okay mom, i give up

240 2 0
                                    

Mama kembali menatapku. Sudah cukup kukatakan berapa kali kalau aku risih jika ditatap seperti ini terus menerus. Tapi bagai tak berkuping mama terus melakukannya. Menatapku dengan penuh selidik.

"Jadi apa yg kamu lakukan bersamanya? Mama sudah bilang tinggalkan dia!" aku menyerngit. Mama selalu saja seperti ini. seolah olah pilihan mama lah yg paling benar.

"Apa sih ma? Sudahlah ma aku sudah muak dengan semua ini. Bahkan mama selalu mengungkit hal ini. Aku akan meninggalkannya tapi waktu yg menentukannya ma. Mama tidak bisa memaksaku seperti ini" mama memijat keningnya. Selalu saja seperti ini. Pembicaraan tidak berujung.

"Mama ga mau tau Laras kamu harus meninggalkannya dalam waktu dekat ini. Percayalah dengan mama dia tidak baik untukmu" aku mulai menghela nafas dalam. Ya memang seperti itu. Kalimat itu sudah terlalu sering keluar dari mulut manis mama ketika membahas ini. Aku menatap mama dengan pandangan memohon

"Oh ayolah ma, mama belum mengenalnya dengan baik. Dia itu orang yg baik ma" sebenarnya percuma aku membela lelaki ku itu. Mama pasti tetap tidak mengindahkanku.

"Tidak usah membantah mama Larasasti ! Sudah ikuti saja permintaan mama untuk menikah dengan Gibran! Mama sudah membicarakan hal ini jauh hari dengan keluarganya. Sekarang kami hanya perlu mendapat persetujuanmu. Mama tidak menerima penolakan"
Hah! Kalimat itu keluar lagi. Tapi dengan nada yg lebih tegas. Oh ayolah mama tidak bisa memaksaku seperti ini. Aku hanya ingin bebas menentukan pendampingku.

Aku menatap mama lama. Ya sepertinya aku harus menyerah sekarang. Mama memang tidak terbantahkan dan aku benci dengan sikapnya yg satu itu. Untung saja sifatnya tidak menurun kepadaku.

"Baiklah ma Laras terima" aku memejamkan mata saat mendengar pekikan mama. Oke mungkin ini yg terbaik.

Punch Your Heart!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang