Lahir di dunia lain.
Tidak mengenali dunia asalnya.
Inti dirinya pun, tidak diketahuinya.
Kekuatan yang bisa mempersatukan, tapi ada konsekuensi besar, yang harus ditanggungnya.
Setitik cahaya ditengah kegelapan.
Menerangi jalan kami.
Membuat kami percaya, walaupun menaruh harapan itu mustahil.
"Eh?"
"Kenapa Miranda?"
Gadis yang dipanggil menoleh ke asal suara, rupanya sang leader tengah memperhatikannya dari tadi.
"Em... ramalan ini tidak lengkap." Jawab Miranda.
"APA!?" Teriak tiga orang pria di ruangan itu bersamaan.
"Hei dengarkan penjelasanku dulu!. Setengah dari ramalan itu hilang atau mungkin dicuri. Dan kabar baiknya, ramalan itu tidak sulit dipecahkan. Semuanya menceriterakan White Queen kalau dia kembali ke dunia ini." Jelas Miranda pada ke tiga pria itu panjang lebar.
"Tapi... tetap saja kapan?" Kata leader tidak ditujukan kepada siapa-siapa secara khusus.
~~~~
"Hah... akhirnya selesai juga." Setelah membuat semua pr dari pembullnya dan prnya sendiri, tentu saja Lea sangat kelelahan.
"Lea, ada Rey di ruang tamu." Kata kakeknya.
Sontak dengan cepat Lea langsung keluar dari kamarnya.
Kesalahan besar Lea.
Mata Rey membulat tak percaya. Karena Lea tidak mengenakan mantel, semua luka-lukanya dapat terlihat dengan jelas.
Kemudian Rey berdiri mencengkram tangan Lea, dan membawanya masuk ke kamarnya.
'Masalah anak muda.' Batin kakek saat melihat mereka berdua.
Suasana di kamar Lea hening. Tidak ada yang angkat suara. Lea duduk di pinggir ranjangnya, sedangkan Rey duduk di kursi belajar yang telah dipindahkan Rey ke sebelah gadis itu.
"Lea." Panggil Rey pelan.
"Y-ya?" Jawab Lea sedikit ragu-ragu.
"Aku tidak tahan lagi, melihatmu seperti ini." Suara Rey bahkan sedikit bergetar.
"Tidak usah khawatirkan aku Rey, aku baik-baik saja." Ucap Lea berusaha menenangkan Rey.
"Tidak kau tidak baik-baik saja." Kata Rey tegas.
"Sungguh aku baik-"
Drap
Belum selesai bicara, Lea sudah duluan dipeluk Rey. Lea pun kaget, belum pernah Rey memeluknya seperti ini.
"Ahaha, lepas Rey kalau kakek melihat, mati aku." Sayangnya tenaga Lea dan Rey berbeda jauh.
"Peduli amat. Berjanjilah kalau mulai besok kau tidak akan terluka lagi."
"Aku tidak bisa menepatinya, maaf." Kata Lea pelan.
"Tidak, kau pasti akan menepatinya." Kata Rey.
~~~~
"Hei Andrew." Panggil Miranda kepada pria jangkung yang tengah memainkan sihirnya sedari tadi.
"Hm?"
"Bisa bicara empat mata?" Tanya Miranda.
"Serius sekali kau ya?" Andrew tertawa.
"Memang apa yang ingin kautanya?" Sambung Andrew lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Queen
FantasyLea Bradley yang selalu dibully oleh satu sekolah, menghadapi kenyataan bahwa dia tidak bisa menjalani hidup, sebagaimana anak normal lainnya. Cynric yang merupakan sumber masalah, membuat Lea harus membunuhnya karena telah ditakdirkan. Masa lalu y...