Chapter 13 : Fall

548 27 6
                                    

Siang itu....

Dengan napas yang memburu, Dylan terus saja berusaha mengejar Justin yang sudah jauh didepannya. Berulang kali ia hampir menabrak siswa-siswi yang berlalu lalang dihadapannya. Kini ia pun memperlambat laju kakinya.

"JUSTIN, BERHENTI KAU! AKU MENYERAH, AKU TIDAK AKAN MENGEJARMU LAGI....!" Teriak Dylan.

Justin mendengar teriakan kawannya itu. Ia pun menghentikan laju kakinya. Ia berjalan kembali kebelakang. Ia berjalan mendekati Dylan.

"Kenapa?" Tanya Justin.

"Kenapa apanya?" Dylan tidak mengerti dengan pertanyaan Justin yang barusan.

Justin hanya tertawa kecil. "Kenapa kau menyerah? Tidak sanggup mengejarku ya?" Ucapnya lalu menjulurkan lidahnya.

"Huuuhh.... Kau ini, sudah tau masih saja bertanya" Dylan menyapu keringat diwajahnya dengan sapu tangan biru muda miliknya. "Aku heran. Sudah lama kau berlari, tapi tak sedikitpun rasa lelah yang terlintas pada dirimu..."

"Itu karena aku sering berlari....." Ucap Justin. Ia mulai berjalan santai.

Dylan terbelalak mendengar pernyataan yang baru saja keluar dari mulut Justin. "Apa kau bilang? Berlari? Sering?"

"Tak usah terkejut seperti itu...." Justin hanya menyeringai.

Dylan hanya terdiam. Ia terlihat seperti mengingat sesuatu.

"Tidak usah dipikirkan seperti itu..." Ucap Justin. Ia seolah-olah mengetahui apa yang tengah Dylan pikirkan.

"Justin, kurasa aku jarang melihatmu berlari..."

"Disini memang aku jarang berlari. Paling-paling aku hanya sering berjalan-jalan..."

"La... Lalu..."

Secepat kilat jari telunjuk Justin berada tepat didepan mulut Dylan. "Aku sering berlari sewaktu aku tinggal di Canada..."

"A--Apa?"

"Sejak SD, setiap ada perlombaan lari disekolah aku selalu mengikutinya. Dan aku sering mendapat juara pertama..."

"Sering ya? Itu tandanya ia juga pernah mengalami beberapa kekalahan. Tapi dari nada bicaranya sombong sekali..." Ucap Dylan dengan pelannya.

"Apa kau bilang....?"

"Ah... Tidak, tidak..." Ucap Dylan. Wajahnya terlihat sangat gugup.

"Kau tidak percaya ya?"

"A-aku percaya...."

"Hmm.... Baguslah kalau kau percaya. Padahal kalau kau tidak percaya, aku ingin mengajakmu lomba lari...."

"Huuhh.... Lomba lari denganmu? Yang benar saja...."

"Kenapa? Kau takut ya?"

"Tidak, tidak. Enak saja.... Oh iya, apa kau sudah sms Josh?"

Justin menggangguk-angguk.

"Emm... Lalu dia ada dimana?"

"Dikantin..."

"Benarkah? Kalau begitu kebetulan sekali, aku juga sangat haus...." Ucap Dylan.

***

Justin's POV

Kini aku dan Dylan telah tiba dikantin. Dibalik keramaian ini, mataku terus berusaha menemukan seseorang bernama Josh. "Itu dia..." Ucapku. Jari telunjukku menunjuk kearah sebuah meja yang berada diujung sana. Ya, Josh tengah duduk disana bersama seorang gadis.

The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang