"Yer, parah parah apa yang bisa masak?"
Yeri menggeleng
"Kamu taunya apa sih Yer? tiap ditanya geleng-geleng. Awas kepalanya copot."
Mark mengusap rambut Yeri. Yeri diam membeku, tidak dapat dipungkiri bahwa Yeri senang diperlakukan seperti itu oleh Mark. Walaupun Yeri juga tau, Mark melakukan seperti itu karena mereka berteman sangat akrab.
"Emang jawabannya apa? apaan lagian parah yang bisa masak."
"Parah Quinn lah! lagi ya? parah yang bisa mengapung diatas air apa?"
"Parahsit?"
"Salah! Parahu lah!"
Yeri dan Mark tertawa seperti orang gila. Tapi akhirnya mereka berhenti tertawa saat Yoojung menghampiri mereka, ralat maksudnya menghampiri Mark.
Yeri langsung menggeser posisimya jauh dari Mark. Yoojung lalu duduk diantara Yeri dan Mark.
"Mark, aku mau jadi pacar kamu!"
Rasanya Yeri ingin cepat-cepat pulang mendengar ucapan Yoojung barusan.
Parah, padahal Yoojung itu sahabat Yeri dan dia tau Yeri sangat menyukai Mark. Yoojung juga pernah mengaku pada Yeri bahwa dia tidak menyukai Mark. Tapi, hari ini didepan mata Yeri, jelas-jelas Yoojung menerima Mark.
Parah!
Tapi memang faktanya, orang yang paling dekat dengan kita adalah orang-orang yang paling berpontensi untuk menyakiti kita. Karena mereka tau kelemahan kita.
Parah!