Pertemuan

77 6 1
                                    

Kimmy Anastasya Regran, anak berusia 16 tahun yang baru akan memasuki sekolah menengah atas ini sedang sibuk membenarkan tali sepatunya yang berbeda warna. Hari ini adalah hari dimana Kimmy akan menjalankan masa orientasi siswa selama 3 hari kedepan. Namun, pagi ini keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Pasalnya kakak lelakinya telah berngkat mendahuluinya dan meninggalkan Kimmy tanpa berdosa.

"Mamaaaaa... abang kok ninggalin sih." Teriak Kimmy sambil terburu-buru.

Mama yang melihat anaknya ini hanya menggelengkan kepala. "Gimana abang ngga ninggalin, kamunya aja di bangunin kebo. Ngga bangun-bangun. Jadinya bang Nico duluan deh."

Kimmy memelas. "Terus Kimmy sama siapa aaaa.. mama. Masa hari pertama udah telat pasti Kimmy bakalan di marah-marahin sampe sana mah. Bilang aja Kimmy sakit ya."
"No, udah sana berangkat pakai supir mamah. Ngga dimarahin kok bang Nicokan panitia juga di sekolah kamu." Jawab mamah Kimmy.

Kimmy langsung menyalimi mamahnya dan pergi keluar rumah sambil memasuki salah satu mobil mamahnya.

Nico Aditama Regran, pria berumur 17 tahun adalah kakak dari Kimmy yang juga bersekolah di sekolah yang mana akan Kimmy masuki nantinya.

"Mampuskan gue, gerbangnya udah ditutup lagi mana udah ada kakak osis. Aduh mati deh gue, gimana nih." Sambil mengucapkan segala sumpah serapahnya Kimmy berjalan mendekat kearah sekerumunan orang yang telat di depan gerbang sekolahnya.

Sudah terlihat beberapa kakak osis tengah membentak adik kelasnya dengan berbagai cara. Kimmy yang baru datang hanya diam sambil menunduk. Takut.

"Hey kamu, sini." Salah satu kakak osis menunjuk Kimmy, mengisyaratkan untuk mendekat.

Aaaa, bang Nico help me. Batin Kimmy.

Dengan perasaan gelisah, Kimmy mendekati kakak osis perempuan yang terlihat barbar dengan tampang memelas.

"Kenapa telat, dirumah ngga punya jam? Lihat jam berapa sekarang." Ucap perempuan tersebut.

"Maaf ka, saya bangun kesiangan. Jam 7:49 menit ka." Kimmy menjawab dengan nada memelas yang dibuat-buat berharap bisa meluluhkan hati seniornya ini.

Wanita itu mendengus kesal. "lo bener-bener ya, kebo apa emang ngga punya otak ha!" Bentak senior tersebut sambil menunjuk-nunjukkan jarinya didepan wajah Kimmy.

Kimmy menunduk. "Maaf ka, saya tadi di tinggal sama kakak saya. Jadi saya telat." Ujar Kimmy jujur. Toh memang benar kakaknya lah yang menyebabkan semua ini terjadi.

"Bodo ya, lo kira gua percaya! Lo gua hukum buat cari ketos SMA Canmilio. Kalo lo udah tau orangnya, lo harus dapet tanda tangannya, tempat tanggal lahirnya dan lo harus bisa fotbar sama ketos itu. Ngerti ga lo!!" Bentak senior tersebut. "Satu lagi, lo harus kasih buktinya ke gua hari ini juga, paham!" Lanjutnya.

Kimmy mengangguk dan merutuki kesialannya hari ini. Awas aja lo bang sampe rumah, gua jadiin perkedel baru tau rasa lo. Batinnya bergumam.

"Bagus kalo gitu cepet jalanin hukuma-" Tiba-tiba ucapan wanita itu terputus ketika seseorang menepuk pundaknya.

Kimmy menghembuskan nafas leganya. Merasa bersyukur diberi jeda untuk bernafas.

"Renata lo dipanggil sama pak Anto." Seseorang yang menepuk pundak Renata.

