dumb and dumber

62 9 6
                                    

Dumb and Dumber-meet the roomate

By Missminim

Song Minho
Lee Seung hoon

Support CastYang Hyun Suk, Gaho

...

Comedy•Friendship•AU

Rating : PG-15

Length : One Shot

...Happy Reading...

*****************************

Hari ini Mino tertawa lagi bersama Seunghoon. Mino tak pernah membayangkan masa-masa seperti ini akan terjadi. Pasalnya, masa berkenalan mereka sangatlah rumit, dan terlalu konyol untuk diingat. Mereka tak bisa berhenti tertawa jika mengingatnya. Bayangkan saja, mereka tidak bertukar nama seperti perkenalan yang biasa terjadi.

Suasana Di awal perkenalan mereka, tidak seperti sekarang. Tidak setentram dan sedamai sekarang. Konflik konyol dan persaingan kotor selalu mereka alami. Dan biang keroknya adalah si Seunghoon. tapi kalau Seunghoon dari awal tidak mengacau mungkin mereka tidak akan pernah bertemu

----

Dulu Mino adalah penawar pertama kamar Rooftop ini. Kamar yang Mino sewa sendiri, Mino miliki sendiri, dan Mino nikmati sendiri. Tak ada orang yang boleh masuk kedalam ruangan ini. Karna khusus buat para tamu sudah ada tempat spesial untuk mereka di halaman depan. Saat itu Mino memang belum lama menempati kamar ini, tapi Mino benar-benar nyaman dengan keadaan kamarnya pada saat itu. Sampai Seunghoon laki-laki sipit asal busan muncul kaya si komo membuat onar.

Seunghoon yang juga tertarik dengan kamar Rooftop yang cukup strategis letaknya, mengambil berbagai cara untuk menyingkirkan Mino dari kamar idamannya. Usahanya beragam, Dari usaha yang tersopan yaitu menawarkan kamar terdekat yang lain kepada Mino, sampai cara kasar pun ditempuh Seunghoon dengan melempari kamar idamanya dengan Batu. Tujuannya ya supaya Mino merasa tak nyaman dan pergi walau risikonya dia harus tinggal di kamar yang jendelanya berlubang akibat ulahnya sendiri.

Tapi kenyataannya, yang pertama menyerah adalah Ahjussi yang bertempat tinggal tepat dibawah kamar Rooftop tersebut, yang juga adalah pemilik kamar yang ditempati Mino pada saat itu. Mr. Yang hyun suk, Seorang Pria berumur setengah abad bersama anjingnya yang bernama Gaho, secara diam-diam merenovasi kamar tersebut.

Saat Mino pulang kampung dan Seunghoon-si-pengacau hilang entah kemana, Mr. Yang menyulap kamar itu sehingga tampak seperti rumah keluarga biasa hanya berada di atas atap rumah orang lain, lengkap dengan kamar mandi dan dapur. Jadi Mino dan Seunghoon dapat tinggal di kamar idaman mereka tanpa harus meneruskan konflik diantara mereka. Alih-alih membuat Seunghoon berhenti mengacau, Mr. Yang menetapkan biaya sewa untuk 2 orang, Seolah ada 2 kamar berbeda yang disewakan. Begitulah, dimana ada ketentraman disitulah Mr. Yang mencari keuntungan/?.

5 hari setelah kamar selesai diperbaiki, Mino kembali dari rumah orang tuanya tanpa tahu apa-apa. Laki-laki yang baru beranjak menjadi Pria itu sangat kaget saat melihat kamarnya berubah drastis. Tapi dibaliknya ada rasa bersyukur karna kamarnya yang dulunya hanya kamar berbentuk kubus sekarang menjadi rumah satu lantai yang hinggap dirumah Mr. Yang, bingkai jendela yang berbahan seng digantikan bingkai kayu, dan kaca yang pecah akibat ulah Seunghoon juga sudah diganti. Dan satu hal yang lebih membuatnya bersyukur adalah sikap Mr. Yang yang tidak meminta biaya tambahan untuk renovasi sesempurna ini. Mr. Yang tidak memindahkan barang-barang Mino, tapi ada 1 kasur baru yang jelas sekali bukan milik Mino.

Waktu itu jam 10 malam, Mino sudah sangat capek karna setiap habis jam 12 siang statusnya yang tadinya Mahasiswa berubah menjadi tukang antar barang atau bahasa Gaulnya adalah kurir. Mino hampir terlelap masih dengan sepatu tentaranya. Dua kelopak mata atasnya sudah tidak sanggup melawan gravitasi lagi. Sesekali niat untuk membuka sepatu melintas dalam kepalanya. Tapi dia lebih mementingkan urusan kasur, jadi tidak lebih dari 1 menit suara dengkuranya sudah terdengar. Sampai tiba-tiba lampu kamarnya menyala lagi. Tak ada niatan Mino untuk mengetahui siapa atau apa yang menyalakan lampu, karna yang penting badannya sudah menempel sempurna dengan kasur tercintanya. Walau begitu, Mino tetap penasaran. Rasa penasarannya ditemani bulu kuduknya yang menari-nari, perutnya yang melilit, dan krystal-krystal keringat yang juga menghiasi dahinya. Lampu Kamarnya mati kembali, dan pada saat itu juga Mino mendapat ruang bernapasnya lagi. Tapi tegang otot lehernya muncul lagi saat dia mendengar suara seperti ada sesuatu yang dibanting ke kasur baru yang sampai saat ini tidak dia ketahui siapa pemiliknya.

Merasa tidak tahan dengan keadaan ini, Mino memberanikan diri dan menekan saklar lampu dengan kasarnya. Dan apa yang dia lihat tidak seperti apa yang dia harapkan. Ini tidak lebih bagus daripada dia melihat hantu. Dia menatap tajam apa yang tergeletak di atas Kasur baru itu. Seorang Lee Seunghoon terkapar menyatu dengan kasur baru. Kelopak mata Seunghoon terpejam lekat-lekat, mengabaikan setiap cahaya lampu yang menyusup masuk kedalamnya. Mino yang geram sampai sibuk merangkai kata-kata dengan taburan bahasa kebun binatang atau bahasa kotor dan kasar lainnya. Tapi karna Mino sadar kalau dia tak pandai merangkai bahasa dia hanya memulai dengan "Ya! Neo!" (Bisa kalian bayangkan alis Mino yang dinaikan sampai seperti alis Kim Woo Bin).

Seunghoon membuka matanya dengan lembut, seakan Biang kerok yang sudah membangunkannya adalah Matahari pagi. Dan yang lebih membuat Mino jengkel lagi, adalah Seunghoon yang meregangkan badannya terlebih dahulu sebelum akhirnya berkata "Ada kebakarankah?" kalau beneran ada kebakaran tak akan kubangunkan dirimu kunyuk. Dan apa yang terjadi selanjutnya dapat kalian bayangkan sendiri. Perkelahian kecil, adu mulut, dan kontes saling tatap mata, semuanya diakhiri suara Gong-gongan Gaho yang sepertinya berada tepat di depan pintu masuk. Mino yang rambutnya sudah tidak karuan lagi membuka pintu dan mendapatkan tebakannya tidak salah. Ditambah kalimat spele yang Mino buat sendiri "di mana ada Gaho disitu Mr. Yang berada" juga akurat setiap mendengar suara Gaho, kini Mino berdiri tepat dihadapan Mr. Yang.

Mino memandang Mr. Yang. Matanya sudah cukup sipit untuk menggambarkan lelah fisiknya. Mino menunggu Mr. Yang untuk menjelaskan apa yang terjadi saat dia pergi dan apa yang terjadi sekarang. "Malam" Mr. Yang memulai dengan senyuman. Bukan kata-kata yang diharapkan Mino, pastinya. Mino menoleh kebelakang, matanya melotot saat melihat Seunghoon kembali ke kasur dengan santainya seperti tak terjadi apa-apa.

"Ahjussi. Begini—"

"Tak usah kaget dengan anak itu. Kau harus berterima kasih kepadanya tentang renovasi ini."

berapa banyak rasa terima kasih untuk bisa tidur satu kamar dengan kunyuk ini?."tapi kenapa kau tidak membuat sekat diantara ruangku dan RUANGAN.." Merasa terlalu tinggi Mino merendahkan suaranya "...nya?"

"Aku merenungkan hal itu.. tapi aku tetap tak bisa menentukan mana yang terbaik." Mr.Yang tersenyum ke arah Anjing yang memiliki tinggi hampir diatas lututnya dan kembali menatap Mino. "Kalo begitu Selamat malam" Mr. Yang kembali ke rumahnya dan tentu saja meninggalkan Mino yang masih Cengo.

"What the f*ck. Apa yang dia pertimbangkan sampai bisa-bisanya bilang ini yang terbaik?!!" Mino menatap teman satu kamarnya yang sebagian tubuhnya tertutup selimut. Terbayang oleh Mino mulut Seunghoon yang dipenuhi Busa karna keracunan dan beberapa pikiran buruk lainnya yang bisa menenangkan pikirannya malam ini.

...

Hari ke hari Tanpa Mino sadari, Dia dan Seunghoon mengatasi beberapa masalah bersama. Mulai dari bergantian membersihkan kamar sampai bergantian mengasuh Gaho yang lapar dan harus buang air setiap 30 menit sekali (Anjing juga bisa beser kali). Ya.. walau selalu ada adu ngotot untuk menentukan giliran siapa, dan yang biasa dapat jackpot adalah Mino karna dia punya pekerjaan diluar rumah, jadi Seunghoon yang biasa bertugas. Dan ditambah lagi tanpa Mr. Yang ketahui Mino dan Seunghoon selalu merencanakan kematian Gaho tak peduli Anjing itu harus mati kelaparan atau mati Sembelit karna anusnya di sumbat pake pilus.

Kini Mino dan Seunghoon sudah menyadari seberapa cocoknya mereka sebagai sepasang Dumb and Dumber. Mino bahkan sudah lupa dengan isi kepala Mr. Yang yang sangat ingin dia ketahui sampai bisa memutuskan Seunghoon sebagai teman sekamarnya. Mino benar-benar sudah tak memikirkannya lagi.

Tapi Mino butuh berterima kasih. Dia akan terus tinggal sendirian kalau tidak ada Seunghoon, walau kenyataannya setiap bulan Mino juga harus menanggung biaya sewa Seunghoon.

-END-

DUMB AND DUMBER meet the roommateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang