Radaffa Prasetya seorang lelaki tampan yang memiliki sejuta pesona yang membuat para wanita bertekuk lutut dikakinya. Meski begitu Radaffa yang kerap disapa Raffa oleh teman sebanya tidak tertarik dengan semua wanita yang mencari perhatianya dengan cara mem-make over diri mereka agar terlihat cantik. Raffa lebih menyukai wanita yang apa adanya bukan ada apanya.
Hari ini Raffa sedang berada dikampus Global international Campus atau GIC. Raffa akan memulai kelas jam pertama sekitar 1 jam lagi. Raffa sengaja datang lebih awal bisa bergabung dengan teman temannya untuk membicarakan sesuatu.
"Raff, hari ini kelas jam pertama kamu kan mapelnya Mr. Beni, guru killer itu bukannya memberi kita tugas?"
Bagas menanyakan tugas yang diberikan Mr.beni guru killer pelajaran Matematika."Owh iya aku lupa mengerjakannya. Bagaimana ini tugasnya kan susah sekali jika tidak dikumpulkan kita akan mengulah tahun depan" keluh Raffa
"Bagaimana jika kau, Raffa meminta Devi si gadis culun untuk mengerjakan tugas kita semua? Dia itu kan gadis yang pintar"
Usul Stefan yang juga teman Raffa"Apa??? Devi gadis culun itu? Gak aku tidak mau kalau kau mau kau saja yang meminta kepadanya" Tolak Raffa
"Ayolah Raffa lagipula dia itu selalu memgejar-ngejarmu. Apakah kau tidak kasihan melihatnya?" Rayu Steffan
"Kau tahu kan Raff kita harus mengulang tahun depan jika tugas ini tidak dikumpulkan" Rayu Bagas
"Baiklah karena kalian yang memaksaku dan aku yang berbaik hati agar kita tidak perlu mengulang tahun depan. Aku akan meminta gadis culun itu untuk mengerjakan tugas kita" Pasrah Raffa
"Memang harusnya begitu" Bagas dan Steffa tersenyum bangga dan bahagia karena mereka tidak perlu mengulang pelajaran Mr.Beni tahun depan.
***
Raffa sekarang sedang berada dikantin kampus. Raffa menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Devi seraya tersenyum manis yang membuat semua wanita terpikat. Dan mata Raffa menangkap sosok gadis culun itu sedang berada dipojok sebelah kanan kantin. Raffa menghampiri Devi.
"Ehmm" Raffa berdehem untuk memberitahu keberadaannya
Devi menoleh ke arah Raffa dengan tatapan memuja.
"Tidak perlu memperhatikanku sebegitunya" tegas Raffa
"Emhh Maaf " Devi meminta maaf kepada Raffa karena telah memperhatikannya dengan nada gugup
"Tidak perlu kau pikirkan"
"Bolehkah aku duduk disini" Raffa menunjuk kursi kosong dihadapan Devi
"Boleh"
"langsung saja aku kesini ingin bertemu dengan mu "
"bertemu denganku?" Devi terperangah
"Hari ini pelajaran Mr.Beni dan Mr.Beni memberiku dan teman temanku tugas yang sangat sulit jika tugas tersebut tidak kami kumpulkan kami akan mengulamg pelajaran Mr.Beni tahun depan"
"Biar aku saja yang mengerjakannya"
"Benarkah kau akan mengerjakan tugas kami?" Raffa bertanya dengan nada berbinar
"Iya" Devi tersenyum tulus
"Terima kasih Devi" balas Raffa dengan senyum memikatnya
***
Pelajaran Mr.Beni dilalui dengan baik oleh Raffa dan teman temannya. Setelah Raffa membujuk Devi. Devi langsung mengerjakan tugas Raffa dan kawan kawan dan akhirnya mereka sekarang tidak perlu mengulang tahun depan pelajaran Mr.Beni guru killer yang sangat galak.
Mereka bertiga Raffa, Bagas,Stefan
sedang berjalan menuju parkiran karena mereka sudah selesai kampus. Mereka membicarakan tugas yang dikerjakan oleh Devi dengan bujukan Raffa."Raffa kau membujuk gadis culun itu bagaimana hingga dia mau memgerjakan tugas kita?" Bagas bertanya kepada Raffa
"Aku hanya membujuknya sedikit dan dia langsung mengerjakan tugas kita" ucap Raffa seraya tersenyum dingin
"kau hebat Raff" Puji Steffan
***
Setelah pulang dari kampus Raffa dan teman temannya berjalan jalan terlebih dahulu ke pusat perbelanjaan dijakarta. Raffa pulang hingga larut malam Raffa segera masuk ke rumah dan segera menaiki tangga karena kamarnya terletak dilantai dua. Raffa sudah lelah sehingga membuatnya mengantuk.
"Capek sekali hari ini"
"Saatnya aku tidur" gumam Raffa
***
DiAlam Mimpi Raffa
Raffa sedang berada disuatu taman yang luas dan indah sekali. Raffa berlari kesana kemari menikmati keindahan taman tersebut. Saat Raffa sedang menikmati indahnya taman dialam mimpinya tiba tiba Raffa melihat seorang gadis cantik berpakaian putih sedang duduk disalah satu bangku taman. Raffa terpana melihatnya.
"Cantik sekali gadis itu" kagum Raffa
"Aku harus berkenalan dengannya"
Raffa menghampiri gadis tersebut namun saat ia sudah dekat dengan bangku taman yang diduduki gadis tersebut tiba tiba gadis tersebut menghilang
"Kemana gadis cantik itu?" tanya Raffa pada dirinya sendiri
"Menghilang?" bingung Raffa
Tiba tiba hujan deras mengguyur taman indah tersebut. Raffa mencari tempat berlindung dari hujan.
***
"Raffa bangun ini sudah siang" Mama Raffa membangunkan Raffa
"Raffa tidak bangun juga. Kalau begitu harus aku siram dengan air"
Mama Raffa mengguyur Raffa dengan air.
byurrrr....
"Hujannnnnn" teriak Raffa
"kamu ini mama bangunkan tidak bangun bangun" kesal Mama Raffa
"tapi mah tidak perlu memyiramku dengan air " kesal Raffa
"Habisnya kamu tidak bangun juga yasudah mama siram kamu dengan air"
"terserah mama"
"Raffa kesal dengan mama?" tanya mama raffa dengan nada yang menyeramkan
"Tidak mah tidak"Raffa cengengesan
"Cepat sekarang kamu mandi "
"Tadi aku bermimpi bertemu dengan yang cantik"gumam Raffa dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Love
Teen FictionRadaffa Prasetya Radaffa Prasetya lelaki tampan yang memiliki sejuta pesona untuk memikat hati para wanita diluar sana agar bertekuk lutut padanya. Meskipun begitu Radaffa yang kerap disapa Raffa oleh teman sebayanya mengalami kejadian aneh yang se...