Jin menatap terkesima pada Minseok. Hari ini gadis itu terlihat mengunakan kostum Cinderella, "kurasa kau pecinta dunia dongeng, Nona Park!" celetuk Jin dan Minseok terkekeh mendengarnya.
"Apa itu terlihat jelas? Aku memakainya karena bertugas di bagian set studio anak-anak! Baekhyun yang mendesainnya." Minseok memutar badannya.
Jin tersenyum, "kau terlihat cocok dengan itu semua!"
"Benarkah? Banyak yang bilang begitu!" kata Minseok, "apa kau kemari untuk mengambil hasil photobookmu, Tuan Kim?"
Jin menggaruk tengkuk lehernya, "aku ingin mengajakmu keluar sekarang! Apa kau ada waktu?" kata Jin ragu. Ia menatap ke sekitar, mencari seseorang yang lain tapi tak ditemukannya.
Minseok menopang dagunya. Ia nampak sedang memikirkan sesuatu, "aku akan berganti baju dan meminta ijin pada Luhan!" kata Minseok. Ia menarik bagian depan gaunnya hingga selutut agar dapat berjalan lebih cepat dan leluasa.
Jin hanya menggelengkan kepalanya melihat sosok gadis mungil di depannya.
-x-
Chapter #4
.
Jin duduk di salah satu bangku di tepi ruang studio tersebut. Matanya beredar mengelilingi ruangan yang cukup luas itu. Ia terpana dengan semua itu. Dia memikirkan mungkin akan menarik jika ia memakai kostum juga untuk tema café akhir bulan ini.
Seseorang yang tinggi pucat menatapnya tak yakin hingga memutuskan untuk mendekat ke arah Jin, "kau sedang menunggu Minseok?" Jin mengangguk dan menggeser duduknya, memberi ruang pada orang yang baru saja datang menyapanya. Sehun tersenyum jahil, "studio ini adalah impian Minseok dan Luhan!" ucapnya tanpa diminta.
Jin tertarik mendengar celotehan Sehun dan menatap tak mengerti ke sisi wajah Sehun yang sedang menerawang. Sebenarnya ia merasa penasaran tapi ia mencoba menahannya, "ini tidak ada hubungannya denganku."
Sehun terkekeh, "benar juga! Kenapa aku mengatakannya padamu!"
Jin mendesis, dasar aneh! Ia jadi sedikit mengerti kenapa laki-laki di sebelahnya itu bisa berpacaran dengan Baekhyun sejauh ini.
"Mungkin sekarang Luhan sedang beradu alasan dengan Minseok!" kata Sehun dengan wajah yang terlihat senang. Jin tak bergeming. Ia tahu hal ini pasti terjadi. Seharusnya ia menunggu jam kerja Minseok selesai. Sehun menatap Jin dari samping, "meski kau datang saat Minseok pulang. Luhan tak akan membiarkanmu pulang bersamamu!" kata Sehun menjawab hasil pemikiran Jin seolah ia mampu membaca pikiran.
Jin menatap sengit pada Sehun, "aku tahu itu!" Jin juga sudah memikirkan kemungkinan itu juga.
Sehun tersenyum tanggung, "lalu kenapa kau disini?"
Kenapa dia disini? Haruskah ia mempunyai alasan yang tepat untuk ia ucapkan guna menjawab pertanyaan Sehun yang bahkan ia tidak mempunyai kewajiban untuk menjawabnya?
Bertanya tentang perasaan Minseok terhadap Luhan? Mengungkapan perasaannya? Banyak alasan yang dapat ia utarakan untuk menjawab Sehun tapi sebenarnya semua itu hanya alasan yang dibuat-buat hatinya untuk sekedar melihat Minseok.
Kenyataan bahwa ia datang kesana hanyalah ingin melihat Minseok, melihat gadis itu lebih lama.
"Apa kau akan membantuku jika aku mengatakan alasanku?" Jin menertawakan apa yang ia baru saja katakan. Paling tidak harusnya ia tahu bahwa Sehun adalah teman Luhan. Jadi mana mungkin ia akan menjawab.
"Ya! Jika kau serius, aku akan membantumu!" tawa Jin hilang seketika. Matanya membulat sempurna. Ia tidak salah dengar, kan? Sehun terlihat tersenyum dengan lebar, "Baekhyun sudah menceritakan semuanya padaku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
For Me, To You.
Teen FictionJin yang mabuk tanpa sengaja ia bertemu dengan Minsoek dan jatuh cinta. (Cerita gak jelas yang saya repost kembali di wattpad.)