Sinar Cahaya (end)

9.9K 416 15
                                    

Mentari mulai merambat naik keatas kepala. Teriknya cukup membuat baju baju di jemuran kering dengan cepat. Kicau burung bersautan, menandakan kedamaian tercipta didesa yang dipenuhi pohon meskipun sekarang sudah lebih dikuasai pemandangan gedung gedung bertingkat. Deretan pahatan wajah para Hokage masih menjadi pusat perhatian yang berdiri kokoh di desa Konohagakure.

Damai.

Tapi tidak diruang ini, ruang dimana Sakura dan Sarada berbaring. Sejuta sesak menyerang dua orang yang dengan setia tak beranjak dari posisinya dari semalam.

Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto.

Dua orang melangkah masuk ruangan dengan membawa dua botol cairan berwarna ungu. Kabuto disusul Tsunade sudah ada disamping kedua pasien yang terbaring lemah tak berdaya diatas ranjang tersebut. Kabuto dan Tsunade mengambil obat dan memindahkan kedalam alat suntik. Masing masing daru mereka membawa alat suntik. Tsunade mendekat ke arah Sakura dan Kabuto menuju Sarada.

"Apa ini akan berhasil?" Tanya Naruto melihat alat suntik yang dibawa Tsunade.

"Tentu, ini adalah tanaman penyembuh" jawab Tsunade sambil menyuntikan obat berwarna ungu itu di lengan Sakura. Demikian juga Kabuto menyuntikan obat ungu ke lengan Sarada.

Sejuta tegang terlihat di wajah mereka berempat, gusar, gelisah dan gemuruh detak jantung mereka yang menderu menanti datangnya keajaiban.


Lima Menit berlalu






Sepuluh menit.









Lima belas menit.










"Uhuk uhuk uhuk..."

Sontak Sasuke, Naruto, Tsunade, dan Kabuto menghela napas lega, seperti bunyi 'hah' keluar dari bibir mereka. Jutaan beban berat yang tadi membelenggu seakan sirna saat suara batuk Sakura terdengar.

Mata Sakura mengerjab perlahan, sebelum akhirnya terbuka sepenuhnya.

"Sakura- chan!"pekik Naruto mempererat gengaman tangannya.

"Na ru to..," Sakura mengawasi sekitar, dilihatnya Tsunade dengan senyum bahagianya, Kabuto, beralih ke Sasuke dan....
"Sasuke-kun, ada apa denhan Sarada?" Sakura bangkit dari ranjangnya dan beralih ke ranjang Sarada yang memang segaja digandeng, melihat raut wajah suaminya Sakura tahu pasti ada yang tak beres dengan putrinya. Tangan Sakura sudah memancarkan chakra berwarna hijau dan di tempelkannya di dahi Sarada.

"Sakura, biar aku saja. Kau belum pulih betul." Sentak Tsunade, namun Sakura tak menggubris.

Tatapan Sasuke semakin lekat ke arah Sarada, sesekali ia melirik ke arah Sakura istri yang sejak tadi ingin ia peluk erat, tapi.... bagaimana Sarada? kenapa dia belum bangun? Apa obat itu tak bereaksi pada Sarada?.

Sakura terus mengalirkan chakranya mesti wajahnya sudah pucat pasi, tangan kananSasuke mengenggam tangan Sarada dan tangan kirinya diletakan di pundak Sakura.

Tanpa aba aba Tsunade dan Kabuto memancarkan chakra penyembuh mereka ke bagian tubuh Sarada. Ketegangan kembali melingkupi. Naruto hanya tertegun seola tak bisa bangkit dari hantaman beban kecemasan.

Mata yang sedari tadi dinanti akhirnya terbuka pelan, senyum menghiasi wajah setiap orang yang ada di ruang itu.

"Mama, Papa"Sarada bangkit merangkul Sakura di sisi kanan dan Sasuke disisi kiri.

Hah! Apa yang barusan tadi, aku hampir tak bisa bernapas dengan benar. Gumam seluruh yang ada diruang tersebut.

Kondisi Sarada lambat bereaksi atas obat itu, mungkin memang stamina Sarada yang tak sebagus Sakura. Dan juga umur dia yang masih cukup muda. Semua telah membaik sekarang. Kecemasan yang tadi menekan dada mereka telah hilang.

UCHIHA'S (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang