Part 8 Intuition

275 37 8
                                    

Author's POV

(Flash Back On)
London, 6 tahun silam.

Arthur berbaring dengan seseorang dalam rengkuhannya. Tangan gadis itu menelisik wajahnya perlahan.

“Mulai sekarang, jangan pernah lagi menghilang tanpa izinku. Mengerti?” Eva mengatakannya dengan manja.

“Jika itu yang kau mau.”

“Bagaimana kau bisa meninggalkan tubuhmu begitu lama? Apa semuanya akan baik-baik saja?”

“Terakhir kali aku menghabiskan waktu seharian, dan aku baik-baik saja.”

“Benarkah? Kau benar-benar sangat menakutkan.”

“Maka dari itu jangan membuatku marah. Aku bisa menculikmu kapan saja.”

“Boleh aku tanya sesuatu?”

“Ya.”

“Bagaimana... kau bisa mengajak ku berkeliaran saat itu?”

“Saat aku memegang tanganmu, aku sangat ingin membawamu kemanapun aku mau. Percayalah aku hanya mengikuti naluriku.”

“Apa aku yang pertama? Kau menjadikanku percobaan?”

“Tidak. Aku pernah mengajak seorang anak menemui orang tuanya yang berada sangat jauh darinya. Itu kali pertamaku.”

“Apa mungkin, seseorang yang kau ajak berkelana di dunia jiwa, bisa saja meninggal?”

“Aku tidak tahu. Selama aku masih bisa mengantarnya pulang, aku rasa tidak akan ada masalah.”

(Flash Back Off)

***
Roma, Oct 2nd 2015.

Luke dan Danny mengedarkan pandangan ke segala arah, mencari tau tempat seperti apa yang di bayangkan Arthur.

Sebagian kecil bangunan terlihat rusak, dan sisi lain yang masih utuh menunjukkan ke fantastis an bangunan itu.

“Apa kau membayangkan gladiator?” Danny terpesona dengan dinding-dinding yang terlihat sangat kokoh.

“Luke bilang Whimsy meninggal di abad ke 15. Di antara bangunan tua di Eropa, aku rasa tempat ini menyimpan banyak misteri. Bukankah tempat ini memang di dirikan di abad itu?”

Arthur mulai melangkahkan kakinya.

“Ku akui kau memang sangat cerdas.” Seru Danny.

“Bagaimana wujud Whimsy? Apa kau ada fotonya?” Ujar Arthur.

“Kamera baru ditemukan di abad 18.” Jawab Luke.

“Hm.. ku tarik kata-kataku.” Seru Danny.

Luke memerhatikan setiap detail bangunan dengan cahaya yang terbatas.

“Kita benar-benar hanya bisa mengandalkan bulan. Kau teruslah berjalan Arthur, aku dan Danny akan mengikutimu.”

Malam itu, mereka bertiga mengitari Kolosium Roma. Bangunan raksasa yang mampu menampung lebih dari 50 ribu orang pada jamannya. Suara riuh pengunjung yang melihat pertempuran para gladiator terdengar dalam sayup-sayup yang di bawa angin.

THE TRAVELER - 7th Generations [COMPLETED - EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang