PROLOG

149 3 1
                                    

Lagi, kau melakukannya lagi.

Apakah ini yang kedua? Ketiga? Entahlah. Astaga, bahkan sudah keberapa kalipun aku tak sanggup menghitungnya.

Ya, aku memang tak sanggup menghitung berapa kali dirimu telah menyakitiku. Lucu bukan? Lemah karena cinta? Aku pikir, Iya. Menyedihkan? Memang.

Laki-laki berparas tampan itu, lagi-lagi berhasil membuatku meneteskan airmata karena kelakuannya. Menyakiti sudut hatiku. Iya, dia melakukannya lagi.

"Pergilah...dari hidupku."

Suara bassnya bahkan masih terdengar jelas ditelingaku saat bibir tebalnya mengucapkan sederet kalimat mengerikan itu.

Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku secara terus-menerus? Bagaimana bisa kau menyakitiku se-nyata ini? Pergi meninggalkanmu? Bagaimana bisa? Pertanyaan konyol macam apa itu!

Aku terus memperhatikan kedua makhluk tuhan yang saling bercumbu mesra... didepanku.

Aku mencengkram erat tali bag yang kubawa. Mencoba menyalurkan rasa amarahku. Mencoba menahan airmata sialan yang mungkin sebentar lagi akan kembali jatuh dari pulupuk mataku. Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya. Brengsek! Dia akan semakin senang melihat diriku menangis karenanya.

Aku harus segera pergi! Ya, aku harus pergi. Bodoh, mata tajamnya bahkan menangkap basahku saat aku hendak membalikkan badan. Cepat lari atau berteriak memakinya, sialan! Tapi, kalian tahu, aku hanya bisa berdiam diri membalas tatapan matanya dengan sendu. Menahan lelehan airmata dan amarah.

"Kau datang?" Sapanya acuh, mata tajamnya terus menatapku. Meremehkan.

"Oh." Suaraku tercekat. Tenggorokanku kering.

Dia kembali membuang muka enggan menatapku. Apakah aku seburuk itu? Apa aku tidak cantik? Hei, bahkan para wanita diluar sana akan iri dengan kecantikanku, aku yakin akan itu. Tapi, bagaimana bisa laki-laki ini terus menyakitiku dan menatapku seakan aku ini hama yang harus segera dijauhkan dari lingkaran hidupnya? Lucu sekali.

"Aku pergi." Kataku pelan. Aku membalikkan badan dan melangkah cepat keluar dari ruangan kebesarannya. Keagungannya.

Kejar aku! Tahan aku! Huh, bermimpi saja kau Shin Lerie. Cho Kyuhyun, laki-laki brengsek itu tidak akan pernah melakukannya untuk seorang sepertimu bodoh. Tidak akan pernah.

BAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang