Selamat tinggal masa lampau, kini ku harus melangkah dan berpijak di tempat yang baru
Azhrilla Vitara Dewanita
♡♡♡
Perlahan ku mencoba untuk membuka mata yang masih sangat sembab akibat pesta menyedihkan semalam. Aneh! Pesta kok menyedihkan.
Aku melirik jam yang masih selalu setia menempel di dinding kamarku. Masih terlalu pagi. Kalimat yang saat ini mendiami otakku.
-04.13 WIB-
Aku mencoba mengumpulkan semua nyawa ku. Sekilas potongan-potongan memori terlintas bah sebuah film pendek di kepalaku.
Deretan peristiwa alay dan lebay yang diakhiri dengan ending yang sangat memilukan pada pesta tadi malam. Pesta terakhir yang kuadakan dengan teman masa SMP ku sebelum akhirnya aku harus menuju jenjang yang lebih tinggi tentunya.
Aku mendudukkan tubuh ku di atas ranjang, kemudian mengambil handphone yang letaknya tak jauh dari posisi ku saat ini.
Aku mencoba membuka galeri dan melihat beberapa hasil jepretan semalam. Sangat banyak. Aku tersenyum kecil saat melihat semua foto itu.
Sesekali aku bertanya di dalam hati, "Apakah aku sealay ini?"
Hingga tiba masanya, perhatian ku terpusat penuh pada suatu foto. Pipi ku merona, jantungku berdegup menjadi lebih cepat serta desiran aneh seakan menyerang tubuhku.
Di foto itu, seorang pria tersenyum dengan sangat tulus sekali. Entah siapa yang mengambil gambarnya secara diam-diam. Yang pasti aku berterima kasih padanya.
Namanya Faliq, dan dia adalah cinta pertama ku. Tak usah heran jikalau hatiku selalu bahagia saat melihatnya. Jantung ku selalu berpacu lebih cepat, atau pipi ku yang akan berubah dengan seketika.
Dia cinta pertama ku, dan mungkin yang terakhir karena aku sangat susah untuk jatuh cinta. Sedikit memilukan jika ku utarakan berapa lama aku mencintainya.
Untuk ukuran seorang wanita, aku berani bilang bahwa aku orang yang paling setia. Mengapa? Begini, aku sudah menyukai Faliq sejak duduk di bangku SD kelas 2 hingga saat ini. Jikalau dihitung, lamanya kira-kira delapan tahun.
Lama bukan? Iya aku tahu. Kuberitahu, padahal sebenarnya ada beberapa teman yang terang-terangan menyukaiku, dan bahkan ada yang nekad mengungumkan rasa cintanya padaku ke seluruh penjuru sekolah saat itu.
Tapi aku benci dengan hal-hal seperti itu, aku lebih suka konteks 'Mencintai Dalam Diam'. Terlebih lagi, aku bukan lah orang yang cepat berpindah ke lain hati.
Lupa kukatakan bahwa cinta pertama ku itu bertepuk sebelah tangan. Mungkin! Kesimpulannya adalah 'Cinta Pertamaku Bertepuk Sebelah Tangan selama Delapan Tahun'
Mungkin diantara kalian banyak yang bertanya, mengapa membuang-buang waktu dengan mencintai seseorang yang sudah jelas tidak menginginkanmu? Disaat ada seseorang yang benar benar tulus mencintaimu?
Aku sudah tidak asing dengan pertanyaan itu.
Dari awal sudah ku bulatkan, bahwa hidupku itu mencintai dan bukan dicintai.
Mengapa? Karena aku hanya takut jika aku dicintai aku malah akan memberi luka dan rasa sakit yang akan berbekas pada orang itu.Lain halnya jika aku hidup dengan mencintai. Semua sakit dan luka bisa kutanggung, karena hal itu memang resikonya.
Percayalah Cinta Pertama itu sangat sulit dilupakan dan tidak akan pernah berhasil.
Begitu rumusnya!
Aku menghela napas yang cukup panjang karena sadar betapa lama waktu yang hilang hanya untuk memandang wajah Faliq di handphone ku.
04.30
Aku berdiri dan bersegera menuju kamar mandi kemudian melakukan kewajiban ku sebagai seorang muslim.
Setelah itu aku harus bersiap untuk melangkah dan menuju sekolah baruku. Sekolah Menengah Atas.
Banyak yang bilang bahwa masa SMA adalah masa yang terbaik sepanjang kehidupan masa remaja. Tapi apa benar?
Aku bahkan ragu, jika di SMA aku bisa mendapat teman-teman sebaik, segila dan sekocak teman-teman SMP ku.
Begitulah, aku tidak bisa percaya dengan omongan orang, sebelum membuktikannya sendiri. Begitulah aku, dan begitulah prinsipku.
Namun, seiring waktu aku akan tahu dengan sendirinya. Apakah konteks kalimat itu memang benar atau hanya kalimat dusta semata.
Semuanya akan ku buktikan sendiri, dan langkah awalnya akan ku mulai pada hari ini juga.
♡♡♡
Bersambung...
Nihlaa♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Azhrilla [Very Slow Update]
Teen FictionMengapa disetiap pertemuan harus diakhiri dengan perpisahan? Mengapa kita harus bertemu? Mengapa akhirnya harus seperti ini? Apakah takdir selalu sekejam ini? Mengapa aku harus jatuh cinta padamu? Kenapa tidak orang lain saja? ~♡~ ALUR MAJU-MUNDUR...