[WARNING] CONTAINS EXPLICIT LANGUANGE!!!!
Jun's POV
24 Desember 2016...
Aku menyiapkan meja untuk makan malam kali ini sembari menggumamkan lagu "silver bell" yang mengalun dari speaker di tengah ruangan.
Aku lalu mengambil handphoneku dan mengetikkan beberapa kata dan mengirimnya.
Cepatlah pulang! Aku masak Charliapin Steak dan noodle salad kesukaanmu 😁
Aku lalu duduk menunggunya di meja makan sembari menggumamkan lagu natal itu lagi.
------------------------------------------------------
Satoshi's POV
Aku membenamkan wajahku di wastafel sembari memegangi perutku yang terasa terkocok pagi itu. Sho mengusap punggungku dengan lembut.
Aku memutar keran untuk mengalirkan air dan membasuh mulutku. Sho menatapku dengan khawatir.
"Kau tidak apa-apa?"
Aku mengangguk. "Aku sudah terbiasa. Tenang saja."
"Apa tidak perlu ke dokter?"
Aku menggeleng. "Dokterku sudah memberi obat untuk itu. Tidak usah terlalu dipikirkan." Ucapku lalu keluar dari kamar mandi dan menuju dapur.
"Yakin tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.
Aku menyalakan kompor untuk memasak air panas dan menyiapkan dua cangkir.
"Aku tidak apa-apa. Sungguh!" Ucapku meyakinkan. Ia menghela napas. Aku menatapnya.
"Sebaiknya kau duduk dengan santai, menonton siaran langsung misa natal dari Vatikan, berita, atau apapun itu dan tunggulah cokelat panas dan sarapanmu selesai dibuat. OK?"
------------------------------------------------------
Kami menyantap sarapan kami dengan tenang pagi itu.
"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" Tanyanya.
Aku berpikir sejenak. "Entahlah. Aku ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan tapi rasanya terlalu malas untuk bergerak." Ucapku lalu menyesap cokelat panasku yang sudah mulai dingin.
Ia tersenyum seperti mendapat sebuah ide. "Bagaimana kalau jalan-jalan ke suatu tempat dimana kau bisa bermain salju sepuasnya?"
"Ide bagus!"
"Kalau begitu, bersiaplah. Kita akan ke Shizuoka hari ini."
Aku menyantap sarapanku dengan lahap sebelum bersiap.
------------------------------------------------------
Aku melihat sekeliling jalan menuju Shizuoka pagi itu. Jalanan yang berlapis salju membuat suasana natal hari ini semakin terasa.
Aku menghela napas. Pertanda tahun yang baru akan segera dimulai. Kehidupan baru pun dimulai dengan sendirinya secara perlahan.
Sayup-sayup terdengar Sho-kun menggumamkan lagu "Jingle Bell Rock" yang terputar dari stereo mobil.
Aku menatapnya. "Oh ya, ngomong-ngomong...hari ini kau tidak bekerja?"
Ia menggeleng. "Aku tidak pernah bekerja di hari natal."
Aku memandangnya dengan tatapan mengejek. "Kurasa kau tidak begitu suka natal." Ledekku.
Ia menghela napas. "Perlu kau ketahui bahwa setiap orang perlu sedikit pelarian dari dunia nyata dan aku orang yang seperti itu." Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Heal Me [SLOW UPDATE]
Fanfiction-Sho Sakurai- Aku hanya menatap seseorang di hadapanku saat itu dengan tatapan tak percaya. Dia tampak rapuh dan begitu tak berdaya. Hanya ada kengerian dan rasa ingin mati di matanya saat itu. Dia punya masa lalu yang membuatku benar-benar ingin me...