Part 1

204 10 4
                                    

Hari itu sibuk seperti biasanya di lokasi syuting.Orang lalu lalang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. "Perhatian semuanya, kita hari ini akan masuk ke episode kelima,ayo semangat semuanya,ayo..ayo..tia..hellen..putra jangan bercanda lagi, siapkan diri kalian untuk scene berikutnya"perintah pak sutradara bertangan dingin,Kelana Drajat. Kelana melihat kesana kemari mencari-cari seseorang,"Cari siapa pak sut?"tanya si tono cuek.Kelana mengernyit,"Pak sut siapa?"tanyanya bingung."Pak sutradara,biar singkat manggilnya pak sut gitu"tono nyengir.
"Halah gak penting banget,aq lagi nyari dipta,kamu liat gak?"tanya Kelana."Mas dipta lagi keluar sebentar katanya tadi pak sut"jawab tono sambil ngeloyor pergi.Kelana mulai ngomel dengan anak buahnya,bisa-bisanya membiarkan dipta keluar di saat syuting sudah harus dimulai.

"Kita mulai sajalah syuting dengan pemain yang ada dulu".."Pak,pemain barunya sudah datang"potong asisten Kelana menunjuk seorang gadis cantik yang tampak masih sangat imut-imut itu.Kelana menoleh dan mendekati gadis itu yang diantar oleh mamanya."Kamu putri?"gadis itu mengangguk malu2."Bagus,lawan mainnya sudah datang,sementara si bandel itu pergi entah kemana"omel kelana tak kenal tempat membuat gadis bernama putri itu bengong sesaat."Ya sudah kalau begitu saya titip putri ya pak sutradara"ucap mamanya sambil mengelus rambut panjang dan hitam itu lembut lalu meninggalkanya dengan sebuah senyuman.

Laki-laki waras yang ada di lokasi syuting itu mulai mengedarkan pandangannya ke arah putri.Tak lama seorang gadis yang ceria menghampiri putri,"Hai,aq hellen,salam kenal,kamu pemain baru ya?"tanya hellen dengan senyum mengembang."Oh iya salam kenal juga,aq putri"jawab putri dengan senyum manis."Hai,aq putra,kamu jadi lawan mainku ya?"tanya putra langsung sksd.Putri menggeleng,"Gak tahu,aq belum terima skenarionya"jawab putri dengan wajah polos.Putra terpesona dengan kecantikan alami di wajah putri yang terpancar begitu sempurna.Kelana mendekat,"Nah kebetulan hellen,coba kamu temani dulu putri beradaptasi disini ya,sambil nunggu dipta datang"pinta kelana yang diangguki hellen dan langsung menarik putri ke sebuah rumah kecil tak jauh dari lokasi.

Putri masih bingung sebenarnya mau dibawa kemana,"Nah disini tuh tempat pemain cewek kumpul kalau lagi istirahat put,tunggu sini aja ya sambil nunggu skenarionya dikasih ke kamu,tapi kayaknya kamu yang jadi pasangan kak dipta deh"oceh hellen sambil makan gorengan yang ada di meja.Putri masih bingung,"Kak dipta itu siapa?"tanya putri lugu.
Hellen berhenti mengunyah gorengannya,"Kamu gak tahu kak dipta?"tanya hellen dengan mata membelalak tak percaya.Putri dengan polosnya menggeleng.Hellen menepok jidatnya pelan,"Dia itu aktor yang lagi digilai perempuan sekarang,masa kamu gak tahu sih put?kamu punya tv kan di rumah?"tanya hellen lagi masi tidak percaya.Putri cemberut,"Punya tv tapi kan tv kabel,banyakan juga acara luar yang ditonton".Hellen mengangguk-angguk sambil lanjut makan gorengan."Jadi kak dipta itu siapa hellen?"tanya putri yang mulai penasaran."Cie-cie yang mulai senapsaran sama kak dipta,awas jatuh cinta lho"goda hellen dengan tawa jahilnya.Putri cemberut dan menopang dagunya dengan kedua tangannya,"Nanti juga ketemu koq,sabar ya neng cantik"hellen ngeloyor pergi.

