The Reason

645 106 23
                                    

Lost  [IMAGINE]

Chap 3

.
.
"Hey apa kau makan dengan baik? " aku diam dalam gendongan Jongdae, sejak tadi ia hanya diam dan baru kini mengeluarkan suaranya. Dan apa tadi ia bilang?  Aku makan dengan baik?  Pertanyaan macam apa itu .

"Kau terasa sangat ringan sejak terakhir kali aku menggendongmu" lanjutnya. Aku masih diam tak berniat untuk membalas Ucapannya tadi. Laki-laki ini sungguh lucu apakah sekarang ia bermaksud membahas masa lalu.

"Dari pada bertanya hal yang tak penting lebih baik kau simpan tenagamu saja" jawabku datar dan setelah itu tak ada lagi perbincangan diantara kami.
Yah lebih baik seperti ini, sepi tanpa ada yang bersuara. Karena setiap kata yang Jongdae ucapkan hanya akan menambah luka di hatiku.

"Jongdae-ya bukankah itu Seulhee" ujarku saat melihat wanita di ujung sungai dengan seorang pria. Tapi tunggu dulu kenapa Chanyeol seperti tak sadarkan diri.

"Seulhee-ya!! "

"Oh Tuhan apa yang terjadi? " aku menghampiri Seulhee yang tengah memangku Chanyeol, laki-laki itu tampak tak sadar.

"Ta-tadi kaki ku menjadi biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ta-tadi kaki ku menjadi biru. Chanyeol curiga jika tentakel monster tadi mengandung racun jadi ia menghisap racun itu dengan mulutnya. Dan sekarang ia - ia -" jawab Seulhee terbata, air mata kini membasahi wajahnya. Aku diam memperhatikan keduanya, Seulhee yang sangat mencintai Chanyeol dan Chanyeol yang jauh lebih mencintai Seulhee.

"Jongdae-ya, bisakah kau mengambilkan buah kelapa?  aku tadi melihat ada pohon kelapa di tepi sungai. Air kelapa bisa membantu menetralkan racun" ujarku.

"Dan meninggalkan kalian sendirian? " jawab Jongdae, terlihat sekali jika ia tak ingin pergi. Aku tau saat ini hanya ia yang bisa kami andalkan. Baik aku maupun Seulhee sedang terluka lalu jika ada hal buruk maka kami adalah santapan empuk.

"Kami akan baik-baik saja, justru jika kau tidak mencari kelapa maka salah satu teman kita dalam bahaya" lanjutku namun Jongdae masih diam tak bergerak.

"Jongdae aku mohon "

"Berhenti menatapku seperti itu. kau peganglah pistol ini untuk berjaga-jaga" dan setelah mengatakan itu Jongdae segera berlari meninggalkan kami.

Aku menghampiri Seulhee dan melihat lukanya, jika tadi benar sampai membiru berarti Chanyeol sungguh sudah menghisap habis semua racun itu karena kini kaki Seulhee terlihat baik-baik saja.

Sreek

Aku merobek celanaku sendiri lalu menalikannya pada kaki Seulhee.

"Maaf ya Seulhee jika ini tak nyaman, jika ku lihat Chanyeol sudah menghisap seluruh racunnya. Tapi aku masih akan mengikat kakimu. Aku takut masih ada racun yang tertinggal. Ini akan menghentikan penyebaran racun"

"Terima kasih " jawab Seulhee.

"Kau jangan khawatir, Jongdae akan segera kembali dan Chanyeol pun akan sadar " aku menggenggam tangannya untuk memberikan Seulhee kekuatan.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang