Aku membuka mataku perlahan, aroma khas yang sudah melekat dihidungku membuatku nyaman. Bukan bau bangkai atau bau zombie namun aroma mint yang menyegarkan yang menguar dari sesosok manusia yang sudah bersamaku selama seminggu.
"Ugh! Berat."
Aku tidak berniat pindah ataupun menggeser badanku untuk menjauh darinya.
Mata lelaki itu terbuka dan mendapati tubuh Maura yang sedang memeluk tubuhnya. "Agh Jess, kenapa kau tidur diranjangku lagi Maura? Kamarmu itu disebelah." Jelasnya khas orang yang baru bangun tidur.
Aku mengangkat wajahku dan hanya menatapnya dan kemudian duduk ditepian ranjang. Aku mengambil kertas dan spidol dan kemudian menulis "I cant't sleep." Setelah itu aku memperlihatkan kepadanya. Dia mengusap wajahnya dan bangkit.
Mengehela nafas lelah, "Ya sudah, sekarang ayo kita sarapan terlebih dahulu." Luka memakai baju kaos panjang lengannya dan berjalan kearah dapur.
-----
-----
Luka POV
Aku mengambil pisau dapur dan kemudian mengiris bawang bombay tipis-tipis rencananya aku akan membuat sup daging untuk Maura. Yah Maura sangat menyukai daging. Dia sangat senang jika aku membuat daging dan memakannya dengan lahap. Itupun ku ketahui pada hari keempat saat aku memasak daging dan dia menulis di kertasnya bahwa dia sangat menyukai daging dari pada daging ayam. Yah walaupun menurutku daging ayam maupun daging sapi tetap sama saja.
Aku sudah tinggal dengan Maura selama seminggu dia tidak seperti kebanyakan wanita yang genit dan sering menggodaku dengan tubuh mereka. Maura lebih pendiam atau mungkin dia bisu? Aku tidak mengerti. Dihari aku menemukannya aku mendengar suara teriakan dan suara tangisan dari Maura, tapi entahlah aku tidak tahu. Jika dia ingin berbicara denganku dia akan menulis dikertas ukuran 15x10 cm yang dia temukan dekat lemariku. Tapi kebanyakan yang dia ingin katakan hanya 'Are you hungry?' dan 'Thanks^_^' , dia juga membuat emoticon di akhir tulisannya, satu hal yang terkadang membuatku heran yaitu Maura tidak bisa tidur alias dia memiliki sejenis penyakit imsonia. Mungkin dikarenakan trauma yang dialaminya. Terlalu banyak kemungkinan sehingga aku tidak ingin mengetahui jawaban yang sesungguhnya.
Jika aku mengingat lagi, kenapa aku dan Maura bisa tinggal serumah, ini dikarenakan saat itu....
.
.
Flashback
"Uwaaaaah, zombie itu bener-bener mengerikan, aku harap aku tidak menjadi salah satu dari mereka." Rendy meregangkan otot-ototnya.
"Jika kau menjadi salah satu dari mereka, dengan senang hati aku akan menembak kepalamu. Dan Duarr! Ku jamin kau akan langsung mati," ucapku dan tertawa.
Rendy melirikku dengan kesal, "Ugh, sahabat macam apa kau Luka, tega melakukan hal seperti itu."
"Daripada aku juga menjadi Zombie," balasku cepat sebenarnya aku tidak main-main dengan ucapanku by the way.
Pintu mobil terbuka dan semua angkatanku turun dari mobil untuk masuk kedalam pabrik tua yang sekarang sudah menjadi markas milik DOZ. Didepannya terdapat dinding yang tinggi setinggi 25 meter dan akan ditambah lagi tingginya. DOZ singkatan dari DEAD OF ZOMBIE yang sudah beroperasi hampir 6 tahun yang lalu, sebelum semua ini terjadi. DOZ dulunya adalah pabrik tempat pembuatan senjata dengan orang-orang didalamnya yang merupakan penjual senjata terkaya ke 5 didunia. Termasuk aku, yang bekerja sebagai pembuat senjata ilegal. Dan sekarang lihat pemimpin kami malah menginginkan untuk bertobat dan menyuruh kami untuk pergi menyelamatkan orang-orang yang terkena serangan Zombie. Kami sebanyak 300 orang dan yang berhasil pulang dengan selamat hanya 188 orang. Banyak yang mati kurasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wishes
ActionSeorang gadis yang berharap dunia ini hancur. Gadis yang bernama Maura Alexia mengharapkan dunia yang ditempatinya ini hancur dan semua manusia yang ada didunianya lenyap. Namun apa jadinya jika apa yang diharapkannya itu benar-benar terjadi? Bisaka...