Fashion Show

65 11 0
                                    

.
"Shit,gw bahkan ganyangka bidadari bisa secantik dia." kata gw dalam hati.

Pandangan akward yang gw lakuin saat yang lain sibuk ngurus nomor peserta,pasangan,benerin baju dan lain-lain.

"Dek,permisi minta perhatian nya sebentar..Jadi penentuan pasanganya dengan sistem acak"Kata kaka kelas osis.

Setelah beberapa menit diacak,akhirnya ada kaka kelas yang datengin gw.

"Dek,kamu nomor 5 ya? Kamu pasangan sama nomor 1 ya.Makasihh" kata dia

"Nomor 1? Jangan bilang gw pasangan ma kaka kelas,ogah dah gw." batin gw dalam hati.

Saat gw lagi duduk mandangin hp,ada yang dateng ke gw ,mungkin dia liat nomor peserta gw.

"Eh,kamu pasangan ku ya?" kata dia yang cuma liat nomor peserta gw

Sontak,gw langsung ngalihin pandangan ke yang ngomong tadi,gada ujan gada petir,badai,ya mungkin badai..

"Eh,eh.. Kamu?" Kata gw tergugup gugup.

"Kamu.. Bukan nya yang pas itu manggil aku di kantin kan?" jawab dia.

"Ah bukann... Itu kembaran aku!" jawab gw

Kayanya respon gw bikin dia bete dan akhirnya diem aja,kayanya dia marah sama gw.

"Um,aku bercanda.Liza kan? Kenalin aku Reno,btw maaf ya kemarin malu-maluin manggil kamu dikantin,teriak lagi." Kata gw mencoba buka pembicaraan.

"Reno? Oh jadi kamu yang nabrak aku,terus gamau minta maaf itu ya? Klo soal yang dikantin itu gapapa kok,lucu malah aku suka" Jawab dia.

Gw deg"an ,campur baper,campur terbang,tapi gw gaboleh seneng cuma karena dia bilang gitu! Suka tapi kalo jadi temen juga ngapain kan,ehem.

"Um ,suka? Aku kira kamu malu jadi nya gamau nyapa balik ,aku kan jadi gaenak gimana gitu sama kamu,hahaha" kata gw

Tiba" nomor peserta gw dipanggil sama speaker dari luar ruangan

"Yak,sekarang adalah giliran peserta dengan nomor urut 1 & 5!"Kata sang pembawa acara

Sontak kita saling pandang dan berkata
"Mampus"

Kita berdua cuma ngobrol sampe lupa persiapan buat fashion show.Akhirnya kami pun sampai ditangga sebelum panggung Fashion Show.

Gw naik tangga duluan dan menggandeng tangan nya membantu nya untuk naik ke panggung.

Semua pandangan tertuju ke kami berdua,sepertinya kami cukup ditunggu tunggu.

"Cie cie" "Pajak Jadian Rennn" Kata-kata para penonton sangat bervariasi sepertinya.

Entah aku harus malu atau senang karena banyak teman yang mendukungku.

Dan 1 hal lagi.. Dia,sang bidadariku,semua yang aku inginkan terjadi begitu saja,aku cukup percaya diri karena ada dia disampingku.

"Gandeng kamu gapapa kan? Buat lomba doang nih" bisikku kepadanya

Dia hanya mengangguk mengiyakan.Aku mulai maju ke depan sendiri,kemudian kembali dan dia yang maju.

Kemudian setelah dia kembali,aku langsung menggandengnya,dan semua mata tertuju pada kami.Aku sungguh tak menyangka hal seperti ini akan terjadi kepadaku.

Aku menggandengnya dan perlahan mengajaknya maju ke depan.

Aku rasa genggamanya semakin erat,mungkin dia merasa malu.Tapi aku merasa sangat senang! Thanks god!

Kamipun berpose di depan dan kami mulai difoto foto,kemudian akhirnya kani kembali ke belakang dengan nafas lega.

Aku melihat senyuman nya yang sungguh indah,aku rasa dia senang.Aku turun terlebih dahulu dan membantunya turun dengan cara menggandeng nya.

Kamipun turun dan kami bertukar pandangan sambil tersenyum dan tertawa-tawa.

Aku tak pernah melihatnya tertawa sebelum ini,aku semakin menyukai dirinya.

Aku tak yakin,apakah aku mabuk?gila? Ataukah aku jatuh cinta?hahahah

Aku rasa aku jatuh cinta,ya aku sangat jatuh cinta pada nya.

Karena kami menjadi pasangan Fashion Show,aku mendapatkan sosial media & kontaknya.

Aku rasa Tuhan memang memperbolehkan ku mendekati salah satu bidadarinya. Hahaha

Walaupun kami sering bercakap cakap di sosial media.Tetap saja aku lebih suka berbicara kepadanya langsung bertatap muka,agar aku bisa melihat senyuman nya yang indah itu. Aku rasa aku mulai gila karena dia.

Banyak cowo yang ngobrol sama dia saat aku diam" mandangin dia,entah itu kaka kelas,teman kelas,teman satu angkatan dan sebagainya.

Aku rasa aku cemburu? Atau aku hanya ingin berbicara kepadanya.

Kemudian aku berpikir.
"Memangnya aku siapa?" aku tak berhak melarangnya untuk berbicara dengan siapapun.

Tapi tetap saja rasanya tak enak memandangnya berbicara dengan anak lelaki lain,huft.

Bersambung.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Just LiveWhere stories live. Discover now