Malam itu, JARVIS mengiriminya e-mail yang terlampirkan sebuah file.
Klik dua kali.
Dahinya berkerut.
"Tsum.. tsum?" Hazelnya membaca titel si file.
Otomatis mengunduh dalam hitungan kurang dari satu detikーkecepatan internet di Stark Tower akan membuatmu menjilati sepatu sang pemilik hanya untuk menumpang berselancar menggunakan wifinyaーternyata yang ia unduh adalah sebuah aplikasi.
"Game?"
Air muka menunjukkan ketidakpuasan.
Kepala menyerong lima belas derajat kekanan dan agak mengadahーmelihat jam.
"Pukul 3 subuh... yasudah, lah. Tanggung. Sudah diunduh, pula." Tuturnya kembali merebahkan pundak mungil nan kaku pada kursi kesayangannya di bengkel.
Inilah Tony Stark dan kebiasaan tidak bisa tidurnya.
Kalau Steve tidak datang dan menggeret Tony kekamar, bisa-bisa seminggu si facial bros-nya Stephen tidak mengistirahatkan diri.
Oh ya, ngomong-ngomong hari ini Steve ada "tugas" diluar kota.
Bagai anak yang senang orang tuanya tidak ada dirumah, ujung-ujungnya Tony main ke bengkel.Walau sejujurnya, Tony rindu digotong Steve lalu ditindih dengan penuh cintaーoke. Stop sampai situ.
Akhirnya selama satu jam, Tony berkutat pada ponsel (super) pintarnya bermain permainan "Tsum-Tsum" buatan JARVISーsepertinya.
Dari game ini Tony menilai; desain karakternya kawaii overload, permainannya walau agak begitu-begitu saja cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu, stage dan fitur ada banyak mengurangi rasa bosan.
Mungkin AI besutannya ini berbakat menjadi game developer. Entahlah. Siapa yang tahu kehendak tuhan?
Pukul menunjukkan pukul 4 dan Tony masih sibuk menyambungkan karakter-karakter tertentu untuk menghasilkan "chain."
Melupakan armor yang tengah dipreteli. Digantung begitu saja.
***
"Kerja bagus, Cap" ucap orang dari seberang. Diduga adalah Phil Coulsonーterdengar dari nada "sok keren mengikuti idolanya" yang sebenarnya malah terdengar seperti lawak.
Steve membalas dengan sepatah dua patah kata kemudian beranjak menaiki Quinjet.
Ia harus pulang sekarang juga. Karena Steve yakin selama tiga hari ini Tony PASTI tidak tidur. Bahkan mungkin makan.
Semoga saja Dr. Banner berhasil membujuk Tony untuk beristirahat.
***
T
ony nyaris membanting ponsel (super) pintarnya kelantai.
"Ugh! Pen pineapple apple penーeh. Ugh! Kenapa stage ini sulit sekali!? Padahal aku butuh orb untuk men-unlock karakter baru!?" Gerutunya mengacak rambut.
Tony frustasi.
Game ini benar-benar berhasil menarik perhatiannya.
Pukul 5 subuh lewat 10 menit dan masih saja stuck. Padahal sedari tadi Tony baik-baik saja menyelesaikan stage sebelumnya.
Keukeuh, Tony kembali berkutat pada ponsel (super) pintarnya. Apapun yang terjadi, hari ini harus kelar. Lalu ia bisa membalas e-mail JARVIS dengan screenshot stage yang telah completed.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsum-Tsum! [STONY Fanfiction]
FanfictionMalam itu, JARVIS mengiriminya e-mail yang terlampirkan sebuah file. Klik dua kali. Dahinya berkerut. "Tsum.. tsum?" Hazelnya membaca titel si file. MARVEL Fanfiction Stony Steve/tony Slash, bl, yaoi