1.

1.9K 60 0
                                    

- Victoria Pov

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Suara alarm handphoneku terus mengganggu dan dia bahkan tidak berhenti berbunyi dari tadi. Aku masih terlalu ngantuk hanya untuk sekedar bangun untuk mematikannya. Aku sudah mengajukan cuti kerja untuk hari ini. Jadi aku akan tidur sepuasnya hari ini.

Lagipula aku tidak rela untuk bangun sekarang. Aku masih sangat nyaman tidur dipelukkan pria yang sangat aku cintai ini. Aku tidak tahu kalau tidur dipelukkan seseorang bisa senyaman ini. Tangannya menjadi bantalku dan satu lagi memeluk perutku. Hangat dan nyaman sekali. Aku tersenyum dan berbalik untuk memeluknya.

"Aaaaaa... " Teriakku kencang. Pria yang memelukku ini bukan pacarku.

Dia terbangun dengan kaget dan menatapku kesal.

" Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada disini? " Tanyaku.

Dia tidak menjawab pertanyaanku dan malah bangun. Mataku melebar saat melihat dia tidak memakai sehelai benangpun dibadannya. Dia meraih celananya dilantai dan langsung memakaikannya. Dia membuka handphonenya. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan dengan handphonenya.

Aku melihat kedalam selimut dan kembali berteriak kencang. Aku tidak mengenakan sehelai benangpun. Sontak aku menarik selimut untuk menutupi seluruh badanku. Apa yang terjadi?

" Berhenti berteriak. " Hanya itu tanggapannya.

Apa?

Bagaimana aku bisa tenang setelah bangun diranjang dengan pria tidak kukenal.

Dia mencari sesuatu dilantai. Kemudian berjalan mendekatiku. Mau apa dia?

Aku menggeser tubuhku menghindarinya. Bagaimana kalau dia ternyata pembunuh yang mengejar gadis perawan. Sebentar. Perawan? Apa aku masih perawan?

" Kamu bisa pakai bajuku. Dresmu sudah kotor. " Dia menyerahkan kaos lecek padaku. Aku menatapnya curiga.

" Apa yang terjadi semalam? Apa kita melakukan itu? " Tanyaku perlahan. Astaga ini memalukan sekali. Bagaimana bisa aku seceroboh ini.

" Menurutmu? " Hanya itu jawabnya. Dia meninggalkan kaosnya diranjang saat aku tidak juga mengambil dari tangannya.

Aku melihat dia keluar kamar saat handphonenya berbunyi. Aku mengambil kesempatan itu untuk memakai baju dengan secepat mungkin. Aku melihat situasi kamar ini yang sangat berantakan. Bantal berhamburam dilantai, pakaian dimana-mana. Aku dengan cepat melangkah kekamar mandi. Aku bisa memakai handuk untuk menutupi tubuhku. Kaos ini tidak terlalu membantu.

Aku berlari kedalam kamar dan tidak lupa mengunci pintu. Disini juga sama berantakannya. Apa yang sebenarnya terjadi tadi malam? Kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Oh aku menemukan pakaian dalamku. Dengan cepat aku memakainya.

Aku berjalan menujuh wastafel dan mencuci wajahku. Aku melihat diriku di pantulan kaca dan shock saat melihat banyaknya bercak merah disekitar leher dan payudaraku.

Aku mencuci lagi wajahku dengan air dingin. ' Taris nafas dan tenangkan dirimu Victoria. Ingat apa yang terjadi semalam? ' batinku. Aku menutup mataku dan mencoba mengingat apa yang aku lewatkan semalam?

Lastnight

Hari ini adalah anniversary aku dan pacarku, Robert. Aku tidak menyangka sudah menjadi pacarnya selama 3 tahun. 3 tahun kami bersama aku menjadi wanita paling bahagia dibumi ini. Dia adalah perwujudan pria sempurna didalam cerita dongeng. Dia selalu mensupport apapun pilihanku. Salah satunya adalah komitmenku untuk melakukan sex setelah menikah. Aku adalah wanita paling beruntung. Hari ini aku sudah memantapkan hati untuk menyerahkan mahkotaku sebagai perempuan untuknya. Dia pasti akan sangat bahagia. Ini adalah hadiah untuknya karena dia begitu sabar dan menghormatiku selama ini. Aku membohonginya kalau aku sedang diluar kota sekarang. Aku akan memberinya kejutan yang sangat luar biasa. Malam ini aku akan mengajaknya menikah. Oh aku sudah tidak sabar.

DESTINY ( Nio And Victoria )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang