Bagian 1

5 0 0
                                    

- pagi menjelang siang aku berada dlm kamar yang sunyi ini, di rmh ini tak ada kata cinta tak ada kata syg. Ini semua krn diriku, andaikan kecelakaan itu tdk terjadi pasti semuanya akan baik-baik ssja.

Kecelakaan itu bermula :
- saat libur sekolah aku dan keluargaku akan berlibur ke pantai, akan tetapi ayah dan ibuku tdk setuju. Ibu inginnya kermh nenek, krn di sn ada gunung berapi yang indah. Tapi ayahku tdk setuju, ayahku inginnya kita pergi ke gua batu. Di gua batu tersebut ada permandian air panas, tapi ibuku tdk setuju akhirnya ayah dan ibu bertengkar. Pertengkaran itu berlanjut lebih lama, akhirnya aku melerai. Aku bilang "sdh sdh, klw bertengkar terus kpn kita akan berliburnya, oke sekarang aku yang memutuskan kita akan mendatangi keduanya, pertama kita kermh nenek stlh itu kita pergi ke permandian air panas". Biarpun aku sdh melerai ke dua orang tuaku, mereka masih saja ngambek.

- Selama perjalanan kami melewati jembatan, ketika di pertengahan jembatan tiba-tiba, Traak...traak...traak... "aaaaahhhh....." teriak kami semua. ternyata jembatannya jatuh. akhirnya mobilku masuk ke dalam sungai termasuk mobil-mobil yang lain, ketika di dalam air aku berusaha menyelamatkan keluargaku yang telah pingsan di dalam mobil. Ketika aku telah berhasil menyelamatkan keluargaku akupun naik ke atas daratan, tapi tiba-tiba aku
melihat seorang ibu-ibu yang hampir tenggelam, ibu tersebut sambil menggendong bayinya yang tengah menangi. Tanpa berpikir panjang aku pun langsung menyelamatkan ibu dan bayinya.

- Ketika aku ingin kembali ke keluargaku, tiba tiba hujan turun dan seketika itu mereka pun sadar dari pingsannya, aku melambaikan tangan kepada mereka, tapi mereka tak melihatku. Lama kelamaan air sungai menjadi deras, akupun terbawa oleh air. Aku pun berusaha mencari pegangan akan tetapi aku tak melihatnya, seketika itu aku melihat batu yang sangat besar, aku pun berpegangan pada batu tersebut, aku pun berlindung di balik batu tersebut.

- Tiba-tiba tanpa ku sadari ada sebuah mobil yang terbawa arus air, mobil tersebut mengarah kepadaku. Aku pun berusaha berenang menjauh dari batu tersebut, akan tetapi aku terlambat kakiku terjepit di antara batu dan mobil tersebut, aku berusaha melepaskan kakiku dari jepitan antara mobil dan batu tersebut, akan tetapi itu sia-sia. Darahku telah bercucuran, dan air sungai mulai memerah akibat darahku dan aku pun mulai merasa pusing akibat kehabisan darah. Aku pin berusaha memanggil ayah dan ibuku, tapi aku tdk tau apakah mereka mendengarku atau tidak. Tapi ketika aku hampir pingsan aku sempat mendengar suara ayah dan ibuku serta suara ambulan. Ketika aku mulai menutup mataku aku mendengar suara ayah dan ibu "maafkan kami yaa nak" itu kata-kata yang aku dengar sebelum aku pingsan dan sekarang aku sudah pingsang.

Makasih yaa sdh mau baca ceritaku...
Oh iyaa guys jgn lupa volt and comment nya yaa... aku tunggu yaa...

Salam,
Akira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KedamaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang