"Kau tidak belajarkan?" Tanyanya sambil memainkan pulpennya
"Ne, juseyohamnida" jawab gua, dan sadar mahasiswi lain sedang melihatnya
"Berpura-pura sakit lah lalu keluar dan temui aku setelah ujian ini selesai" pintanya sambil berbisik-bisik padaku.
Gua bingung apa maksudnya dari bisikan itu mungkin dia ingin gua ikut ujian susulan sehingga gua bisa belajar terlebih dahulu. Gua pun pura-pura sakit dan meminta izin tidak mengikuti ujian ini, gua ngeliat dia sedikit tertawa. Gua nunggu di depan ruangannya dan melihat dia datang.
"Masuklah" gua pun masuk dan duduk
"Siapa yang menyuruhmu untuk duduk"
"Ohh juseyohamnida" gua bingung dan hendak berdiri
"Hahaha, kau mudah dibodohi. Duduklah dengan nyaman" seraya tersenyum
"Ahhh baiklah" jawab gua lugu dan lemas melihatnya tersenyum
"Saya memperhatikan kamu, kalau kamu tidak bisa mengerjakan ujian tadi apalagi saya tau kalau kamu kuliah disini melalui beasiswa. Bagaimana jika tadi tetap melanjutkan ujian dan kamu tidak lulus di mata pelajaran saya, tentu saja beasiswamu akan dicabut kan? Mangkannya saya menyuruhmu untuk pura-pura sakit dan mengikuti ujian susulan." Jelasnya yang membuat gua seneng banget.
"Benarkah? Aku boleh mengikuti ujian susulan?benarkah?" Jawab gua.
bener bener gapercaya dan dia menjawab dengan anggukan dan terseyum. Spontan gua langsung megang tangannya dan berterima kasih. Dia tersenyum bener-bener tersenyum. Gua gatau ini bener bener sesuatu banget anugerah banget.Gua pun keluar ruangannya dan masih membayangkan senyumannya.
*tinggg nongg*
"Datanglah" pesan singkat dari top, ada apa dia tiba-tiba menginkanku datang di siang hari seperti ini. Dan mengapa dia seenaknya memintaku datang. Tak sadar aku berjalan ke bus dan sampai di rumahnya top. Dan ternyata dia sedang menonton tv.
"Aku disini" muka gua cemberut gua kira ada apa
"Buatkanlah aku juice mangga" pintanya
Waaat dia ingin gua datang hanya untuk juice mangga, tanpa berkata gua langsung buatkan juice mangganya dan memberikannya tanpa kata terima kasih.
Setelah itu gua mencuci baju,membereskan rumah. Semua sudah selesai dan bingung harus ngapain tapi gua ngeliat top tertidur disofa gua samperin dan terlihat dia cukup pucat sepertinya sakit gua memberanikan diri buat memegang dahi dan itu cukup panas, sepertinya dia demam. Gua pun ambil selimut dan menempatkan bantal pada kepalanya, dan mengkompres dahinya dengan air dingin. Akhirnya dia pun bangun dan melihat gua lagi didepannya dan sedikit kaget."Apa yang kau lakukan?" Tanyanya bingung
"Sepertinya kau demam" jawab gua lugu
"Aku baik-baik saja" lalu dia pergi ke kamarnya
Sepertinya dia sedang bersiap-siap untuk pergi,gua menyiapkan kimbab dan obat.
"Kau boleh pergi,dan kembali besok. Oh ya kirimkan nomer rekeningmu" sautnya
"Baiklah, dan ini aku menyiapkan obat sepertinya kau sakit dan bawalah kimbab ini untuk menambah energimu. Aku tidak tau masalah apa yang menimpa dirimu namun jika kau ingin aku datang aku akan lari untuk kerumah ini.semangatlah" jawab gua dan langsung bergegas pergi.Ketika gua hendak pergi untuk naik bus, perasaan gua cukup gaenak dan khawatir tentang keadaan top yang sekarang. Gua cuma bisa nunggu didepan apartemennya dan menunggunya, tapi setelah sekitar setengah jam gua ga ngeliat dia keluar. Tanpa pikir panjang gua langsung naik ke apartemennya dan pas gua buka pintu, top sudah berbaring dilantai yap dia pingsan. Gua panik, gua mencoba membangunkan dia tapi ga berhasil. Akhirnya gua menelfon manager dan dia akan sampai secepatnya, gua mencoba untuk mengangkat top tapi berat banget,terpaksa gua tarik sampai ke sofa. Gua cek keadaan top dan ternyata dia deman tinggi. Setelah beberapa menit, manager pun tak kunjung datang, gua yang sedari tadi sedang mengkompres top tiba2 dia seperti sedang bermimpi.
"Kau, siapa kau?tetaplah disini"
Ntah bermimpi jenis apa, tapi yang gua denger dia berbicara seperti itu, lalu ketika gua beranjak berdiri tiba2 tangan top meraih tangan gua dan memeluk tangan gua. Wajahnya terlihat panik dan berkeringat seperti sesuatu hal yang buruk yang ada dalam mimpinya.
Setelah beberapa menit, manager pun datang dan panik. Pasalnya hari ini dia ada pemotretan yang sangat penting.
"Hya, apa yang terjadi ini?" Tanya manager ke gua kesal
"A..aku tidak tahu, karna dari tadi dia terlihat lelah dan seperti ada masalah yang menimpanya" jawab gua gugup
"Aissh, apa yang harus kulakukan." Jawabnya kesal lalu pergi dan seperti menelfon seseorang.Gua gatau apa yang menimpa pada top ini, tapi seperti dia kelelahan karna jadwal yang padat setiap harinya. Top belum kunjung pulih bahkan panasnya pun tidak turun2 dan berkeringat sangat banyak.
"Hya, siapkan bajunya dan kemas, dan kau ikut aku" pintanya sang manager kegua
"Kita akan kemana?" Tanya gua
"Kita akan kerumah sakit,cepat" jawabnya sambil berusaha mengangkat top
"Ne~ baiklah" jawab gua
Ketika dimobil, top belum kunjung sadar tangan nya yang memegang tangan gua cukup erat. Sepertinya top ini ada sesuatu yang menyakitkan.Yuhu..
Bagaimana selanjutnya?
Keep this story on your history
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSISTANT INNOCENT
FanfictionHaii!! Annyeonghaseo!! First story nih.. And i hope you enjoy my story!! Thanks thanks.