Part 1 "Keluarga Bahagia"

5.5K 149 13
                                    

Author pof

Langit gelap dan matahari yang masih enggan menampakan sinarnya dan orang-orang yang masih berbalut dengan selimutnya, jam menunjukan pukul 02.30 dini hari.

Alarm berbunyi dengan nyaring yang membangunkan ibu Zainab untuk melakukan rutinitas mereka untuk melaksanakan qiyamullail (sholat tahajud) berjamaah dengan keluarganya. Sebelumnya ibu Zainab membangunkan suaminya.

"Yaahh, bangun udah jam setengah 3. Ayo kita sholat tahajud, takut kesiangan dan keburu subuh" kata Bu Zainab sambil menggoyangkan tangan suaminya.
"Iya buuuu.. ini ayah mau bangun" ucap pak Zailani dengan mata yang masih terpejam.
"Ayaaahhhhh..." Tiba2 ibu Zainab menaikan nada ucapannya 2 oktaf.
"Iya buuuu.. niii ayah bangun" seketika pak Zainal bangun dan bergegas ke kamar mandi.
"Kaya anak kecil" gerutu ibu Zainab dan berlalu untuk membangunkan kedua anak-anaknya.

Bu Zainab berlalu dari kamarnya dan menuju kamar Rasya, tapi sebelum dia mengetuk pintu kamar Rasya, Rasya sudah membuka pintunya dan tersenyum pada ibu nya seakan sudah tau ibunya akan membangunkannya
"Haayyoooo keduluaaannn" canda Rasya kepada Ibunya.
"Aa, ibu fikir kamu belum bangun jadi ibu mau bangunin kamu. Haduuhh reuwas ibu (kaget ibu)" kata Bu Zainab sambil mengelus dadanya karena kaget. Rasya yang melihat ibunya seperti itu hanya terkekeh.
"Hapunten atuh ibu, mung heureuy (maaf ya ibu, cuma bercanda)" ucap Rasya sambil memeluk ibunya.
"Iya gapapa" ucap Bu Zainab.
"Sudah ke mushola dulu sana, ibu mau membangunkan adikmu dulu". Ucap Bu Zainab pada Rasya sambil berlalu pergi dari hadapan Rasya
Tapi bukannya menuruti ibunya, Rasya malah membuntuti ibunya untuk pergi ke kamar adiknya

"Neeeennggg gugaaahhh, urang sholat tahajud (neng bangun, kita sholat tahajud)" ucap Bu Zainab dengan suara pelan takut membuat anaknya tersentak dan bangun dengan rasa pusing. 3 kali Bu Zainab membangunkan Dewi dengan cara yang sama tapi tidak kunjung membuat sang penghuni kamar bangun.
Geram yang di rasakan Rasya ketika melihat ibunya membangunkan adiknya, lalu Rasya pun menghampiri ibunya. "Bu, kalo cara banguninnya kaya gitu, sampe Isya juga Dewi ga Bakan bangun, sini biar Aa aja yg bangunin dia" ucap Rasya.
Lalu Rasya pun mengambil cadangan kunci kamar Dewi di lemari dan "cekleekk" suara pintu kamar Dewi yang di buka Rasya.
Di dalam kamar, Dewi masih tertidur dengan pulas nya " Dewwwiiiii... Hudaaaanngggg (bangun (bahasa sunda kasar))" kata Rasya sambil langsung mendudukkan adiknya dan menggoyangkan tubuh adiknya. "Heemmmm.." jawaban Dewi yang matanya masih terpejam.
Kemudian Rasya mengambil air minum di meja kamar Dewi dan mencipratkan ke muka adiknya.
Seketika Dewi membuka matanya "A'aaaaaaaa.." ucap Dewi sambil hendak memukul kakaknya yang sudah jahil tersebut.
Tangan Dewi langsung bisa di tangkis Rasya. "Whahahhahahaha.. gak kena, ayo cepetan bangun, perempuan ko ga ada anggun-anggunnya, udah siang ini, keburu subuh ntar" ejek Rasya yang sambil berlari kecil menghindari pukulan-pukulan Dewi yang hendak mendarat di tubuhnya. Yah, memang Rasya bersikap seperti itu hanya kepada adiknya saja, selebihnya dia lebih bersikap dingin apalagi kepada perempuan yang sudah jelas bukan muhrimnya.

Setelah bangun, Dewi pun langsung ke kamar mandi untuk Wudhu dan langsung menghampiri keluarganya yang sedari tadi menunggu di mushola rumah mereka.
Dan sholat Qiyamullail pun mereka laksanakan dengan khidmat.
Setelah melaksanakan sholat Sunnah tahajud, Dewi dan Rasya pamit kepada kedua orang tua mereka untuk pergi ke madrasah untuk menimba ilmu agama "Bu, Yah, kami pergi ke madrasah dulu ya, takut uwa dan teman-teman yang lain sudah mulai mengaji, dan takut telat juga" ucap Rasya kepada kedua orang tuanya dan Rasya pun mencium punggung tangan kedua orang tuanya, begitu pula Dewi. Ya, memang yang menjadi guru mengaji mereka adalah kakak dari ayah mereka (uwa mereka)

Memang keluarga ini di biasakan sedari dini untuk sholat wajib, sholat sunnah, dan juga menimba ilmu agama. Di maksudkan agar mereka dewasa kelak, maka mereka tidak melupakan Dzat yang menciptakan mereka.

Karena keluarga bahagia adalah keluarga yang saling menyayangi satu sama lain, menenangkan satu sama lain, dan juga mendekatkan diri kepada Allah SWT., dan saling mengingatkan satu sama lain agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Hingga maut menjemput kita untuk kembali kepadaNya.

Di perjalanan, Dewi masih kesal kepada kakaknya tersebut, hingga kalanya bertanya pun dia tidak menghiraukannya. "Dek, Kaka pinjam pulpenmu dong, tadi Kaka lupa bawa" kata Rasya yang sedang mengorek-ngorek tasnya dan tersadar lupa untuk membawa pulpen. Dewi pun tak menjawab. "Deeekk" ucap Rasya sambil mencolek pinggang adiknya. "apa sih so' kenal" kata Dewi yang masih cemberut sedari tadi. "Yeeeyyyy ngambek, siapa suruh tadi susah di bangunin" ucap Rasya sambil mencubit pipi Dewi dan memang Rasya mengerti apa sebab sikap adiknya seperti itu.
Dewi pun masih diam. "iya Aa minta maaf, ga lagi lagi deeeh" ucap Rasya memelas. "Janji" ucap Dewi sambil mengacungkan jari kelingkingnya. "janji" sejurus kemudian Rasya pun memautkan kelingkingnya ke kelingking Dewi. "udah ih ngambek nya, Aa pinjem pulpen kamu, Aa lupa bawa nii, nanti uwa ngomelin Aa lagii". "Ni pulpennya" ucap dewi sambil menyodorkan pulpen ke arah kakaknya, dan dari kejauhan ada gadis yang menatap mereka dengan tersenyum. 
Sesampainya di madrasah yang berbarengan dengan adzan subuh yang mengalun begitu indahnya. Kemudian mereka bergegas masuk ke Mesjid yang berada di sebelah madrasah dan melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama kawan-kawan dan uwa Dadan yang menjadi imamnya.
Selesai sholat berjamaah, mereka pun melanjutkan kuliah pagi dengan membaca ayat suci Al-Quran dan mempelajari tajwid dengan di ajari Uwa Dadan dengan khidmat.

...............................................
Tbc

Mohon maaf kalau banyak kesalahan dalam penulisan cerita ini. Dikarenakan saya masih belajar menulis.
Kritik dan saran sangat saya butuhkan

Terimakasih.
Penulis yang masih belajar.. 😊

Hijrah dan Cinta yang harus di relakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang