Part 14

3.8K 261 4
                                    

15++
Sore hari di balkon rumah
(Nama kamu) duduk di sofa sambil menatap air yang tersapu angin di kolam renang. Dagunya di sangga dengan tangan kanannya, matanya terus berkutat menatap tajam dengan pikiran yang kosong. Ia memikirkan bagaimana sikap yang harus dia lakukan ke Bella. Sudah dari dulu (nama kamu) berkeinginan meminta maaf ke Bella. Tiap kali (nama kamu) menjelaskan kesalahpahaman nya dulu. Bella sudah tak mau mendengarkan ucapan (nama kamu).

Flashback on
Alwan, dia adalah pacar Bella. Sedangkan Alwan sendiri juga temanku. Di suatu kesempatan aku sama Alwan jalan berdua tanpa sepengetahuan Bella. Ini bukan karena aku mau mengkhianati Bella. Tapi karena ada sesuatu hal yang harus kita selesaikan berdua. Bukan persoalan tentang cinta. Dan disaat itulah Bella mengetahui kita(alwan dan (namakamu)). Bella langsung lari, Alwan terus mengejarnya. Aku terlihat begitu panik ketika Bella tampak marah dengannya. Aku juga ikut mengejar Bella di belakang alwan. Sampai diluar Mall. Dan sampai di sebuah perempatan jalan. Bella menyebrangi jalan, Alwan terus mengejarnya. Dari arah selatan melaju sebuah mobil dengan kencangnya. *Duarr* (AnggepAjaSuaraTabrakanYaGuys) Bella memberhentikan langkahnya. Memutar tubuhnya 180° dan melihat apa yang terjadi??? Alwan tertabrak mobil itu. Secara bersamaan dua wanita itu. Menuju mendekati Alwan dari arah yang berbeda.
Bella mendorong tubuh ku hingga aku terjengkang.

"PERGI LO DARI SINI (NAMAKAMU)!!!!!! GUE GAK NYANGKA ELO BISA SEJAHAT ITU!!! PERGI!!!!" Bella memangku kepala Alwan yang sudah bersimbah darah. Bella terus2an menangis. Alwan harus kehilangan nyawanya dalam musibah ini.

"Gue bisa jelasin semuanya Bel."

"HIKS ELO GAK PERLU JELASIN SEMUANYA. ELO ITU TEMEN TERANJ**G SEKALIGUS BAJ*NG**N (NAM). GUE BENCI LO. SEKARANG LO PERGI!!! TUNGGU BALAS DENDAM GUE (NAMA KAMU)!!!"

Degh

Dengan teganya Bella menyebut ku seperti itu. Aku langsung pergi meninggalkan tempat ini. Setelah Alwan dibawa ke rumah sakit.

*Flashback off*

"Ngapain bengong?" tanya Iqbaal habis pulang dari kantor. (Nama kamu) masih tak menggubrisnya.

"(Nama kamu)." panggil Iqbaal.

Iqbaal mendekati (nama kamu), mencubit pipi (nama kamu).

"Awww...ihhh Iqbaal!!!" (nama kamu) mengusap pipinya. Raut mukanya mengkerut.

"Dipanggil dari tadi kagak dijawab. Kamu mikirin apasih?" Iqbaal duduk disamping (nama kamu).

"Hm.. Nggak.. Nggak mikirin apa-apa."

"Boong. Kamu pasti boong, udahlah yank sama suami sendiri jangan ada yang ditutup- tutupi."

" aku nggak boong. Kamu aja yang terlalu sok tahu." (nama kamu) menangkup pipi Iqbaal.

"Awas aja ya kalo boong. Ntar malem nggak aku kasih jatah." ucap Iqbaal menggoda.

"Kebalik woy harusnya aku yang ngomong gitu!!"

"Lah aku juga bisa."

"Heleh apaansih. Sok sokan ngomong nggak kasih jatah. Kalo aku mah mau satu bulan kagak begituan kuat. Nah coba kamu seminggu aja nggak begitu bisa nggak?" (nama kamu) menantang ucapan Iqbaal.

"Hmm.. Aku bayangin dulu.... Kalo kamu nggak mau. Di kantor masih ada Bella, Sheila, Rania, Vista, Leni, trus siapa lagi ya yang cantik dan sexy.." ekspresi Iqbaal sok mikir menggoda (namakamu). Wajah (nama kamu) berubah kesal.

"Iya sebutin semuanya. Cobain satu-satu. Kalo perlu, kalo mau main disini aja, sekalian aku tonton secara live. Jarang2 seperti itu ada penontonnya. Sama istri sendiri lagi. Hmm makin seru pasti mainnya." sindir (nama kamu). Tangan nya bersedikap didepan dada. Raut mukanya tampak emosi.

"Ahelah bau-bau kemarahan." dengus Iqbaal.

"Siapa juga yang marah😏😏 Ridho lilahitaala. Lagian ya jadi orang tuh kalo punya burung. Burungnya dijaga, jangan sembarangan masuk ke sangkar orang lain. Apalagi kalo sangkarnya tuh gratisan. Burungnya makin seneng si sangkar nikmatnya gak ketulungan. Nggak mikir kalo di rumah masih punya sangkar. Kalo iya, silahkan aja sono. Atau semuanya aja dicobain satu-satu biar lo itu tambah seneng. Atau kalo gak gue aja yang nyariin cewek bookingan. Elo mau minta yang model kayak apa?? Ayokdah gue cariin. Mana pinjem hp lo. Gue cariin di instagram banyak. " ucap (nama kamu) dengan nada tinggi dan menyindir iqbaal.

"Jangan gitu lah sayang. Lagian di hp aku, aku nggak pernah bukain yang kayak begituan."

"Boong lah lu baal. Terserah hidup lo. Sebahagiamu. Sesukamu. Bodo amat!! Gue gak peduli." (nama kamu) meninggalkan Iqbaal. Iqbaal tak menyangka kalo jadinya akan seperti ini. becanda yang payah.

Atau mungkin (nama kamu) lagi PMS. Entahlah😏

"Tuhkan bener kamu marah." ucap Iqbaal pasrah yang melihat punggung (namakamu) dri kejauhan.

(Namakamu) menuju ke kamar. Iqbaal menyusul nya. Karena mengetahui Iqbaal mengikutinya. (Namakamu) semakin mempercepat langkahnya.

Tepat di depan kamar. Iqbaal berhasil memegang kedua pundak (namakamu). Dia memutar tubuh  (namakamu) untuk menghadapnya dan merapatkan tubuhnya di depan pintu kamar.

Tatapan tajam Iqbaal ke sorot mata (namakamu) semakin membuat (namakamu) merasa marah dan juga sedikit ketakutan.

"Lepasin gue!! Tuh dicari karyawan2 lo." (namakamu) memberontak pengen lepas dari iqbaal.

"Kamu jangan marah. Aku becanda doang." iqbaal menangkup kedua pipi (namakamu).

"Gue tahu pasti ada sedikit rasa yang tersirat dalam pikiran lo itu."

"Ubah kosakata mu sayang." mulut iqbaal berbicara di depan mulut (nama kamu) dalam jarak yang sangat dekat.

"Terserah gue lah." (nama kamu) mendorong dada Iqbaal.

"Aku perk*s* kamu disini juga lhoh sayang kalo kamu nggak mau ubah kosa kata kamu!" Iqbaal menelusupkan wajahnya ke leher (nama kamu).

"IQBAAL!!!! Stop aku itu lagi datang bulan!!!"

"Lah pantes baperan mulu."

Bersambung

Ig via.ds
Twitter oktavianisulist

You Must Know You Now ✖IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang