Astreee!! Harusnya aku bunuh kembaran sialan itu. Bukannya mengantarku, dia malah pergi duluan bersama Ogi, pacar barunya.
Hari ini memang patut dapat award hari paling menyebalkan. Ah! Shit! Selain terlambat, aku juga lupa bawa baju olahraga. Akhirnya, aku hanya duduk sambil memandangi teman-temanku main basket.
'Dugh' Selain kaget, aku juga merasakan sakit di kepalaku.. Kenapa yah? Aku gak olahraga tapi kok ada keringat mengalir di dahiku?
Tapi melihat respon teman-temanku yang lain, sepertinya ini bukan keringat. Tapi darah.
"Acclooooo!!!" Aku gak tau itu teriakan siapa.. Tapi aku memilih buat tidur aja, dibanding mencari asal teriakan itu.
《000》
Putih. Semua putih.
Apa aku ada di awan? Atau di kamar nenek joooo? Tidak. Aku menolak disatukan dengan nenekku yang otaknya dimakan para serigala itu. Aku gak mau masuk rumah sakit jiwaaa.."Gak mauuuuu!!!" Aku berteriak kencang. Dan sepertinya ada gerakan mendadak di atas tanganku.
"Gentaahh" Aku berseru kencang. Dan cowok itu tampaknya mendengus.
"Gentha. Dasar bodoh."
《 B . E . R . S . A . M . B . U . N . G 》
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradox
Teen Fiction"Jangan pernah sebut ini kesalahan. Jangan juga sebut kebenaran. Dan sebenarnya ini bukan keraguan." -Fagaentha- "Kalau bukan kebenaran, kesalahan, atau pun keraguan. Lalu sebenarnya apa?" -Acclorezoey- "Paradox. Ini paradox." _Musuhnya Spidey_ Sela...