Disclaimer: Naruto Masashi KishimotoRating : T
WARNING:
Ooc, Gaje, Aneh, Typo (s), Tulisan berantakan, FEMNARU
.
.
.
Tap ...
Tap ...
Tap ...
Suara langkah kaki yang menggema di lorong sekolah yang sunyi sebab istirahat telah lama usai. Naruto berjalan pelan dengan pikiran yang berkecamuk, dikarenakan ia telah melewatkan satu jam pelajaran fisika yang dibimbing oleh Anko-sensei.
Siapa yang tidak tahu dengan sensei killer itu, hampir semua siswa dan siswi takut padanya. Naruto saja sampai bergidik ngeri saat melihat teman sekelasnya Kiba, yang dulu dihukum oleh sensei nya itu.
Tak lama Naruto berjalan, ia pun telah sampai didepan pintu kelasnya yang bertuliskan 10-1.
"Haah..." sambil menghela nafas. "Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku masuk sekarang atau nanti, setelah jam pelajaran Anko-sensei selesai ya? Aku takut dimarahi, tapi membolos itu juga tidak baik. Baiklah, lebih baik dihukum daripada tidak dapat ilmu. Ganbatte! Naruto." Batin Naruto yang menyemangati dirinya sendiri untuk menghadapi kemarahan Anko-sensei padanya.
"SREEK"
Terdengar bunyi Naruto yang menggeser pintu kelasnya, dan seketika itu jua ia mendapat deathglare dari sensei nya tersebut.
"Dari mana kau Namikaze-san?" Tanya Anko dengan tatapan tajamnya.
"Ettoo... gomen sensei. Aku lupa, aku tadi ada di atap. Jadi aku tidak mendengar suara belnya. Hehehe... " Dusta Naruto dengan tawa kikuknya.
"Baiklah Namikaze-san, untuk kali ini saja aku akan memaafkanmu. Ingat! Jangan pernah mengulanginya lagi, paham!"
"Tentu sensei, terimakasih."
"Kembali ketempat dudukmu!"
"Hai' sensei"
"Hm"
.
.
.
.
.
Teng... Teng... Teng.
Suara bel telah berbunyi, menandakan waktu pelajaran telah usai.
"Baiklah. Anak-anak, karena waktunya telah habis. Maka lanjutkan pekerjaan kalian di rumah. Ingat besok harus sudah selesai!" Perintah Anko.
"Hai' sensei" Sahut siswa siswi.
"Sampai jumpa besok!"
"Sampai jumpa sensei!"
.
.
.
.
.
"Tidak terasa waktu terus berlalu, sudah dua tahun. Semenjak ibu meninggal. Aku merindukanmu bu!" Batin Naruto yang merindukan ibunya sambil berjalan pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Steps of Life [Slow-Update]
Fiksi PenggemarKehidupan yang penuh akan tekanan dan dikucilkan oleh keluarganya sendiri membuat Naruto merasa lelah akan hidupnya. Cahaya yang ditunggu-tunggu seakan tak pernah datang menjumpainya. Tapi, seperti yang dikatakan. Tuhan tidak mungkin memberikan hamb...