3. I love you

46 6 0
                                    

.
.
.
.

Matahari bersinar terik, angin bertup secara perlahan masuk di kamarku melalui jendela kamar, aku berbaring di atas tempat tidur sambil beristirahat untuk memulihkan keadaan ku yang belum cukup stabil untuk berangkat ke sekolah besok.

"Jess... Oioi jesss, aku masuk yah"

" iyya!!"

"Eh, jess gimana keadaan loh, udah baikkan? "

"Iya, udah baikkan" jawabku kepada joise, joise adalah adik ku, nama lengkapnya adalah joise jerlayson nama yang cukup buruk kan? dia adik laki lakiku umur kami hanya berselisih 2thn, yaps tepatnya dia berusia 16thn dengan tinggi badan 165cm yah itu sangat jauh dariku, dia berkulit putih, bibir yang tebal, alis tebal, mata sipit yah tapi jujur kami tidak memiliki keturunan chains, kami blasteran Italia indonesia tapi kami tidak mirip orang Italia yang mancung tinggi badan yang sispek tapi kami sebaliknya

" eh, jess itu bian kenapa?"

"Ngak tau" jawabku sambil mengacuhkan muka ku

"Yah loh bertengkar lagi! Kalian itu yah serasi banget kenapa ngak jadian aja jess? " pertanyaan joise membuatku tersadar dari akting sok ngambek aku, hah pacaran sama bian dasar gila loh joise

"Appaan sih ngaco loh joss, Bian ngak mungkin mau sama gue! "

"Eh jess percaya yah sama gue, loh bisa sama Bian asalkan loh tetap jaga dia, jangan lepasin apalagi sampe buat bian berpihak sebelah hati"

"Apaan sih joise gue ngak suka sama bian okay" ucapku dengan nada keras ke muka joss

"Udah suara loh jelek banget kalau teriak, yang penting gue udah kasi saran sama loh"

***
Air Hujan mengalir deras di atas payung ku, hari ini aku berangkat sekolah sendiri tidak sama bian, mengingat bian lagi marah, emang sih sepi tanpa bian tapi mau di apain lagi biannya sih

"Jessy"
Ku balikkan badanku menuju ke Sumber suara itu, lelaki seragam sma yang berdiri tepat di belakangku dia Bian

"Jess bisa bicara sebentar"

" apa bian? "

"Jess aku minta maaf yah yang kemarin" ucap bian dengan tatapan itu lagi tatapan, muka datarnya so' dia ganteng banget ommao.... Tapi enggak boleh jess

"Iya" jawabku sambil melemparkan tatapan ke arah lain Bian tersenyum lebar kepadaku sumpah bian menawan banget kalau senyum

Tiba tiba angin bertiup kencang dan hujan semakin deras Bian menarik tangan ku untuk berteduh di halte busway, angin semakin keras payung yang kugunakan sebelumnya jatuh dan terinjak mobil

"Jess kamu ngak apa apakan?"

"Enggak"

"Bian udah jam 07:40 kita telat lagi"

"Tapi kamu bisa ngak jalan ke sekolah dengan hujan deras gini, nanti kamu sakit, udah yah kita ngak usah masuk sekolah aja"

"What ngak masuk, jangan dong bian aku ngak mau bolos nanti di marain bunda"

" jess jangan sok jaim lah gue ajak bolos nih,"

"Tapi kan bian--" bicara ku di potong oleh bian

"Ada yang mau gue mau kasi tau sama ello jess"

"Bian tapi--"

"Tidak usah tapi tapian ayo pergi mumpung hujannya udah redah nih, eh jess pake ini dlu nanti kamu kedinginan" ucap bian sambil melingkarkan jaket yang sebelumnya ia pake ke punggungku.

Bian mulai berjalan dengan merangkul pundakku dengan satu tangan.

 NEVER BE ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang