Dikatakan bahwa bumi ini terbagi menjadi empat benua besar yang setiap benua ditinggali oleh para penguasa. Mereka terus bersaing dan terus bersaing untuk menunjukan siapa yang terkuat dan pantas memimpin dunia ini. Namun pada suatu hari, ke empat negara tersebut tiba-tiba saja berhenti dan memutuskan untuk mengadakan pertemuan besar antara para pemimpin. Dalam pertemuan tersebut telah di sepakati bahwa ke empat negara akan menjaga perdamaian, menjunjung persatuan dan saling menghormati antara tiap negara.
Setidaknya begitulah yang tertulis dalam sepenggal catatan yang ku temukan di buku tua peniggalan ayahku ini.....
Easteria tahun 508, Bulan ke -12
Ini adalah kisahku, kisah dari kehidupan ku yang singkat, sederhana dan sedikit berwarna.
Aku adalah seorang pandai besi di desaku, pekerjaan ini adalah satu-satunya warisan dari mendiang ayahku. Ilmu yang ia ajarkan padaku tak mungkin ku sia-siakan dan bagaimana dengan ibuku? beliau hanya meninggalkan tanaman bunga di depan rumah yang selalu ku rawat sekedar untuk mengingat semua kehangatan yang ia berikan padaku. Di rumah yang kecil ini aku tinggal sendirian semenjak mereka berdua telah pergi tapi aku tak pernah merasa kesepian, meski hampir seluruh penduduk desa menghindariku dan mencemooh ku, aku tak pernah merasa kesepian karena aku punya sahabat yang selalu menemaniku, namanya Eren. Jika harus ku ceritakan tentangnya mungkin lebih baik ku persingkat saja. Eren adalah sahabatku sejak kecil. Ayahnya sudah tiada tapi dia masih memiliki seorang ibu dan seorang adik perempuan yang sangat menyayanginya. Sejak dulu kami selalu bermain bersama, saat tak ada anak yang ingin bermain denganku ia selalu saja datang untuk menghiburku. Satu-satunya orang yang tidak pernah memandang rendah diriku mungkin cuma dia dan keluarganya. Mereka sangat baik terhadapku. Maksudku, aku sejak dulu memang berbeda dengan orang lain. Tubuhku dianugerahi dengan fisik yang kuat dan sampai sekarang, aku merasa semakin kuat dan besar saja. Kalau diibaratkan aku mungkin sebanding dengan seekor beruang maksudku kekuatanku, jadi itulah sebabnya para warga menjauh dariku karena mereka takut padaku.
Saat ini di desa kami, tepatnya desa Morda sedang mengalami musim dingin, sebentar lagi salju akan turun dan para warga sudah mulai sibuk menyiapkan diri mereka untuk menghadapi badai salju lagi tahun ini. Kalau aku...tidak perlu sekhawatir itu, soalnya tubuhku ini kuat, warga hanya mempersiapkan segalanya karena mereka tak bisa keluar saat badai sedangkan aku berbeda dengan mereka, tubuhku yang keras ini tahan terhadap suhu yang cukup dingin, jadi aku dengan bebas keluar untuk mencari kebutuhanku sendiri.
Lima hari kemudian, tanpa di duga salju mulai turun dan hari demi hari semakin lebat hingga tibalah saatnya badai melanda desa lagi. Di malam yang dingin ini tiba-tiba aku mendengar suara lolongan serigala. Seperti pertanda buruk, suara mereka seperti sedang lapar dan telah mendapatkan buruannya. Serigala gunung adalah hewan yang cukup buas, apalagi jika di situasi seperti ini. Hanya orang bodoh yang mau keluar jika saat-saat pertengahan badai seperti ini. Hewan-hewan itu sangat pandai dalam berburu, mereka tidak sendirian, jika mereka melihat mangsanya mereka akan memanggil kawanannya dan berusaha mengejar dan memojokkan mangsanya hingga mereka benar-tidak bisa berlari, satu lagi, mereka bukan tipe yang akan melompat langsung ke arahmu.
Setelah beberapa lama, seketika suasana yang tadi cukup bising dengan lolongan serigala tiba-tiba menjadi sunyi. Ada apa? biasanya tidak seperti ini. Perasaanku menjadi tak karuan saat itu. Aku penasaran dan semakin penasaran, daripada hanya mondar mandir di sini aku berpikir mungkin aku harus keluar untuk mengeceknya? itulah pikirku. Aku keluar dan berjalan menuju asal suara terakhir. Pelan tapi pasti, aku tak ingin mereka melihat maupun mendengarku. Meski aku kuat tapi bahkan seekor beruangpun akan tewas jika di keroyok puluhan serigala. Dengan sebuah tongkat kayu yang sudah ku basahi dengan minyak dan juga pemicu untuk menyalakannya, aku melewati pepohohonan. Langkahku tetap harus ku jaga, jangan sampai terdengar oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore no Story
خيال (فانتازيا)Ini hanyalah kisah kecilku. Berawal dari sebuah desa yang kecil dan terpencil aku mengukir semuanya. Hanya setelah seorang gadis datang, semuanya tiba-tiba berubah. Aku yang hidup sebagai seorang pandai besi tiba-tiba dibawa ke Ibukota untuk dilatih...