(9) Hidupmu adalah Hidupku

566 13 4
                                    

Hidup

Aku tau hidup hanya sebentar,  ku tau hidup hanya hitungan detik,  setiap menit dan setiap detik digunakan untuk menjalani setiap aktifitas.  aku yang selalu berharap dan aku yang selalu menginginkan masa lampau terulang kembali. 

Hidupku seharusnya penuh warna seperti setiap anak lainnya didunia ini. Tetapi hidup yang kujalani berbeda dengan setiap orang didunia ini.  Aku tidak tau apa alasan Tuhan menciptakan aku dengan berbeda,  keluarga yang tidak menyenangkan.  Seharusnya setiap orang penuh bahagia dan canda tawa dimulai dari keluarga kecil mereka.  Tetapi tidak denganku,  sejak kecil aku sudah ditinggal oleh ayahku,  aku tidak tau apakah ayahku pergi meninggalkan keluargaku atau ayahku sudah tiada. Ibuku tidak pernah memberikan kepastian yang jelas kepadaku, setiap aku bertanya kepada ibuku,  ibuku selalu mengelak dan tidak ingin membahas tentang ayahku.

Mengapa hidupku harus seperti ini.  Aku capek dengan semua rintangan yang diberikan oleh Tuhan,  aku sakit hati jika menjalani setiap waktu dan detik di hidup aku.  Rasanya aku ingin mati dan rasanga aku ingin mengakhiri kehidupanku selama ini. Setiap aku ingin mengakhiri kehidupanku,  aku selalu tidak bisa karena aku selalu teringat oleh ayahku.  Aku ingin menemui ayahku dan memulai semuanya kembali bersama keluargaku.  Aku ingin kenangan masa lalu terulang kembali.  Aku tidak ingin hidup seperti ini lagi ya,
Tuhan..
Tolong...
Tolong...
Tolong...
Aku..

Kirana : apakah bisa kenangan dulu diulang kembali?  .. Ga mungkin lah kir ,, Puisi apalagi ya yang harus aku buat untuk menenangkan pikiranku saat ini.. Semua teman ku sudah pergi meninggalkan aku,,  tidak ada yang peduli dengan kehidupanku lagi,,  tidak ada dan tidak ada..

Kirana pun bernyanyi beberapa lagu..

Kirana : oh Tuhan,,  ku rindu ayah,, ku sayang ayah,  ingin ayah di hadapanku sekarang,,  oh Tuhan tolong bantu aku sekarang (mengubah lirik Anji - Dia)

Andi : kaaa!!  *berteriak
Andi : kakaaaaa

Kirana mendengar teriakan adiknya,  kirana pun menghampiri adiknya

Kirana : tumben panggil gw kaka?
Andi : ah elu gw panggil kaka gamau,,  lagi baik nih
Kirana : apa??
Andi : happy birthday kaka ku sayang *sambil menyongsongkan kue tar kepada kakaknya
Kirana : sekarang bukan ultah gw
Andi : prank
Kirana : stupid brother
Andi : omongan jaga!!
Kirana : ko lu jadi berubah gini?
Andi : sebenarnya ada beberapa hal yang pengen banget aku sampein ke kaka
Kirana : apa??
Andi : aku kangen sama keluarga kita yang dulu ka!!
Kirana : sama kaka juga kangen de,  sama keluarga kita yang dulh
Kirana : kaka kangen sama semua yang pernah kita lalui
Andi : ka,  boleh ga meluk?
Kirana : sini

Andi menangis dipelukan kirana, iya belum pernah sesedih ini biasanya, ini hal pertama yang pernah andi lakukan kepada Kirana. Kirana mengelus elus adiknya,  iya berusaha untuk tegar ia berusaha untuk menenangkan persaannya agar ia tidak ikut menangis bersama adiknya

Andi : ka,  gw cengeng ya?
Kirana : engga ko de
Andi : serius?
Kirana : serius de,  kamu gatau ya kalau kaka sebenernya sering nangis dikamar,  sering merenung di kamar sendirian
Andi : aku juga ka,  sebenernya sering banget nangis di kamar sendiri.  Aku keinget papa terus ka,  aku kangen sama keluarga kita yang dulu,  aku ga pengen mama marah marah dan nyalahin kaka terus setiap harinya,  aku ga mau kaka dituduh yang engga engga setiap kaka pulang sore,  aku pengen ada ayah yang bisa membenahi keluarga kita ka..

Tiba tiba suara ketokan dari pintu,  kirana membuka pintu dengan segera,  tetapi adahal yang berbeda dari ketokan pintu sekarang, jika yang mengetok pintu adalah ibunya,  pasti dalam setiap detik ibu kirana menggedor gedor,  tetapi mengapa ini hanya 3 gedoran dan tidak berlanjut terus..

Kirana : iyyyyy *sambil membuka pintu,  kirana melihat 2 orang polisi didepan rumahnya
Andi : siapa ka?  *sambil menghampiri
Andi : polisi?  Ada yang bisa kami bantu
Polisi (1) : apakah benar ini kediaman ibu Dinda?
Kirana : iya betul,  ada apa?
Polisi (1) ibu kalian,  tertangkap karena.....

bersambung

Terimakasih KeluargakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang