Aku pun berjalan ke dalam rumah baru ku dan..
Apakah itu ?
Sebuah piano ?
Rasanya aku tidak pernah punya piano dan rasanya di keluargaku tidak ada yang bisa bermain piano
"PAPA!!"
"Iya nak ?" Sahut papa
"Papa beli piano ya ?" Tanyaku
"Enggak" jawab papa dengan heran
"Terus itu" tanyaku lagi sambil menunjuk piano di belakangku
"..mungkin kalo beli rumah ini dapet piano itu.. Bagus lah kamu bisa belajar piano" kata papa
Papa pun pergi
Well sejujurnya..
Aku lumayan bisa piano
Aku tidak ahli sih
Tapi ketika eskul nyanyi,Kika mengajariku sedikit cara main piano
Aku pun duduk di kursi piano
Memainkan piano itu
Aneh.. Aku bisa bermain "canon"
Lagu yang tingkatnya tinggi itu
Padahal aku diajari Kika bermain lagu "laskar pelangi" yang tingkatnya mudah
Hmm sudahlah
Jari2ku berhenti memainkan
Tiba2..
Selembar kertas jatuh dihadapanku dengan tulisan..
"DILARANG BERMAIN PIANO INI"
APA ?!
Dan aku pun melihat lebih jelas ke kertas itu dan ada tulisan sangat kecil
yaitu ..
"Atau terima akibatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Piano
HorreurMarlene Hawari Skenteleta,pemenang kejuaraan piano di Berlin,Jerman tahun 1978 dikabarkan terbunuh dan mayatnya dimasukkan ke dalam sebuah piano. Namun rahasia akan selalu terungkap pada waktunya. Naura Ardhika Julia perlahan mengungkap rahasia itu...