“BMKG memperkirakan sore dan malam hari nanti akan terjadi peningkatan curah hujan disejumlah wilayah. Di Ibu Kota sendiri, diperkirakan hujan sedang hingga hujan lebat, akan menguyur kawasan Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan juga Depok. Sementara itu, di daerah lain, seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Jayapura, Makasar dan Manado diperkirakan akan berawan hingga diguyur hujan. Demikianlah prakiraan cuaca kami dalam Berita Pagi dan kami akan kembali dengan sejumlah informasi lain. Pemirsa, tetaplah bersama kami.”3
2
1“Cut!!!”
“Wow… Bagus sekali semuanya!!! Terima kasih atas kerja samanya”
“Good job semua… Terima kasih”Para crew televisi program berita cuaca itu bersorak senang. Meskipun ini bukan kali pertama bagi mereka, namun pencapaian mereka hari ini tetap harus diapresiasikan oleh hampir semua orang.
Hampir?
Ya. Nyatanya tidak semua orang yang bangga akan hal itu. Ada satu orang yang merasa tidak senang. Bahkan ia tidak puas sama sekali.Seorang wanita berdiri dari kursinya. Ia menatap lampu merah pada kamera dan tersenyum.
Perfect!
Itu yang ia katakan di dalam hatinya.
Lampu merah kamera itu berlahan meredup dan mati. Wanita itu menurunkan pandangannya dari lampu kamera ke arah beberapa kertas yang ada di atas mejanya. Ia membereskan kertas-kertas itu satu persatu.
“Selalu sempurna! Selamat, senior” seru pria yang ada di sebelahnya.
“Terima kasih” ucap singkat wanita itu tanpa menoleh ke arah rekan kerjanya itu.Sang pria tersenyum kecut, “sombong sekali” ucapnya hingga terdengar ke telinga wanita itu.
Wanita itu tak mengacuhkan perkataan pria itu. Ia justru sibuk melepaskan clip on yang menempel di sela-sela kemejanya. Kemudian ia berjalan ke arah crew yang sedang berkumpul.
“Siapa scriptwriters berita hari ini?” kata wanita itu yang menghentikan keriuhan yang ada di sana.
Seorang gadis mengangkat tangannya, “Sa..saya Mbak” ucapnya dengan nada gemetar.Wanita itu menatap sang gadis dengan intens. Mulai dari kakinya hingga ke ujung rambut sang gadis.
“Kau baru di sini?”
Sang gadis hanya mengangguk pelan. “I..Iya.. Iya Mbak” jawab gadis itu gugup.
“Bagaimana bisa kau diterima bekerja di sini?”Wanita itu berjalan mendekati gadis itu. Ia memegang salah satu tangan gadis itu dan meletakkan kertas-kertas yang ia pegang kepadanya. “Kau harus tahu, nama Ibu Kota Indonesia itu Jakarta, Nona. Bukan Jakerta. Bagaimana bisa kesalahan redaksional seperti ini kau berikan kepadaku?” ucapnya dengan nada sinis.
Wanita itu mengedarkan pandangannya. “Lian! Kemari!” teriaknya yang membuat pria bernama Lian berlari mendekati wanita itu.
“Urus dia! Jika aku menemukannya menulis naskah yang salah lagi, aku pastikan kau akan hengkang dari sini!” katanya sambil menatap Lian.
Ia melangkahkan kakinya. Meninggalkan ruangan yang dipenuhi dengan bisikkan-bisikkan yang menganggap betapa kejamnya dirinya. Tapi wanita itu tak peduli. Ia tetap berjalan tanpa beban menuju ke ruang ganti. Di sana ia melepas blazer dan berdiri di depan cermin. Kemudian tersenyum.
Wanita itu menatap bayangannya di cermin. Berbincang-bincang dengan dirinya dan bayangannya.
“Benar! Ini aku! Aku adalah orang hebat!” katanya mantap.Ia mengangumi dirinya sendiri. Bagaimana tidak? Ia adalah seorang pembawa acara berita terkenal di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Ia juga menjadi anchor program berita dan program talkshow yang langsung diproduksi khusus untuk dirinya. Ia bahkan menjadi presenter termahal dan terbaik Indonesia. Semua orang mengenal dirinya. Mengenal seorang Arlena Frigia, sang jurnalis wanita yang handal dan terpopuler saat ini.
★★★★★★★★★★
Haiii... Aku hadir lagi...
Dengan genre yg sama (romance) dan nuansa yg sama (married) tapi dlm bentuk yg lebih realistis😱...Kelanjutan novel ini tergantung dri pembaca... Semakin bnyak respon, semakin aku terusin... Kalau smkin sdikit,,, ya.. Jgn lah.. Hehe 😂
So please comment and vote, guys!
Danke 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Yesterday
Romance(Novel ini adalah novel dewasa yang memuat adegan-adegan dewasa pula. Dimohon kebijaksanaan pembaca yang ingin membacanya!) Masa lalu yang kelam dan dendam yang membara membuat seorang wanita begitu ambisius ingin menjadi seorang dokter. Namun takdi...