Become a Queen

522 25 82
                                    

"Ru ..., Heru! Tunggu gue!" Shinta setengah berlari mengejar pacarnya yang baru saja keluar dari ruangan dokter.

"Apa kata dokter, Ru?" tanya Shinta dengan napas tersengal.

"Ga apa-apa," jawabnya datar.

"Ru, kenapa?"

"Ga ada apa-apa."

"Sayang ... kamu kenapa?" ujar Shinta pelan sambil merangkul lengan kekasihnya.

"Kampret! Gue bilang ga kenapa-kenapa! Lo tuh ya, dibilangin sekali aja, cerewetnya minta ampun. Bangke!"

Shinta terdiam. Tubuhnya bergetar ketakutan.

"Gue impoten! Anak dalam perut lo bukan anak gue! Babi lo!"

Seluruh pengunjung rumah sakit kini memandangi mereka berdua.

"Gue bersyukur divonis impoten, karena gue bisa tahu kalo lo tu busuk, najis, sampah, murahan!"

Kemudian Heru pergi meninggalkan Shinta yang terduduk lemas di lantai. Gadis itu tidak percaya kalau dalam janinnya ini ternyata bukanlah darah daging Heru. Siluman babi yang bersetubuh dengannya saat itu ternyata bukan mimpi belaka.

*****

Sudah tiga hari sejak kejadian di rumah sakit. Shinta masih mengurung diri di apartemennya, pikirannya masih kacau. Ia belum bisa mempercayai kalau sekarang dalam perutnya tengah bersemayam janin siluman babi. Dia memang telah menyiapkan mental sebelumnya bila dicaci oleh masyarakat karena hamil di luar nikah dengan Heru. Akan tetapi, sekarang ia pasti akan dituduh telah melakukan pesugihan, generasi penerus babi ngepet, atau yang paling parah dikira mengidap penyimpangan seksual dengan binatang, bestially.

"Argh!!" teriaknya tiba-tiba bila mengingat kembali tentang hal itu.
Ia berharap cerita mengenai siluman babi ini hanya khayalan. Akan tetapi sepertinya itu tidak mungkin. Tadi malam si siluman babi datang kembali.

*****

"Selamat malam Shinta, maaf tidak memberi kabar sejak peristiwa malam itu."

Siluman babi bertopeng teletubies warna merah tiba-tiba muncul di kamarnya.

"Anjing lo, taik! kenapa lo nanamin benih anak lo dalam rahim gue! Gue emang salah apaan?" cerca Shinta dengan isak tangis.

Siluman babi terdiam, ia menyadari kesalahnnya.

"Maaf sebelumnya, tolong jangan rasis dulu Shinta. Aku bukan bangsa anjing, tapi babi." Pria siluman itu berusaha untuk meluruskan kekeliruan perkataan Shinta barusan.

"Gue ga peduli! kenapa harus gue yang ngandung anak babi haram ini!"

"Hmm, oke gini. Sebelumnya, izinkan aku memberikan komentar lagi. Memang beberapa orang dari duniamu menggolongkan bangsa kami dalam kategori haram, secara teori kamu tidak salah. Tapi janin yang berada dalam kandungan kamu sekarang adalah putra mahkota kerajaan. Aku seorang raja."

Kepala Shinta mendadak pusing. Ia butuh waktu untuk mencerna perkataan siluman babi tersebut. Waktu kecil ia memang pernah memiliki impian menikahi seorang raja atau pangeran, tapi bukan dari bangsa babi!

Siluman babi itu melanjutkan penjelasannya.

"Namaku Casanova. Kerajaan kami waktu itu sedang dalam keadaan yang genting. Beberapa jenderal melakukan kudeta untuk menggulingkan tahtaku. Jadi, para bangsawan terpelajar menganjurkan untuk meneruskan garis keturunan melalui rahim manusia. Dan saat itu kamu yang terpilih, Shinta."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 16, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Become a QueenWhere stories live. Discover now