Setelah sekian menit aku sendiri dan hanya HP yang menemani,
akhirnya Zio pun datang membawa sesuatu di tangan kanannya.
“Wooiii.... hp an mulu dari tadi, nih aku bawain sesuatu, yang mood gitu lho”. kata zio sambil menepuk pundakku
“hmmm... lagi males, apaan emang itu ?” kata ku sambil menarik bungkusan itu.
“Kue Maccaron ?? buat aku ??” kata ku sambil membuka bungkusnya.
“Iya lah, itu sebagai tanda terimakasih karena mau nganterin aku”. Kata zio.
“SIPPP... gitu dong namanya Sahabat sejati” kata ku sambil memberi jempol.
Akupun akhirnya memakan maccaron dengan lahabnya, karena lagi laper banget.
“Kenapa ada yang aneh ya, kok liatnya gitu amat”. Kataku
“kamu laper apa doyan, pelan-pelan aja ntar kesedak baru tau rasa !!”. kata zio sambil menatapku.
“Oke-oke, ngomong-ngomong makanannya kok lama ya datangnya??”. kata ku bertanya pada Zio
“Abis ini juga datang, makan aja itu kue buang pengganjal lapar”. Kata zio
“Permisi, ini pesenanya, silahkan menikmati”. Kata salah satu pelayan yang mengantarkan pesenan.
“Cepet di makan, katanya laper banget”. Kata zio menyodorkan lauk di hadapanku.
“Iya iya bawel.” Kataku sambil memilih-milih lauk.
Di sela-sela makan aku tidak menghiraukan ejekan dari zio yang selalu bercanda, aku hanya makan dan fokus makan, mungkin seperti orang kelaparan.
“Kamu makan kok belepotan sih ca, ini lho coba aku lap-in”. Kata zio sambil mengusap daguku dengan tisu dan menatapku.
“Ehh... gak usah aku bisa sendiri kok, mana tisunya”. Sambil meminta tisunya.
“hehe... iya, kamu kayak anak kecil deh makan aja masih belepotan”. Kata zio sambil mengejekku lagi.
Setelah selesai makan semua akhirnya aku pun dan zio merefres otak setelah seharian sekolah dengan cuci mata. Mungkin kita memang sahabat sejati, kita sama-sama suka mengoleksi sepatu.
“hmmm.... ini bagus banget”. Kata ku sambil melihat-lihat sepatu yang ada di hadapanku.
“kamu beli aja ca, kalau kamu memang suka”. Kata zio.
“gimana mau beli kartu kredit ku di sita sama mama, gara-gara kemarin aku beli sepatu terus tagihanya menggludak deh.” Kata ku dengan muka melas.
“Sabar aja ca, kalau kamu ingin sepatu ini coba deh kamu usaha sendiri, dari uang jajan kamu mungkin terus di tabung, pasti rasanya beda sama uang kamu minta mamamu”. Kata zio menjelaskan panjang lebar.
“emang apa bedanya??” kata ku bertanya dengan polos
“kalau penasaran coba aja deh”. Kata zio sambil mengacak-ngacak rambutku.
“iya iya pak ustad”. Kata ku pasrah.
setelah sekian lama cuci mata, akhirnya kita berdua pulang dan menikmati perjalanan dengan penuh canda. Aku pun tak terasa sampai ketiduran. Zio membiarkanku tidur mungkin dia tahu kalau aku capek.
Setelah sampai rumah, zio membangunkanku
“Ca bangun, udah sampek nih”. Kata zio sambil membangunkan ku
Mungkin aku karena terlalu nyeyak jadi zio pun harus menggendongku sampai di rumah.
“Assalamualaikum Tante”. Kata zio dengan suara agak keras.
“Waalaikum salam, loh zio, macca kenapa”. Kata mama sambil memegang tubuh ku.“maaf tante macca ketiduran di mobil, susah di bangunin”. Kata zio.
“Kamu mau aja suruh gendong macca, ca..... ayo bangun kamu ga kasian apa sama zio”. Kata mama.
Aku pun bangun dan langsung di turunkan oleh zio,
“Maaf zo, berat ya aku, maaf deh sekali lagi.” Kata ku sambil mengusap mata.
“maaf tante zio balik dulu, udah malem”. Kata zio pamitan.
“Loh... kok balik, makan malam dulu yuk, tante udah masak ini”. Kata mamah sambil menarik tangan zio
“kapan kapan aja tante, tadi juga udah makan, ca cepet mandi jangan lupa sholat,” kata rendi.
“Iya iya bawel”. Kata ku
“ udah tante zio balik dulu, Assalamualaikum?”. Kata zio sambil pergi.
“Wa’alaikum salam". Kata mama sambil senyum-senyum
" ca,itu namanya mantu idaman mama, Sholeh banget ca”. Kata mama sambil melihat zi sampai ga kelihatn.
“Mama itu ngomong apaan sih, udah macca mau mandi dulu.” Kata ku sambil pergi menuju kamar.
“Eh... ca mama beneran ini”. Kata mama berteriak.&&&&
Makasih udah mampir baca, tunggu cerita selanjutnya ya -iin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Macaroon love Story
Teen FictionHangat dan bahagia itu lah yang aku rasakan sampai saat ini. dekat dengan mu dan dengan-Nya yang aku nikmati saat kita bertemu dan berawal dari kue imut.