Kelana mulai berteriak-teriak memanggil krunya untuk memulai syuting yang sejatinya dimulai pagi malah molor hingga tengah hari."Ayo buruan,move it..move it..!"seru kelana seperti di film komedi jadul.Hellen menarik tangan putri cepat menuju lokasi."Putri,kamu sudah hapal dialog kamu kan?"tanya kelana lembut."Sudah pak"jawab putri pelan."Hellen buruan di posisi kamu disitu!"perintah kelana sedikit membentak.Hellen menurut dengan mulut ngedumel,"Giliran sama putri aja lembut,giliran sama aq gak ada lembut-lembutnya"."Mau protes hellen?"tanya kelana.
"Oh gak dong pak sutradara"jawab hellen dengan senyum manis dipaksakan membuat putri tersenyum geli.
"Ready ya?camera roll...and..action!"adegan siang itu dimulai ketika hellen sebagai pemeran gendis bertemu dengan teman barunya yaitu laras yang diperankan oleh putri.Sedang seru2nya syuting,"Bos!sorry ya,aq telat dikit nih!"teriak seorang laki-laki yang langsung membuyarkan syuting,"Cut!cut!"teriak kelana emosi dan memandang ke laki-laki yang baru datang tadi.Bukan cuma kelana tapi semua kru bahkan hellen sudah siap menelannya hidup-hidup.Putri masih bingung siapa laki-laki itu sebenarnya.

Laki-laki itu menatap orang-orang yang sedang melihatnya dengan tatapan membunuh dengan cueknya mengangkat tangannya,"Sorry..sorry gak tahu kalau lagi syuting..peace"ucapnya dengan cengirannya."Kak dipta!!!"hellen mendekati laki-laki itu dengan teriakan penuh kekesalan.Bagaimana tidak kesal,siang itu cuaca panas sangat terasa,dan tinggal sedikit lagi scene itu beres dengan dua kali diulang karena putri masih gugup,tapi semuanya gagal karena teriakan dari seorang aktor bernama muhammad pradipta.Hellen meninju lengan dipta dengan tangan mungilnya,"Woi..woi sabar hell!"teriak dipta sambil menghindar.Hellen makin menyeringai kesal"Sudah kubilang jangan panggilnya diputus begitu,emangnya aq neraka?panggil lengkap atau ujungnya!"teriakan hellen makin menjadi di telinga dipta yang tertawa puas."Nih mas"tono memberikan script pada dipta tanpa memberinya waktu untuk istirahat.Dipta baru saja ingin protes,"Gak ada protes,kita molor syuting karena nungguin kamu dipta,buruan baca dan hapalin,sepuluh menit!"perintah kelana dengan wajah emosi.

Dipta menghela nafas panjang dan tak sengaja pandangannya tertuju pada gadis cantik yang masih bingung dengan suasana di lokasi.Dipta menatap putri tak berkedip,hellen lewat sambil membawa dua botol air mineral,"Eits..tunggu dulu..siapa?"tanya dipta mengangkat dagunya mengarah ke putri.Hellen mendongak dan melihat putri,"Pasangan kakak di sinetron ini,namanya putri"jawab hellen langsung berlalu menuju ke putri dan memberikan botol air mineral yang dibawanya."Makasih ya"ucap putri tersenyum.Hellen mengangguk dan langsung minum.Putri menarik ujung kaos hellen,hellen menoleh,"Itu yang namanya kak dipta?"tanya putri pelan seperti berbisik.Hellen mengangguk,"Kenalan dulu gih,kan nanti kalian jadi pasangan disini,biar ada chemistrynya"jawab hellen langsung mendorong putri mendekati dipta.Putri kaget dan makin gugup saat sudah berhadapan dengan dipta langsung.
Dipta masih serius membaca scriptnya,"Ayo kenalan,gak papa,dia udah jinak koq"ucap hellen menyodorkan tangan putri di depan muka dipta.

Dipta mendongak dan dengan tatapan dinginnya menatap putri,hampir saja putri mengurungkan niatnya berkenalan dengan dipta,"Eng..nanti aja deh"ucap putri takut membalas tatapan dipta dan baru akan berbalik tapi ditahan hellen.
"Ih pada jaim banget sih,nih ya kak dipta kenalin ini putri,dan putri ini yang namanya kak dipta,tadi nanyain kan,nah udah ketemu kan sekarang,aq tinggal ya"hellen kabur setelah berhasil menyatukan tangan dipta dan putri.Putri yang baru sadar tangannya masih menempel di dipta buru-buru melepasnya."Maaf kak"ucap putri langsung kabur menyusul hellen.Dipta masih menatap putri yang telah menghilang dari pandangannya."Udah kan?kita take sekarang"perintah kelana membuyarkan lamunan dipta.Mau tidak mau dipta mengangguk dan sudah pasti hanya akan improvisasi karena dia belum menghapalkan semua dialognya.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang