Pagi yang cerah matahari sudah muncul dengan teriknya, tetapi tidak membuat gadis yang tertidur di atas ranjang itu terbangun juga.
"Astaga ini anak kenapa ga bangun-bangun" Wanita yang menggunakan kerudung syar'i itu datang lagi dan mencoba untuk membangunkan lagi dan lagi anak gadisnya itu.
"Esya bangun! ya Allah ini udah jam enam. Mau sekolah apa ngga sih!" Teriak bunda Esya.
"5 menit lagi bun" Esya mengatakannya tanpa membuka mata dan mengubur dirinya didalam selimut.
"Dari tadi 5 menit terus, ayo bangun kalo ngga bunda potong uang jajan kamu!" Ancam bunda Esya.
"Ehh---iya ini bangun bun nih bangun" Esya langsung terduduk di kasur sambil melempar selimut dan sekuat tenaga membuka matanya.
"Anak gadis kok susah banget di bangunin, udah sana mandi, abang udah nungguin tuh di bawah" Omel Bunda Esya.
"Iya - iya ini mau mandi kok" Esya bangkit dari duduknya dan berjalan kekamar mandi.
"Cepetan ya! Kasian tuh abang kamu udah nunggu dari tadi, bunda mau berangkat dulu, Assalamuallaikum!" Teriak bunda Esya sampai terdengar dikamar mandi.
"Iya bun! Berangkat aja" Balas Esya dengan teriakan yang tak kalah nyaring.
Esya pun segera mandi dan memakai baju seragamnya di kamar mandi.
"Astaghfirullah" Pekik Esya ketika baru membuka pintu kamar mandi dan menemukan sang abang sedang duduk di kasur sibuk dengan handphone di genggamannya.
"Untung aja gue udah make baju di kamar mandi tadi" gumam Esya.
"Lama lo, cape gue nunggu di bawah" gerutu abang Esya
"15 menit doang, lebay amat sih lo bang" cibir Esya.
"Bodo, eh mandi bebek ya lo?" Ledek abang Esya
Esya tidak membalas ledekan si abang karena sibuk dengan tas, buku, sisir, bedak, parfum, ikat rambut, dan keperluan yang lainnya.
"Ribet banget si lo, mau berangkat sekolah doang" cibir abang Esya.
"Ezra Dilano Rezya, abang gue tersayang, yang namanya cewe ya pasti ribet lah!" balas Esya tidak mau kalah.
"Auah cape gue, mending gue keluar" ucap Ezra --abang Esya-- seraya keluar dari kamar sang adik.
"Yee! Yang nyuruh lo ke sini juga siapa" cibir Esya yang juga ikut keluar kamar nya karena sudah selesai dengan siap siap ala cewe.
"Bang pake motor kan?" Tanya Esya ketika mereka sudah menutup dan mengunci pintu rumah.
"Yaiyalah pake motor! Emang mau pake apa lagi? Mobil? Lo kira ini cerita novel?" kata Ezra.
"Ya kali aja gitu" kata Esya sambil cengengesan.
Esya naik ke atas motor setelah ia menutup pagar rumahnya.
Mereka menempuh perjalanan selama 10 menit lamanya yang langsung disambut dengan bunyi bel masuk kebanggaan sekolah.
Mereka bergegas masuk ke kelasnya masing-masing.
"Bang gue masuk kelas ya!" Ucap Esya kepada Ezra yang sibuk dengan motor maticnya.
"Iya belajar yang bener!" Teriak Ezra karena sang adik sudah berlari ke arah kelas nya dan Ezra pun segera menuju kelasnya yang berada di kiri ujung selatan, sedangkan kelas sang adik berada di kanan ujung utara, jadilah kelas mereka dari ujung ke ujung.
*
469 Words
Terima kasih yang udah vote dan comment.
Luv u all❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Canyon
Teen FictionKisah remaja SMA yang harus berurusan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, seorang anak kuliahan. Karena sebuah kejadian yang tidak di sengaja dan tidak diinginkan mengharuskan seorang Esya berurusan dengan lelaki bernama Edgar...