Renata memutar bola matanya malas. "Lo urus nih ade kelas, dia telat 49 menit." Ujar Renata langsung meninggalkan keduanya.

Kimmy terpaku melihat seseorang yang ada di hadapannya.

"Ehem." Seketika Kimmy tersadar dari lamunannya. Sial, rutuknya dalam hati.

"Maaf ka." Ucap Kimmy.

Lelaki tersebut hanya mengangguk.

"Sudah dapat hukuman?" Tanyanya.

"Sudah ka."

"Apa?"

Kimmy mendongakkan kepalanya, lalu menatap lelaki tersebut mengisyaratkan apanya yang apa?

Setelah mengerti arti tatapan Kimmy, lelaki tersebut bertanya kembali. "Maksud saya apa hukumannya."

Kimmy mengangguk kecil. "Kakak yang tadi di panggil Renata nyuru-"

"Namanya memang Renata." Potong senior lelaki tersebut.

"Iya ka Renata nyuruh saya buat jalani hukuman untuk bisa menemukan ketos SMA Canmilio. Kalo udah tau orangnya, saya harus dapet tanda tangannya, tempat tanggal lahirnya dan saya harus bisa fotbar sama ketos itu. Dan saya harus kasih buktinya ke ka Renata hari ini juga." Ucap Kimmy sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Renata tadi sebelum dirinya di panggil oleh senior lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

"Oh."

Kimmy mebelalakkan matanya Shit, cuma oh? Kirain gua dia bakalan bantuin atau ngga ada embel-embel apa gitu. Ini? Cuma oh? Ganteng sih tapi dingin, so cuek dan jutek. So cool lagi, bete gua liatnya. Rutuk Kimmy dalam hati.

"Ehem." Seketika Kimmy tersadar dari lamunanya. Dan tersenyum kecil kearah seniornya itu.

"Mana buku kamu."

"Hah?." Dengan wajah bingung Kimmy mengeluarkan bindernya yang bertemakan 'Lotso'. Dan menyerahkannya.

Lelaki tersebut langsung mengambil alih binder Kimmy. Terlihat bahwa dia sedang menuliskan sesuatu.

Kimmy yang melihat itu hanya dia dilanda kebingungan.

"Nih." Lelaki tersebut mengembalikan binder milik Kimmy. Dengan segera Kimmy melihat apa yang telah ditulis olehnya. Seketika mata Kimmy membulat.

"Hahhh, astaga ternyata kakak ketosnya ah yaampun!" Pekiknya tertahan, dengan segera Kimmy mengeluarkan ponselnya. "Ayo ka, saya minta fotbar sama kakak gapapakan?" Tanya Kimmy ragu-ragu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya merasa beruntung dan sangat senang.

Kenan sempat tesenyum kecil, namun sesegera mungkin mendatarkan wajahnya kembali.

"Kak?"

"Hmm."

Astaga jutek banget sih lo, untung ganteng. Gumam Kimmy. Tanpa sadar bahwa Kenan dapat mendengar gumamannya tersebut.

Kenan yang mendengar itupun hendak ingin tertawa, namun sebisa mungkin ditahan olehnya.

"Kakak maukan fotbar sama saya?" Tanya Kimmy kembali.

Kenan mengangguk. Kimmy yang melihat hal tersebut terpekik senang.

"Tapi ada syaratnya."

Seketika Kimmy terdiam. "Hah? Yah saya kira kakak mau kasih cuma-cuma." Kimmy tertunduk lesu.

"Ngga ada yang gratis." Ucap Kenan datar.

"Yaudah ka, saya harus apa?" Tanya Kimmy pasrah.

Kenan tampak berpikir sejenak. "Hmm, kamu satu hari ini jadi asisten saya."

Seketika bola mata Kimmy membulat sempurna. Double sial. Ucap Kimmy dalam hati.

Kenan menaikkan sebelh alisnya dan tersenyum miring. "Deal?" Tanyanya.

Kimmy menganggukkan kepalanya. "Deal."

Kenan tersenyum penuh kemenangan.

***

Vomentnya ditunggu ya readers:) lanjut atau ngga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang