PART 1

3 0 0
                                    

Dengan langkahnya yang gontai ia memasuki kamarnya,semua keluarganya sudah tidur tdk ada yang tau jika ia pulang.Ia memasuki kamarnya dan langsung menguncinya agar tidak ada yang mendengar Kaneisha menangis didalamnya, Kaneisha menangis menutupi wajahnya dengan selimut dan dengan kamar yang gelap gulita hanya terdengar suara tangisan Kaneisha. "Kenapa harus dia...kenapa"ucap Kaneisha dalam tangisannya.Ia tdk menyangka jika laki-laki yng sangat ia sayang akan di jodohkan dengan sahabatnya Raisa  yang ia sayang.Kaneisha sudah lama menangis akhirnya ia pun tertidur.
                            **
Pagi hari yang cerah tak secerah perasaan Kaneisha, ia bangun dengan mata yang sembab.Kaneisha langsung mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah,baru saja ia melangkah kakak nya Anton memanggilnya untuk ke bawah dan sarapan.
"Neisha,lu dah siap blm?kalo udah langsung turun ke bawah "ucap Anton di depan kamar Kaneisha
"gw baru aja mau mandi. "Kaneisha yang langsung menuju ke kamar mandi.Tidak butuh waktu yang lama untuk Kaneisha bersiap,ia sudah mengenakan seragmny dan hanya tinggal memoles wajahnya saja dengan bedak.saat ia melihat jika matanya bengkak akibat ia menangis. ia khawatir jika ayah,budaya,dan kakaknya tahu jika matanya bengkak ia.
"duh...gawat kalo mereka tau mata gw bengkak bisa-bisa gw di tanya abis-arisan ini mah.apa gw pake kacamata aja yak"ucap Kaneisha yang mencari cara
"oke gw putusan, gw pake kacamata demi gk di tanya"ucap Kaneisha yang sudah tekad memakai kacamata. Kaneisha pun turun dan sarapan bersama keluarganya.
"pagi"ucap Kaneisha
"pagi"jawab mereka
"Neisha,ayah sama bunda mau ke luar kota karna ada urusan yang harus di urus."
"tp lama gk bunda?"tanya Kaneisha
"mungkin sebulan"seru ayahnya
"sebulan"ucap Kaneisha dengan sedih, ia sudah mengharapkan  dari jauh hari agar keluarganya bisa menonton ia yang ikut audisi menyanyi.
Setelah sarapan Kaneisha langsung berpamitan pada ayah dan bundanya,ia ke sekolah di antar kakaknya.Didalam mobil Kaneisha hanya diam sambil melihat ke arah jendela,anton yang menyadari adiknya sedang sedih anton pun mengajak nya untuk bicara.
"Emmm...Neisha bukannya dua minggu lagi lu audisi.Bunda kan sama ayah gk bisa hadir lu jangan sedih kan masih ada kk di sini"ucap anton
"gw bukan sedih karna itu tp karna hal lain"
"gw kira lu sedih karna itu coba cerita ke gw"
"ada hal yang harus gw ceritanya dan juga gk.kali ini gw gk bisa cerita."
"oke,klo lu gk bisa gpp.tp klo lu dah siap buat cerita gw akan siap mendengarkan."ucap Anton yang sambil mengelus rambut adiknya.
                            **
Kaneisha pun tiba di sekolahan ia segera turun dan menuju kelasnya. Karna ini masih terbilang pagi masih blm banyak murid yang datang, sepanjang koridor Kaneisha sibuk dengan handphonenya tanpa ia sadari didepanya terdapat genangan air yang akan membuat ia terjatuh jika melewatinya.Tanpa di sangka Kaneisha melewatinya dan terjatuh.
"Aaaaarrggghh "teriak Kaneisha yang terjatuh
"duh segala pake jatuh segala"Kaneisha sedang menggerutu ada sebuah tangan yang mengarah padanya
"butuh bantuan"ucap cowok yang tdk di ketahui sama sekali oleh Kaneisha, Kaneisha pun langsung memegang tangannya dan bangun.
"Thanks"ucap Kaneisha padanya,tetapi ia malah di balas dengan perkataan yang membuat Kaneisha kesal.
"makanya kalo jalan tuh yang fokus jangan sibuk sama handphone doang."ucapnya yang langsung melenggang pergi. Kaneisha pun kesal karna si cowok hanya awalnya saja berbicara manis tp akhirnya yang menyakitkan,
Saat sampai di kelas kaneishapun langsung masuk dan duduk di tempatnya dengan wajah yang masih kesal.Raisa yang menyadari wajah Kaneisha yang kesal ia pun langsung bertanya.
"woy....Neisha napas tuh muka kusut amat?"
"tadi gw abis jatuh di koridor depan......"jawab Kaneisha.Raisa yang mendengar jawaban Kaneisha ia pun untuk mencoba tdk tertawa.....
"gk usah di tahan"ujar Kaneisha yang melihat Raisa yang ingin tertawa.
"sorry...."
                            **
Bel masukkan sudah berbunyi tetapi seisi kelas XI2 masih saja ramai seperti pasar.Bahkan Bu Rika pun sudah masuk kelas,ia adalah guru yang paling baik dan lemah lembut tp ketika ia sudah marah....hmm...tdk akan ada yang berani."anak-anak harap kalian duduk di tempat "ucapnya dengan lembut,Tetapi mereka masih
Setia dengan kegiatannya masing-masing tak menghiraukan ada tidaknya seseorang yang berbicara di depan."Anak-anak harap diam sebentar."ucap sang guru yang mencoba untuk memenangkannya kembali, namun hasilnya nihil,sampai akhirnya sang guru pun hilang kesabaran.
"Brak"suara yang di sebabkan akibat tdk ada murid yang mendengarnya. Keadaan menjadi hening seperti tidak adanya kehidupan disana......
   

SELECT YOU OR A FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang