Angel Of Death - Part 2

2.5K 422 72
                                    

©Dhee Cassie presents

.
.
.

3rd story from The Jungs series
.
.
.

The Jungs Adventures
.
.
.

Angel Of Death - Part 2
.
.
.

***************

-Author's POV-

Changmin samasekali tidak mendengarkan ucapan guru wali kelasnya yang tengah menjelaskan perihal tata tertib dan aturan sekolah. Mata oracle muda itu sedari tadi terpaku pada 'sesuatu' yang berada di samping sosok anak laki-laki yang duduk berjarak beberapa kursi di depannya.

'Grim Reaper...' batin Changmin sembari mengeratkan pegangannya pada athame miliknya.

Kini Changmin tahu kenapa sejak semalam dirinya terus menerus mendengar bisikan-bisikan kematian. Rupanya dia akan bertemu dengan malaikat kematian.

Sebagai catatan, Grim Reaper adalah malaikat yang khusus ditugaskan untuk mencabut nyawa manusia saat waktunya di dunia ini telah habis. Grim Reaper memiliki beberapa wujud. Terkadang mereka menampakkan diri dalam wujud tengkorak bertudung dengan jubah hitam serta membawa sabit besar bergagang panjang. Bisa juga berwujud serigala hitam yang sangat besar. Atau berwujud kakek tua seperti yang saat ini dilihat Changmin.

Hanya saja saat ini yang menjadi pertanyaan Changmin adalah, kenapa Grim Reaper itu sedari tadi tidak melakukan apa-apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya saja saat ini yang menjadi pertanyaan Changmin adalah, kenapa Grim Reaper itu sedari tadi tidak melakukan apa-apa?

Jika makhluk pencabut nyawa itu memang akan mengambil nyawa anak laki-laki berkulit pucat itu, kenapa Grim Reaper berwujud kakek tua tersebut hanya mengikutinya sedari tadi? Ini sudah cukup lama sejak Changmin melihat makhluk itu bersama anak laki-laki berkulit pucat itu. Seharusnya saat ini sudah terjadi sesuatu pada anak laki-laki tersebut. Entah itu terjatuh, sakit mendadak atau mati begitu saja.

Dan Changmin sekarang merasa serba salah. Dia ingin sekali menyingkirkan Grim Reaper itu, tapi dia tahu bahwa tidak boleh mencampuri urusan si malaikat pencabut nyawa tersebut, karena hidup dan mati seseorang memang sudah ditentukan. Dan jika Grim Reaper sudah menghampiri seseorang, maka itu artinya hidup orang tersebut di dunia ini memang sudah saatnya berakhir. Changmin tentu menyadari dengan jelas bahwa sebesar apapun kekuatan manusia, tetaplah tidak mungkin dan tidak boleh melanggar batas dan kekentuan yang telah di gariskan Yang Maha Kuasa.

Akhirnya sepanjang sisa waktu Changmin di dalam kelas hanya dia habiskan dengan mengamati Grim Reaper tadi yang tidak pernah beranjak seincipun dari sisi anak laki-laki berkulit pucat itu hingga akhirnya bel istirahat berbunyi dan membuat seisi kelas satu per satu berhamburan keluar.

Changmin kemudian memutuskan untuk mengikuti anak laki-laki berkulit pucat yang diikuti Grim Reaper itu diam-diam. Namun sepanjang pengintaiannya, dia tidak menemukan apapun yang aneh maupun membahayakan anak laki-laki tersebut sehingga Changmin pun kini jadi semakin heran.

***************

Jaejoong baru saja menidurkan Jiyool saat Changmin tiba di rumah.

"Bagaimana hari pertamamu di sekolah, Changmin-ah? Apa kau mendapatkan banyak teman?" tanya Jaejoong setelah mengikuti Changmin ke kamarnya.

"Hm, baik-baik saja Umma. Tidak ada yang istimewa." jawab Changmin berusaha senormal mungkin.

Jaejoong yang tadi pagi sudah mendapat aduan dari Yunho mengenai sikap Changmin hanya tersenyum dan tidak berusaha menekan atau mengorek lebih jauh. Dia tahu hal tersebut nantinya hanya akan semakin membuat Changmin menutupi apa yang terjadi. Anak itu sedari dulu memang tidak bisa dipaksa.

"Baiklah, jika nanti ada sesuatu yang ingin kau ceritakan, Umma akan selalu dengan senang hati mendengarkan." ucap Jaejoong penuh maksud. Diusapnya kepala Changmin lembut.

"Umma..." panggil Changmin saat Jaejoong sudah akan keluar dari kamarnya.

"Ya, sayang." Jaejoong berbalik dan menatap Changmin penuh keteduhan.

"Appa, kemana?" tanya Changmin kemudian.

"Appa sedang ada urusan. Ada yang meminta bantuannya untuk mengusir arwah penasaran yang mengganggu anak-anak panti asuhan di kota sebelah." terang Jaejoong.

Changmin tampak sedikit kecewa setelah mendengar jawaban Jaejoong tersebut. Dan hal itu tentu disadari oleh sang Umma.

"Ada apa memangnya? Apa ada sesuatu yang terjadi di sekolah, sayang?" pancing Jaejoong lagi agar Changmin mau mengatakan apa yang terjadi dengan anak tersebut.

Untuk beberapa saat Changmin tampak menimbang-nimbang sebelum kemudian memutuskan untuk menjawabnya.

"Sebenarnya, sejak semalam aku mendengar suara-suara yang menggangguku. Dan tadi di sekolah, aku melihat sesuatu." aku Changmin pada akhirnya.

Jaejoong terkesiap dan langsung menghampiri Changmin dan menarik anak itu untuk duduk bersamanya di tepian tempat tidur.

"Katakan lebih jelas mengenai apa yang baru saja kau ceritakan, Jung Changmin." perintah Jaejoong seraya memegang kedua bahu Changmin mantap.

"Semalaman aku terus mendengar bisikan kematian. Aku tidak tahu kematian siapa. Tadinya aku pikir kematian itu akan menghampiri keluarga kita. Itu sebabnya aku tidak mengatakan apapun saat tadi pagi Appa dan Umma bertanya padaku." Changmin menatap lekat pada namja cantik yang merupakan salah satu orang terkasihnya tersebut.

"Tapi sepertinya kematian itu tidak akan menghampiri keluarga kita. Karena tadi di sekolah, aku melihat salah satu teman sekelasku diikuti oleh Grim Reaper." mata Jaejoong melebar mendengar ucapan Changmin barusan.

"Jadi, teman sekelasmu tadi ada yang meninggal?" tanya Jaejoong memastikan.

"Tidak, Umma. Tidak ada yang meninggal. Atau mungkin belum..." lirih Changmin dengan wajah sendu.

"Tidak ada yang meninggal? Aneh sekali? Jika seseorang diikuti Grim Reaper, biasanya mereka tidak punya banyak waktu sampai nyawanya dicabut oleh makhluk itu." heran Jaejoong merasa aneh.

"Aku juga merasa aneh dengan hal itu, Umma. Apalagi saat Grim Reaper itu samasekali tidak melakukan apapun. Dan anak yang diikutinya juga tidak mengalami apa-apa. Jadi..." Changmin menggantungkan ucapannya dan menatap Jaejoong dengan mata sedih.

"Apa yang kau perkirakan akan terjadi, sayang?" penasaran Jaejoong akan apa yang ada dalam penerawangan putranya tersebut.

"Aku rasa, Grim Reaper itu tidak melakukan apa-apa pada anak yang diikutinya karena dia bukan satu-satunya yang akan diincarnya."

"Changmin-ah, apa maksudmu?" wajah Jaejoong mulai diliputi ketakutan.

"Grim Reaper itu mungkin tidak hanya akan mengambil nyawa anak itu, tapi ada juga nyawa yang lain. Karena bisikan-bisikan kematian yang terus terngiang semalam, memperingatkanku bukan hanya akan ada satu kematian. Tapi banyak..."

"Dan aku pikir, itu akan terjadi pada anak-anak di sekolahku atau bahkan di kelasku." lanjut Changmin yang langsung membuat Jaejoong pucat.

.
.
.

To be continued...
.
.
.

Vote & comment please...

The Jungs AdventuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang