Sleep

230 23 0
                                    

Author P.O.V

Seorang namja bertubuh mungil melangkahkan kaki-kaki mungilnya menelusuri setiap tempat yang ada di Bandara Incheon. Berkali-kali bibir tipisnya mengutuk seseorang yang sudah membuatnya berjalan mengelilingi bandara dengan luas berkali lipat dari lapangan bola sekolahnya.

"Tunggu saja kau Kyung!" namja itu menyeret koper beratnya sambil menggerutu (lagi). Ia sudah lelah sekarang tapi teman mungilnya itu tak kunjung menjemputnya.

BRUKK

"Ahh" wajah namja mungil itu sukses mencium lantai bandara. Ia mengangkat tubuh mungilnya dengan kedua tangannya. Setelahnya ia berdiri kemudian menepuk-nepuk kecil kedua telapak tangannya membersihkan debu-debu yang menurutnya menempel di telapak tangannya.

"Kau tak apa? Maafkan aku" namja mungil itu mendongakkan kepalanya ketika sebuah suara berat menyapa pendengarannya.

Tampan.

"Ah, ak-aku tak apa. Maaf aku tak melihatmu tadi" namja mungil itu membungkukkan badannya meminta maaf.

"Boleh aku tau, kau baru saja tiba dari Jepang?" Namja bertubuh jakung itu melirik sebuah koper besar yang ada di samping namja mungil di depannya.

"Ah iya. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga. Kau akan pergi kemana?"

"Ke apartemen temanku. Di Busan." Namja mungil merasakan ponselnya yang bergetar di saku celana nya. Ia mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel miliknya. Ia menunjukkan ponselnya pada namja tinggi di depannya bahwa ada panggilan masuk. Setelah mendapat anggukkan dari namja tinggi itu. Ia segera mengangkat panggilannya.

"Wae?"

"......"

"Yakk! Kau sudah membuatku lelah! Cepat kemari atau-"

"Byun Baek hyung"

Namja mungil itu menghentikan perkataan nya ketika seseorang menyerukan namanya. Ia berbalik dan menemukan manusia mungil yang ia tunggu sedari tadi.

"Kyungsoo!"

Namja mungil itu melebarkan senyumannya ketika teman mungil yang ia tunggu menghampirinya. Ia bahkan melupakan fakta bahwa di sampingnya masih berdiri seorang namja bertubuh giant. Namja giant itu tersenyum melihat namja mungil yang baru saja ia kenal.

Sangat manis.

"Maafkan aku Baekhyun-ie hyung, aku ada sedikit urusan tadi"

Byun Baek hyung? Baekhyun-ie hyung? Ah jadi nama nya Byun Baek Hyun, batin namja giant itu.

"Em hyung, siapa namja ini?" Kyungsoo menatap namja bertubuh tinggi yang berdiri didepan Baekhyun juga di depannya tentu nya. Karena sekarang ia berdiri di samping Baekhyun.

"Ah-em-di..dia-"

"Permisi. Sepertinya taksiku sudah datang. Aku harus pergi! Sampai jumpa!" Baru saja Baekhyun akan berkenalan dengannya ia sudah pergi. Aku bahkan belum tau namanya, batin Baekhyun.

"Sudahlah, ayo kita pulang"

Kyungsoo merangkul bahu Baekhyun dan menyeret koper milik Baekhyun. Kedua namja mungil itu berjalan ke arah pintu keluar meninggalkan bandara tersebut.

"Apa kau sedang sibuk minggu ini? Aku ingin pergi ke pantai,Kyung!"

.

.

.

.

.

"Hyung kau sudah siap?" Kyungsoo berteriak dari dalam mobilnya. Sambil menunggu hyung-nya ia menyetel sebuah lagu di mobilnya.

Lucky [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang