Bagian 1

12.9K 578 44
                                    

Happy Reading^-^

Maaf kalau nemu typo yah😊

Seorang wanita turun dari mobil menuju keruangannya. Kemeja Misty Rose yang ditutupi dengan blazer berwarna senada dengan rok mininya membuat penampilannya menaklukkan setiap mata para lelaki yang melihatnya. Caroline L. Anderson, mewarisi sifat dingin dari kakaknya saat sedang berhadapan dengan karyawannya, berbanding terbalik dengan sikapnya saat tidak sedang dikantor. Dirinya melenggang memasuki ruangannya. Sudah satu minggu setelah pernikahan kakaknya, Jonathan menyerahkan Volkswagen pada dirinya selama sepasang pengantin baru itu sedang berbulan madu. Bahkan karena tidak mau diganggu, Caroline tidak bisa menghubungi kakaknya dan tidak tahu mereka berbulan madu dimana, tidak ada satupun yang tahu seperti tertelan oleh bumi.

Sampai didalam ruangannya, Caroline langsung duduk dikursi dan mulai mengecek berkas yang kemarin belum sempat diselesaikannya. Hubungannya dengan Harry yang dimulai enam tahun yang lalu adalah tanpa ikatan karena dirinya tidak ingin Jonathan mengetahuinya. Semenjak kejadian itu, dia selalu pergi bersama Harry diwaktu luang mereka agar Jonathan tidak mencurigainya. Sangat sulit bagi Caroline jika harus mengatakan yang sebenarnya pada kakaknya karena tentu saja Jonathan pasti tidak akan menyetujuinya. Terkadang Caroline juga ingin melarang agar Harry tidak berhubungan lagi dengan Angelina, tapi Caroline sadar kalau dirinya tidak bisa melakukan hal itu. Memikirkan itu semua tanpa sadar membuat dirinya mendesah dan menutup berkas tersebut. Caroline menyenderkan tubuhnya dan kepalanya menengadah.

"Apa yang kau pikirkan?"

Caroline langsung membuka matanya dan melihat Harry sedang berjalan menuju mejanya. Sejak kapan pria itu ada diruangannya?
Walau bagaimanapun juga, Caroline masih tetap ingin terlihat wibawa saat mengenakan pakaian kantor. Dia memposisikan dirinya duduk tegak dan berdehem, kembali membuka berkas dan mengalihkan Harry.

"Bukan apa-apa." Jawabnya tanpa menoleh kearah Harry yang sudah berdiri didepannya.

Harry tersenyum melihat tingkah Caroline. Gadis kecilnya tetap menjadi gadis kecil untuknya, meskipun dia selalu berusaha bersikap layaknya wanita dewasa. Harry mengitari meja dan berdiri dibelakang Caroline membuat jantung gadis itu kembali protes ingin keluar.
Meskipun bukan pertama kali mereka sedekat ini, Caroline masih belum bisa menormalkan detak jantungnya saat berdekatan dengannya.

"Kau sedang sibuk?" Bisik Harry dan mencium telinga Caroline membuat tubuh gadis itu menggelinjang.

"I-iya." Jawabnya gugup dan masih berusaha berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

Harry tidak pernah memaksa Caroline untuk bercinta dengannya kecuali gadis itu melakukan kesalahan. Dia akan melakukannya kalau memang gadis itu menginginkannya. Karena Harry sadar dirinya sangat dominan saat bercinta dan tak jarang senang menyakiti tubuh pasangannya membuatnya harus berhubungan dengan wanita lain selain Caroline untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya yang besar layaknya lelaki normal lainnya.
Harry kembali tersenyum dan sekarang menyender pada sisi meja tepat didepan Caroline dan menatap gadis itu intens membuat wajahnya merona.

"A-Aku s-s-sedang sibuk Harry. Pergilah. Jangan ganggu aku." Ucap Caroline susah payah karena jantungnya tidak ingin berjalan normal membuatnya sedikit sesak.

"Aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin melihat gadis kecilku saja."

Wajah Caroline semakin memerah namun Caroline masih berusaha bersikap acuh sebisanya. "Aku bukan gadis kecil sekarang. Aku wanita dewasa." Protesnya masih menatap pada berkas didepannya.

"Bagiku kau tetap gadis kecilku, sayang." Kekeuh Harry dan tidak mendapat protes Caroline untuk yang kedua kalinya.

Harry tersenyum dan menundukkan wajahnya tepat didepan Caroline membuat gadis itu terlonjak kaget dan merasa jantungnya sukses melompat keluar dari tubuhnya karena merasa sesak didadanya. "Aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu hari ini."

The Dark Angel [TB#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang