Chapture 3

58 1 0
                                    

Dingin....
Mungkin yang aku rasakan saat ini,
Yang aku butuhkan hanya kamu...
Seusai mandi akupun ganti baju dan membunyikan lagu yang keras. Itu lah hobiku, tiduran sambil karaoke VIP.
“Ca.... kebiasaan deh, musiknya di kecilin, mama sampek ga denger nonton tv nya” kata mama teriak keras-keras.
Akupun tidak merespon suara mama, karena sudah PW banget di ranjang.
*toktoktok
“ca buka pintunya ini mama”. Kata mama sambil mengetok pintu.
“Iya ma, kenapa ??” kata ku sambil membuka pintu kamar.
“kecilin itu suara musiknya, mama sampek ga denger nonton tv-nya, sampek anak tetangga ga bisa tidur nangis terus gara-gara denger musik mu itu”. kata mama sambil menunjuk music box
“iya iya ma, emang kedengan sampek keluar nya ? mama itu berlebihan deh ngomongnya”  kataku sambil mengecilkan suaranya.
“kamu itu seharusnya, belajar biar pinter, kamu kalah terus sama zio sejak keci”. Kata mama
“kan hari ini malam minggu ma, jadi libur dong belajarnya, mama lupa ya”. Sambil memeluk mama.
“iya emang libur belajarnya mata pelajaran, tapi kamu kan bisa belajar ngaji, atau apa gitu yang Islamis gitu, kaya menantu masa depan mama”. Kata mama sambil tersenyum sendiri.
“Maksudnya zio ???” kata ku sambil menengok ke arah muka mama.
“iya lah siapa lagi?” kata mama
“ga akan pernah ma, zio itu sahabatku dari zaman purba sampek zaman Doraemon” kata ku dengan optimis.
“emang kamu bisa dapat yang lebih baik dari zio ???” kata mama, ga mau kalah argumen
“Bisa !!!, tapi......???” kata ku sambil mengerut dahi.
“tapi kenapa ???” kata mama
“ada deh, mama kepo deh” kata ku sambil menoel pipi mama
“kalo lebih parah dari zio mama ga akan setuju” kata mamah
“masih lama ma, aku aja masih SMA, masih belom mikirin masa depan ma” kata ku sambil naik ranjang.
“oke deh,  mama doain supaya dapet imam yang terbaik di masa depan,amin. Mama keluar dulu ya ngelanjutin nonton tv” kata mama
“Amin” kata ku semangat
Dalam hati aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri “Apa mungkin pangeranku lebih baik dari Zio atau mungkin lebih parah, pokoknya aku harus berfikir kalau pangeranku itu yang terbaik. Aku harus bisa dapetin pangeranku”
*****
Senin-
“Ca.... udah Subuh cepet sholat keburu habis waktunya” kata mama teriak
“Iya ma, lima menit lagi” kata ku sambil menutup telingaku
Akhirnya akupun ketiduran dan bolong lagi. Sekitan jam 06.00 aku pun di bangunkan
“Ca... bangun, kamu tadi bolong lagi ya sholatnya??” kata mama membuka slimutku
“Loh... emang ini jam berapa ma ??” sambil menggosok mata ku
“ini jam enam, emang kamu ga sekolah, cepet nanti telat.” Kata mama
“Iya deh..” kata ku
“Eh ca tadi papa mu udah berangkat ke kantor kamu, mama anter aja ya, tapi naik sepeda motor gapapakan” kata mama menjelaskan.
“Terserah mama aja, pokok aku ga telat” kata ku menuju kamar mandi
Setelah mandi akupun sarapan dan langsung berangkat ke sekolah di antar mama. Setelah sekian menit akupun sampai di sekolah ku tercinta.
“ ma, macca sekolah dulu, Assalamualaikum?” kata ku sambil mencium tangan mama
“Iya waalaikum salam, belajar yang rajin, kalau mau pulang nanti sms mama ya” kata mama
“Siiap komandan cantik” kata ku sambil pergi.
Sesampainya di kelas seperti biasa akupun berkumpul, dan selalu bersama
“Ca kemarin gimana, dapet apa di toko buku ??”kata coline
“dapat makan ??” kata ku
“Kok makan ??” kata  coline kepo
“iya lah kan yang beli buku zoo, bukan aku, hehhe” kata ku
“heiii para bidadari yang jelek-jelek” kata zio sambil menepuk pundak
“Cantik keleus, kamu pasti baru bangun tidur ya, ga liat bidadari yang cantik ini” kata coline centil.
“iye...iye maaf deh, lagi PMS semua ya, kok pada garang” kata zio menggoda
“diem deh, lagi males nih” kataku lemes
“Iya deh, diem nih ??” kata zio
Setelah sekian jam masuk pelajaran akhirnya pun jam istirahat juga. Terdengar dari pengeras suara.
“Pengumuman..... siapa yang ingin mengikuti seleksi OSIS silahkan menuju ruang OSIS untuk mendaftarkan diri”
“Eh ... ca kamu kan ngidamin tuh pangeran, kenapa kamu ga coba ikut seleksi itu, kan kamu bisa dapetin dia” kata coline
“iya ya, kamu pinter banget cantik” kata ku
“emang kamu siap ca jadi OSIS, berat loh ca, aku aja sejak kelas X sampai sekarang ngerasain beratnya”. Kata zio
“pasti ga akan berat kalau deket sama pangeranku, kamu harus bantuin aku supaya bisa jadi OSIS ya zoo, kamu kan OSIS juga” kata ku sambil menatap zio
“emmhh.... iya deh kalau itu buat kamu happy, aku sama coline pasti bantu kamu ca” kata zio pasrah
“Gitu dong, kalian berdua emang sahabat sejati deh pokonya” kata ku sambil merangkul zio dan coline
Akupun akhirnya positif ikut, dan menuju ruang osis untuk mendaftarkan diri. Dan di dampingi oleh sahabatku.
“Assalamualaikum” kata ku
“Wa’alaikum salam, adek mau daftar seleksi osis ya, silahkan ini formulirnya???” kata seseorang sambil memberikan formulirnya.
Akupun hanya bisa diam dan menatap tanpa berkedip, dan aku tidak menyangka yang di hadapanku itu adalah..........

&&&&&
Thanks udah ikutin ceritanya, coba tebak deh siapa yang di maksud Macca ??
Tunggu lanjutan ceritanya ya   -iin-

Macaroon love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang