Prolog

80 13 9
                                    

Gemercik hujan disertai gemuruh petir mewarnai perjalanan pulangku kali ini.Bus yang kunaiki melaju lebih lambat dari biasanya.

Kulihat dari balik jendela bus,hujan turun semakin deras.Orang-orang diluar sana banyak yang terpaksa berteduh dibawah flyover  ataupun pohon-pohon disekitar sana.Bus mulai melaju stabil,kurasa.Tidak begitu lambat,juga tak melaju ugal-ugalan.

Kondisi jalanan yang licin karena habis diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi,tidak memungkinkan bus gandeng ini melaju dengan cepat.Jadi kurasa hari ini aku akan telat sampai di rumah.

Tak terasa sudah setengah jalan menuju rumahku.Dari balik jendela bus,dapat kulihat dengan jelas hujan telah berhenti walau tampaknya petir masih asyik bersaut-sautan.

Kini bis yang kutumpangi telah singgah di halte pemberhentian terakhir,yang juga termasuk dalam halte tujuanku.Setelah berdesak-desakan keluar dari bus,akhirnya aku dapat menginjakkan kaki-ku di halte tersebut.Kulangkahkan kaki-ku menjauh dari halte menuju ke arah timur.Sudah pukul 5 sore rupanya.Mama pasti akan sangat panik bila aku tak segera pulang ke rumah dan tak mengabarinya sama sekali saat diperjalanan.

Kupercepat langkahku bergerak menuju sebuah gerbang perumahan yang di dekatnya ada sebuah pos satpam.Itu adalah komplek perumahanku.Hanya  7 meter dari barat halte bus tadi.Kulirik ke arah pos tersebut mencoba mencari satpam yang ada disana.Namun ternyata tidak ada satupun satpam yang kutemui.

"Hai,sedang mencari apa disini?"Tanya seseorang dari belakang yang sontak saja mengagetkanku.

•••

Haii💕
Terima kasih sudah mau mampir baca cerita pertamaku ini,
ini emang belum masuk ke inti cerita yaa.Jangan lupa vote dan comment ya,kritik dan saran juga yaa,lafyu💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Since that dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang