PROLOG

65 12 16
                                    

Ada 3 hal yang selalu berhasil membuat Chika berdebar.

Ujian, Ulangan Matematika, dan.... Aldy

Seakan memiliki magnet tersendiri, Chika selalu bisa menangkap sosok Aldy walaupun dia berada di ujung lapangan, di ujung kantin, atau ditengah parkiran dengan murid lain yang berbondong bondong keluar sekalipun. Chika selalu tahu.

Chika tahu Aldy kekantin hanya untuk membeli air mineral. Dia tahu Aldy akan duduk dibalkon depan kelasnya hanya sekedar untuk memainkan game di hp.
Dia tahu kapan jadwal latihan basket Aldy, bahkan dia tahu kalau setiap jam istirahat ke-2 Aldy akan pergi ke taman belakang sekolah menghabiskan waktu istirahatnya untuk tidur di sana.
Bukannya dia sok tahu, tapi memang itulah faktanya dan itu adalah rutinitasnya sehari-hari. Memandangi aktivitas yang Aldy jalankan di sekolahan.

Terkadang dia merasa iri dengan segelintir perempuan yang bisa dekat dengan Aldy, memberikan bekal untuk makan siang, memberikan air mineral setelah Aldy selesai latihan basket, atau yang bisa mengobrol dengan Aldy yang irit bicara itu.
Jujur saja Chika tidak berani seperti itu. Berpapasan dengan Aldy di koridor kelas saja sudah membuat jantungnya ingin lepas dari sarangnya, apalagi melakukan hal seperti yang di lakukan teman-teman perempuanya itu. Bisa gila dia.

Dengan memandangi Aldy dari kejauhan saja sudah membuat dia tersenyum dan bahagia.
Ya, hal sesederhana itulah yang selalu dapat menaikan mood dirinya.

Yey, cerita baru nih.
Tapi baru prolognya, sedikit pula. Mau tahu respon kalian gimana dulu sama cerita baru ku ini.

Salam penulis eceng-ecengan,
Tina Juli 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G E L A T OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang