" saranku

" Ayo yeay aku suka spageti." Ucapnya antusias seperti anak kecil sangat menggemaskan.

" Ayo cepat kita ke dapur." Aku menggenggam tangannya langsung berlari ke arah dapur,

Ishani membuka kulkas besar miliknya dan mengambil semua bahan yang di perlukan. Saat semua sudah siap aku mengambil peralatan yang akan digunakan untuk membuat spageti, Ishani terus tersenyum sembari memotong beberapa buah-buahan karena kami berdua akan membuat salad buah dan juga spageti, kebiasaan ini sudah kami lakukan beberapa minggu ini.

" Ranveer apa buahnya cukup." Tanya Ishani sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya yang rata

" Kamu cantik kalau senyum terus." Ucapan ku membuat Ishani memerah di bagian pipinya yang tirus itu.

" Ranveer aku serius" Ishani memukul kecil tanganku dengan gemas

" Kamu blushing! Iya cukup segitu." Ledek Ranveer

" Baiklah, aku akan ambil susu di kulkas." Ucapnya

Tidak butuh waktu lama semua hidangan yang kami masak sudah berjejer di meja makan, kami membawa satu-persatu makanan itu ke gazebo karena tempat ternyaman untuk menyantap makanan ini disana. Ishani membawa susu ultra sehat di tangan kanannya dengan gelas kecil ditangan kirinya, ia sangat antusias ingin cepat memakan spageti itu.

" Uh harum nya." Ucap Ishani

" Yuk kita makan." Ajak ku, sebelum mendengar intruksi dari ku Ishani sudah terlebih dahulu menyantap spageti.

" Enak!" Ucapnya

" Pelan-pelan dong." Ucapku

" Enak banget kamu jago bikin ini." Ucap Ishani

" Kamu belepotan tuh." Ishani mengusap-usap bagian pinggir bibir nya

" Sudah bersih kan?" Tanya nya

" Biar aku bersihin ya."Aku mendekati nya dan mengusap bagian yang terkena bumbu spageti, Ishani menatapku dengan tatapan tajam mata hazelnya begitu indah kacamata yang selalu dipakainya tidak mengurangi keindahan matanya, hembusan nafasnya terdengar begitu dekat aku membalas tatapan itu. Kami mengakhiri adegan tatap-menatap, Ishani mencubit pipi ku pelan

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang