Bagian 8

3.6K 101 19
                                    

Lima pemuda progresif Kuntarto, Lukito, Bambang, Pambudi, dan Ishom sedang berkumpul di rumah Kuntarto. Mereka mematangkan rencana mengangkat harkat dan martabat kampung dari aspek ekonomi dengan mengkapitalisasi Markenes. Dari blog yang dibuat Kuntarto sepertinya sangat banyak yang mengunjunginya setiap hari. Overview statistiknya selalu mereka pantau. Hari ini saja sudah seribuan pengunjung blog-nya. Untuk yang reservasi memang belum ada. Tapi mereka terus gencar mempromosikan dengan mentautkan dengan media sosial. Strategi marketing jaman milenia.

"Sepertinya ini bakal sukses, kawan!" kata Kuntarto optimis.

"Sudah banyak yang melihat blog Tarian Dari Surga?"tanya Bambang

"Seribu lebih, padahal baru go live tadi malam to?"

"Mudah-mudahan membawa dampak perbaikan ekonomi kedepannya bagi desa kita, dan desa-desa sekitar."

"Kalau bisa menarik banyak kunjungan wisatawan, apalagi dari mancanegara itu sudah satu keniscayaan. Ekonomi rakyat akan tumbuh pesat."

"Dan bukan hanya Markenas saja yang akan menjadi objek. Potensi wisata lain pasti akan berkembang juga," kata Ishom.

"Pelacuran di desa sebelah pasti juga akan kebanjiran pengunjung," sela Lukito.

"Itu satu keniscayaan. Pasti para wisatawan mayoritas adalah penikmat kelamin."

Diskusi lima anak muda progresif dan terdidik itu terus bergulir. Ditemani kopi dan cemilan ala kampung. Gadget tidak ketinggalan di tangan mereka. Untuk terus meng-up date perkembangan respon masyarakat terhadap gagasan cerdas menurut mereka itu.

"Bagaimana? Nanti malam kita ke rumah Markenes kan?" tanya Kuntarto

"Lo ya harus, jangan ditunda-tunda. Ide kalau tidak segera direalisasikan akan menjadi kerak di otak saja," sela Ishom.

"Untuk penginapan para wisatawan bagaimana konsepnya?" tanya Bambang.

"Kita ajak warga untuk mau menyewakan kamarnya untuk wisatawan. Jadi mereka akan makan dan tidur dengan warga. Ini akan sangat menarik untuk wisman. Mereka akan merasakan hidup di perkampungan yang asri, ramah, dan alami."

"Oke, nanti kita sosialisasikan ke warga," usul Bambang

"Eh, bagaimana dengan Pak Lurah? Tidak kita libatkan?" tanya Lukito.

"Pak Lurah itu sok idealis. Padahal kalau ide kita ini jalan, pendapatan desa tidak perlu lagi dari upeti janggolan. Tapi bisa dari restribusi wisatawan, rumah tinggal, warung makan, parkir, dan lainnya," tukas Kuntarto.

"Pambudi! Jangan diam saja, ayo urun rembuk," sela Bambang.

"Aku notulen saja. Semua ide kalian brilian dan aku pasti setuju."

Obrolan mereka bubar ketika Azan Duhur berkumandang nyaring, merdu, dan memporakporandakan iblis-iblis dibawah pohon beringin samping balai desa. Iblis-iblis itu lari tunggang-langgang, menjauhi suara azan yang merobek-robek telinga mereka. Singgasana iblis senior pun langsung terpental. Iblis senior sebelum lari terlebih dahulu terhempas ke lantai. Azan selesai mereka kembali ke persemayaman mereka di bawah pohon beringin tua di samping balai desa.

Rupaya saat azan berkumandang tadi, mereka menggelar konferensi international para iblis. Hal itu terlaksana dalam rangka mendukung program kapitalisasi Markenes. Iblis dari negera-negara untusan akan menggoda manusia-manusia negeri asalnya untuk mau menonton "Tarian Dari Surga" itu. Ini harus dilakukan, agar sekutu mereka mendapat kapital yang diimpikan. Kenikmatan, kejayaan, kesejahteraan akan melupakan mereka kepada tugas manusia untuk menyembah dan mengagungkan Allah.

Nota kesepahaman ditandatangani oleh semua utusan, dan mereka sepakat akan menggelembungkan berita mengenai "Tarian Dari Surga" itu. selanjutnya para iblis berpesta daging bangkai yang sudah dikerat belatung. Dan darah beberapa galon didatangkan untuk melengkapi kemeriahan pesta itu. setelah pesta makan dan minum mereka melanjutkan dengan pesta kelamin. Erangan, desahan, dan raungan menjadi suara mayoritas di ruangan rapat. Lolong nikmat sampai puncak tertinggi menjadi klimaks dari pesta itu. lantai pun dibanjiri oleh lendir - lendir yang mereka semprotkan dari kelamin mereka.


Tarian Dari Surga (Sekuel Lurah Sosro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang