Menatap Langit

36 1 0
                                    

"Kenapa lo harus disana?" Si cewek tertunduk.
"Kenapa lo tidak disini saja sama gue?" Matanya mulai berkaca-kaca.

"Gue disini kok sama lo." Jawab si cowok.

"Gue pengen liat lo tersenyum."

*senyum* Si cowok pun tersenyum.

"Gue pengen buat lo tertawa dan kita tertawa bareng lagi." Air mata si cewek mulai menetes.

"Lo pasti bisa kok lakuin itu. Lo pasti bisa buat gue tertawa dan kita bakal tertawa bareng."

"Katanya setelah 40 hari, roh manusia tidak akan ada dibumi lagi dan akan berada di langit." Air matanya semakin tak tertahankan.

"..."

"Kalau ini memang hari terakhir lo disini. Gue senang kok *terisak* gue senang bisa nemanin lo selama 40 hari. Maaf gue ceroboh, gue sempat ninggalin lo sendirian." Si cewek pun menangis tak tertahankan.

"Ini bukan salah lo kok."

"Gue emang bego jadi cewek. Gue sayang lo."

"Gue juga sayang lo." Si cowok mengusap pipi si cewek *tembus*

"Kalau emang lo bakal diatas sana nanti. Gue tiap harinya bakal liatin langit buat lo." Si cewek menatap langit dan mencoba tersenyum.

"Gue bahagia punya lo."

*berdiri*berbalik*melangkah pergi*

"Tubuh gue mulai memudar." Si cowok mengikuti si cewek. Setelah begitu dekat...
"Hey waktu gue gak banyak."

*berbalik*terkejut*
"Gue sayang lo." Si cewek pun memeluk si cowok. Walau hanya sekejap dan tidak dapat merasakan raganya lagi.

*menghilang*

Keep FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang