Kembar

13 1 0
                                    

Pengalaman ini terjadi beberapa tahun yang lalu , saat aku dan keluarga kecilku baru menempati rumah baruku. Saat - saat yang membanggakan bagi diriku , terutama untuk istriku dan putri semata wayangku yang baru saja berumur 4 tahun.


Panggil saja putriku Imel , ini merupakan moment - moment tingkahnya menjadi sangat aktif , bertanya banyak hal , ingin tahu banyak hal , ingin mencoba banyak hal. Diluar sikap aktif dan penuh penasarannya , Imel adalah anak yang bisa dibilang sangat penurut , bila orang tua nya berkata kalau yang dilakukannya berbahaya maka ia tidak akan sama sekali melakukannya atau memalingkan badan lalu bermain yang lain.

Setelah beberapa bulan menempati rumah baru , semuanya terasa normal atau mungkin hanya perasaanku saja kalau semuanya normal , hingga suatu hari ibuku yang sesekali datang untuk bertemu dengan cucunya berkata kalau Imel belakangan sangat sering bermain dikamarnya , ia sering bermain dengan boneka - bonekanya , tapi ia selalu seolah - olah berbicara dengan orang lain di dalam kamarnya , tapi saat ditanya bertanya berbicara atau bermain dengan siapa,Imel selalu berkata kalau ia bermain sendiri , ia bermain dengan boneka - bonekanya.

Karena khawatir , setiap pulang kerja aku selalu menemani anakku bermain di kamarnya , dengan mainan - mainannya hingga boneka - bonekanya , sesekali kutanya mengenai tingkah anehnya tapi jawaban anakku sama dengan apa yang dikatakan ibuku , begitu kuulang tiap hari dengan pertanyaan yang sama tapi dengan pola pertanyaan yang berbeda , hingga akhirnya anakku menjawab , " Iyaaa ayah , main sendiri , dengan aku sendiri".

Jawabannya sedikit mengernyitkan dahiku , tapi yah namanya juga anak - anak pikirku. Beberapa minggu kemudian aku sudah mengurangi intensitas pertanyaanku kepada anakku , hingga suatu malam aku melihat hal yang benar - benar membuat jantungku hampir copot. Saat itu hampir tengah malam , aku terbangun untuk ke kamar mandi tapi saat itu aku terpikir kalau aku belum mengecek kunci di pintu - pintu dan balkon lantai 2 , dengan mata yang masih mengantuk aku menaiki lantai 2 dengan pelan , saat tiba begitu kagetnya aku melihat sebuah kepala mengintip dari salah satu jendela , sebuah kepala kecil sambil tertawa kecil. " Imel !!! " teriakku refleks sambil berlari menghampiri jendela. Terdengar bunyi genteng yang diinjak - injak oleh kaki - kaki kecil dan suara tertawa kecil , dengan cepat kubuka jendela tapi aku tak melihat apapun , akupun dengan cepat berlari kebawah dengan sangat panik , tapi aku terhenti saat melewati kamar anakku yang pintunya terbuka sedikit, Imel terlihat tidur dengan sangat nyenyak dikamarnya tapi aku memastikan sekali lagi dengan mengitari sekeliling rumahku tapi aku tak menemukan apapun.

Setelah memastikan anakku sudah tertidur , aku kembali ke kamar dan mencoba untuk tidur , tapi aku sama sekali tak bisa tidur malam itu.Pemandangan yang kulihat sangat - sangat jelas , suaranya juga terdengar cukup jelas.

3 hari kemudian , kejadian yang sama terulang lagi , malam itu aku pulang sedikit larut dari biasanya,saat mobilku hendak masuk ke rumah samar - samar terlihat sebuah sosok sedang duduk diatas genteng dekat jendela di lantai 2,sontak aku langsung turun dan mendekati sosok tersebut dan ternyata itu Imel , ia menangis sambil memangku tangannya didekat lututnya , " Imel , nak , diem disana ya , ayah keatas !! " teriakku , tapi saat baru saja aku sampai di pintu rumah , istriku ternyata menghampiriku sambil menggendong Imel , aku yang keheranan mencoba melihat kembali keatas genteng tapi tidak ada apapun disana.

Kejadian ini terjadi berulang - ulang kali , ada sebuah mahkluk yang sangat mirip dengan anakku , Istriku beberapa kali dibuat panik dengan penampakan - penampakan ini , hingga akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke rumah ibuku untuk beberapa bulan. Imel saat itu cukup kecewa karena katanya ia kehilangan teman bermainnya , ia kesepian. Kami tak pernah berusaha mencari tahu apa sebenarnya arti dari penampakan - penampakan tersebut , Imel berkata kalau ia hanya bermain dengannya setiap hari dikamarnya , bahkan terkadang menjaganya saat ia tidur.

Setelah beberapa bulan kami memutuskan untuk menjual rumah tersebut karena khawatir , tapi setahun kemudian , Imel tampaknya sudah melupakan sosok mahkluk halus yang sering bermain dengannya dulu dan rumah tersebut cukup lama laku terjual , bahkan dari rumor penjaga keamanan yang sering ronda disana , penampakan anak kecil diatas genteng itu sesekali terlihat menangis seperti anak yang kesepian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bedtime StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang