Jika aku mencintaimu, bagaimana?
Setelah pertemuan denganmu satu tahun yang lalu, diam-diam aku selalu memperhatikanmu. Bahasa kerennya 'curi-curi pandang'. Aku juga banyak mencari tahu tentang dirimu, dari teman-temanmu, media sosialmu, dan kamu secara langsung (meski yang ini, sedikit memalukan). Dan, kau tahu? Karenamu, aku jadi mengerti bagaimana cinta bisa membuat hati bahagia. Tapi sayangnya, karena itu juga aku jadi mengerti bahwa dalam satu waktu cinta juga bisa membuat hati menjadi hancur.
Dua bulan yang lalu, aku menyadari bahwa kamu mencintai orang lain. Bukan aku. Tahu bagaimana rasanya? Sakit. Sampai-sampai aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata.
Aku, punya banyak prestasi. Mewakili kampus dalam ajang bergengsi mahasiswa 'Pimnas' dan meraih juara 3 tingkat nasional. Menjadi mahasiswa berprestasi 1 tingkat regional. Tulisan-tulisanku kerap dimuat di koran-koran lokal atau pun nasional. Dan yah, semua tahu, aku menguasai 3 bahasa. Bahasa Jerman, Inggris, dan Indonesia tentunya. Tapi, itu semua sama sekali tidak membuatmu melirikku. Tiba-tiba aku merasa seperti 'semua yang aku lakukan tidak ada gunanya'. Gadis yang kamu sukai adalah gadis cengeng. Yang entah berapa kali menangis dalam seminggu. Yang selalu diperhatikan oleh orang-orang. Sementara aku, selalu berusaha menutupi kesedihanku. Dunia tidak boleh tahu.
Hari ini, aku berfikir, apakah aku harus berubah seperti dia? Menjadi seorang yang 'cengeng' agar kamu perhatikan?
Semoga, suatu hari nanti, kamu mau menatapku. Bisa jatuh hati padaku. Jika tidak, semoga aku kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...